Memory Foam dan Natural Latex merupakan contoh material kasur yang menjadi favorit banyak orang. Tidak heran, keduanya memang memiliki manfaat kesehatan serta kenyamanan yang tinggi. Tapi, sebenarnya apa perbedaan Memory Foam dan Natural Latex? Artikel ini akan menjelaskan jawabannya.

Intermezzo: Pentingnya Memilih Material Kasur yang Berkualitas

Tentu Anda sudah tahu apa manfaat tidur bagi kesehatan. Tidur yang cukup dapat membantu Anda beraktivitas dengan lebih optimal, serta meningkatkan kesehatan mental Anda.

Sayangnya, tidak sedikit orang yang memahami betapa besar peran kasur dalam meningkatkan kualitas tidur Anda. Ini alasannya:

  • Kasur yang berkualitas bisa mengurangi potensi munculnya alergi atau gangguan kulit lainnya.
  • Beberapa material kasur berpotensi meminimalisir debu yang menumpuk serta mengurangi potensi munculnya tungau.
  • Kasur yang berkualitas bisa mengurangi potensi munculnya rasa pegal pada leher, pundak, punggung, atau persendian.
  • Pemilihan kasur dengan material yang tepat dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak dan tidak mudah terbangun setiap kali ada guncangan kecil.
  • Pemilihan kasur yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup dengan cara memberikan mood yang nyaman, sehingga aktivitas sehari-hari bisa terlaksana lebih optimal.

Bicara soal kualitas, kasur latex dan kasur memory foam merupakan pilihan yang tepat. Mari pahami perbedaannya.

Kasur Natural Latex: Sejuk dan Awet

Sebelum membahas tentang kasur natural latex Anda perlu tahu dulu, apa itu latex alami atau natural latex.

Latex merupakan cairan putih atau getah yang muncul dari pohon karet. Material ini bisa diproses menjadi berbagai macam produk, salah satunya adalah kotak-kotak dengan tekstur lembut menyerupai spons atau foam yang kemudian menjadi bahan utama kasur latex.

Lantas, apakah kasur latex bagus?

Yang pasti, kasur latex kerap menjadi pilihan banyak orang untuk melengkapi huniannya. Hal ini karena kasur latex memiliki karakteristik berikut:

  • Meski bertekstur lembut dan empuk, kasur latex mampu menopang serta mengembalikan postur tubuh yang benar dengan baik. Hal ini dapat meminimalisir rasa tidak nyaman atau sakit akibat posisi tidur yang kurang tepat.
  • kasur natural latex terbuat dari bahan-bahan natural, sehingga membuat kasur latex hypoallergenic, anti-bacterial, dan dust-mite resistant. Artinya, kasur latex bisa mengurangi potensi allergi ataupun iritasi kulit pada anda yang memiliki kulit sensitif.
  • Rongga yang ada pada kasur latex membuat kasur ini memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga Anda akan merasa sejuk saat menggunakannya.
  • Kasur latex memiliki daya tahan paling tinggi daripada material lainnya. Kasur jenis ini memiliki ketahanan terhadap sagging atau kempes dalam waktu lama, sehingga daya tahannya bisa mencapai 10 bahkan 15 tahun.

Sayangnya, kasur latex juga memiliki beberapa kelemahan, yakni:

  • Bobotnya yang cukup berat.
  • Kasur latex merupakan kasur premium, sehingga harganya lebih tinggi daripada kasur bermaterial lain.

Kasur Memory Foam: Membuat Tidur Nyaman dan Tenang

Memory Foam atau viscoelastic foam terbuat dari bahan polyurethane. Artinya, material ini sepenuhnya merupakan bahan sintetis, tidak seperti natural latex yang alami.

Meski begitu, kasur dengan memory foam juga sama populernya dengan kasur latex.  Bahkan, material ini juga digunakan dalam industri medis hingga penerbangan. Mengapa begitu? Ini alasannya:

  • Kasur memory foam mampu memanfaatkan panas tubuh untuk membentuk lengkungan yang sesuai dengan bentuk tubuh. Hal ini membantu mengurangi tekanan pada tubuh sehingga cocok bagi orang yang kerap merasa sakit di badan, misalnya untuk lansia.
  • Tekstur kasur memory foam rapat, dan kencang, sehingga meminimalisir adanya debu atau tungau yang ada di sela-sela kasur.
  • Karena kepadatannya, kasur ini dapat meminimalisir guncangan, sehingga Anda tidak mudah terbangun meski orang lain bergerak di sebelah Anda.
  • Memiliki bobot yang ringan dan harga yang lebih terjangkau daripada kas

Namun, kasur memory foam juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

  • Daya tahan yang lebih pendek daripada kasur natural latex.
  • Karena memiliki rongga yang rapat, kasur memory foam cenderung lebih panas lantaran aliran udara tidak tersirkulasi secara maksimal.

Memory Foam vs Latex, Mana yang Terbaik?

Jadi, kasur yang bagus terbuat dari bahan apa, memory foam atau latex? Yang mana yang sebaiknya Anda pilih?

Tidak perlu bingung, pilih saja kasur yang punya kedua material tersebut sekaligus. Ini rekomendasi kasur latex dan memory foam terbaik dari Domibed:

1. Domibed Bliss Mattress

Untuk Anda yang menyukai kasur dengan tekstur padat, tidak terlalu keras namun juga tidak terlalu empuk, Domi Bliss merupakan pilihan tepat. Bagian atas Domi Bliss Mattress menggunakan bahan kain bamboo yang halus serta lembut Quilted Pillow Top untuk memaksimalkan kenyamanan.

Selain itu, kasur ini juga memiliki natural latex sekaligus memory foam yang sejuk saat Anda gunakan, namun tetap dapat mengikuti bentuk tubuh dengan baik. Tidak lupa pula penggunaan Pocket Spring yang meminimalisir bunyi dan guncangan, sehingga tidur Anda bisa lebih nyenyak.

2. Domibed Cloud Mattress

Sementara itu, untuk Anda yang menyukai kasur yang empuk, Domi Cloud Mattress akan membuat Anda serasa tidur di atas awan.

Penggunaan 5 Zones Memory Foam berlapiskan kain bamboo di bagian atas akan membuat tidur Anda lebih tenang dan mengurangi rasa pegal. Tak hanya itu, Green Tea Latex pun dipilih untuk meningkatkan sirkulasi sehingga Anda tetap merasa sejuk, bahkan di iklim tropis sekalipun.Sekarang Anda sudah tahu perbedaan memory foam dan natural latex. Jika sudah menentukan pilihan, segera pesan kasur Domibed dan rasakan perubahan pada kualitas tidur Anda.

Momen hari raya merupakan momen berkumpulnya keluarga dan sanak saudara. Tentunya, Anda ingin momen ini berjalan lancar. Tapi, bagaimana mau lancar kalau jumlah kasur terbatas, dan badan jadi pegal-pegal akibat tidur di alas yang kurang nyaman? Di sinilah penggunaan kasur lipat berperan.

4 Manfaat Kasur Lipat di Hari Raya

Meski terkesan sederhana, kasur lipat memiliki segudang manfaat bagi Anda yang ingin berkumpul bersama saudara di hari raya. Apa saja manfaatnya? Ini jawabannya:

1. Hemat Ruang Penyimpanan dan Mudah Dibawa-bawa

Salah satu keunggulan utama dari kasur lipat adalah bentuknya yang ringkas dan praktis. Jadi, saat kasur sedang tidak digunakan, Anda hanya perlu menyediakan ruang kecil untuk meletakkannya.

Selain itu, dari segi bobot dan ukuran, kasur lipat busa juga sangat mendukung mobilitas Anda. Ingin menggunakan kasur lipat di rumah saja, atau mau membawa kasur lipat untuk traveling? Semuanya bisa.

2. Cocok untuk Segala Situasi

Tidak hanya menjadi tempat tidur di momen hari raya saja, penggunaan kasur lipat juga bisa Anda kreasikan untuk segala jenis situasi.

Sebagai contoh, Anda bisa memanfaatkan kasur lipat untuk menyambut teman yang ingin menginap, untuk menjadi alas tidur darurat jika kasur Anda rusak, atau menyiapkan kasur lipat untuk mobil kalau Anda lelah saat menyetir dan ingin istirahat.

3. Terdapat Berbagai Tipe untuk Menyesuaikan Kebutuhan

Di pasaran, terdapat berbagai tipe kasur lipat yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.

Jika Anda memiliki tempat penyimpanan yang terbatas, Anda bisa memilih kasur lipat trifold atau lipat tiga yang ukurannya lebih kecil. Sementara itu, jika Anda memiliki ruang lebih, ada juga kasur lipat dua atau twofold yang lebih mudah dilipat, namun berukuran lebih besar.

Selain itu, kasur lipat juga memiliki beragam kapasitas. Ada kasur lipat untuk 2 orang atau double, serta kasur lipat untuk 1 orang atau single. Tak lupa pula, tersedia berbagai ketebalan yang bisa Anda sesuaikan dengan preferensi.

4. Harga Lebih Terjangkau

Secara umum, harga kasur lipat tentu lebih murah daripada kasur busa biasa, apalagi spring bed. Tentu saja, harga kasur lipat tebal lebih tinggi daripada yang tipis. Namun, pada intinya, harganya tetap lebih murah daripada kasur biasa.

3 Rekomendasi Kasur Lipat Terbaik

Membawa kasur lipat saat pulang kampung merupakan keputusan terbaik jika Anda ingin tetap menjaga kualitas tidur Anda, meski tidak sedang berada di rumah. Ini beberapa pilihan kasur lipat Domibed yang cocok untuk Anda:

1. Trifold Mattress 80 cm & 90 cm

Sesuai namanya, kasur Trifold Mattress 80 cm & 90 cm ini merupakan kasur lipat tiga dengan ketebalan 10 cm. Kasur ini memiliki tingkat keempukan medium, sehingga tidak akan menipis saat Anda gunakan, dan tidak pula terlalu keras.

Penggunaan Egg-Crate Profile juga memaksimalkan sirkulasi udara sehingga Anda tetap merasakan semilir udara yang sejuk saat menggunakan kasur lipat ini. Agar lebih praktis, Anda juga akan mendapatkan satu buah bantal serta tas penyimpanan yang memudahkan mobilitas.

2. Trifold Mattress 120 cm

Dengan material penyusun dan ketebalan yang serupa dengan Trifold Mattress 80 cm dan 90 cm, Domibed juga menyediakan kasur lipat berukuran 120 cm yang cukup untuk digunakan dua orang berpostur kecil. Misalnya saja, sebagai tempat tidur anak-anak.

Kalaupun ada perbedaan, Trifold Mattress 120 cm ini menggunakan kain Yelyo Gray yang bertekstur menyerupai bulu halus sehingga kasur jadi terasa lembut saat digunakan.

3. Trifold Eucalyptus

Tipe kasur lipat Trifold Eucalyptus ini tidak hanya mengutamakan kepraktisan dan kenyamanan, tapi juga inovasi yang menarik. Dengan adanya aroma Eucalyptus yang juga berteknologi microGuard, Anda akan merasakan tidur yang nyaman tanpa ada nyamuk yang mendekati.

Kasur ini memiliki dua ukuran, yakni 80 x 200 cm dan 100 x 200 cm, dan cocok untuk satu orang dewasa. 

Mengapa Harus Kasur Lipat dari Domibed?

Bukan tanpa alasan jikalau kasur lipat Domibed menjadi investasi yang sangat membantu, terutama di momen lebaran. Ini karena Domibed menawarkan keunggulan yang tiada duanya, di antaranya:

1. Kelengkapan Kasur Lipat Mumpuni dan Mudah Digunakan

Di setiap pembelian kasur lipat Domibed, Anda akan mendapatkan satu buah bantal serta tas pembungkus kasur saat tidak digunakan. 

Tak hanya itu, setiap produk Domibed, baik kasur lipat maupun kasir biasa, memiliki resleting untuk kemudahan proses pencucian. Jadi, Anda bisa menjaga kasur agar tetap bersih.

2. Layanan Purna Jual Memuaskan

Keistimewaan Domibed tidak hanya ada pada kualitas produknya, namun juga layanan purna jualnya. Domibed menyediakan layanan gratis pengiriman ke berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, tersedia pula garansi busa untuk kasur lipat selama 10 tahun.

3. Melayani Kustomisasi

Ingin memesan kasur lipat dengan ukuran yang lebih besar, misalnya  kasur lipat 160×200? Domibed punya solusinya. Anda hanya perlu menghubungi Domibed untuk berkonsultasi, dan kasur lipat impian akan segera tiba di depan pintu rumah Anda.

Ini karena Domibed melakukan produksi secara mandiri, sehingga waktu produksi pun lebih cepat. Bahkan, ada juga produk custom yang sudah ready stock.

Membawa kasur lipat sebagai teman di momen hari raya adalah keputusan bijaksana agar semua anggota keluarga merasa nyaman. Jangan tunggu mendekati hari H, pesan kasur lipat Domibed sekarang.

Penurunan kualitas tidur memang bisa dirasakan oleh setiap orang. Penyebabnya pun bermacam-macam, bisa saja karena stres atau suasana yang tidak kondusif.

Akan tetapi, berdasarkan jurnal tentang kualitas tidur, 50% lansia mengalami gangguan tidur seiring pertambahan usia. Oleh karena itu, jika Anda atau orang terdekat mengalami hal ini, maka perlu adanya upaya peningkatan kualitas tidur. Artikel ini menjelaskan caranya.

Mengapa Lansia Berpotensi Mengalami Penurunan Kualitas Tidur?

Pada umumnya, penurunan kualitas tidur pada lansia memiliki pertanda berikut; seringnya terbangun di tengah malam, lebih cepat terbangun di pagi hari, serta mudah kelelahan dan kerap tertidur di siang hari. Tapi, faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas tidur pada lansia? Ini beberapa di antaranya;

1. Adanya Masalah Kesehatan

Beberapa masalah kesehatan dapat membuat tidur tidak nyaman atau memaksa seseorang untuk terbangun berkali-kali, dan masalah kesehatan kerap menjadi penyebabnya.

Beberapa masalah yang bisa memicu masalah ini adakalanya adanya peningkatan aktivitas lambung, sakit di persendian atau bagian tubuh, atau masalah neurologis. Selain itu, mengonsumsi obat-obatan yang mengandung alkohol atau kafein juga bisa menyebabkan terjadinya masalah tidur.

2. Adanya Masalah Pernapasan

Tidur membutuhkan alur napas yang teratur. Oleh karena itu, jika Anda mengalami masalah pernapasan, maka bisa saja kualitas tidur jadi terganggu.

Salah satu masalah pernapasan yang umum terjadi adalah mendengkur. Selain itu, apnea (henti napas sementara saat tidur) juga bisa mengganggu proses tidur Anda.

3. Penurunan Aktivitas

Pada umumnya, jam normal tidur lansia tidak berbeda dengan kebanyakan orang lainnya, yakni 7-8 jam. Namun, saat sudah memasuki masa pensiun, biasanya terjadi penurunan aktivitas di siang hari. Akibatnya, Anda jadi tidak merasa lelah di malam hari.

Hal tersebut bisa saja mengganggu jam tidur Anda. Bahkan, jika sudah berlangsung lama, bisa saja jam tidur Anda berubah total dan jadi berbeda dengan kebanyakan orang lainnya.

4. Merasa Stres atau Cemas

Seiring pertambahan usia, bukan hal yang aneh jika terdapat beberapa transisi dalam hidup. Misalnya saja, perubahan kondisi ekonomi, kematian orang terdekat, atau munculnya penyakit. Rasa stres atau cemas yang dirasakan saat transisi berlangsung bisa saja mengganggu kualitas tidur Anda.

Bagaimana Cara Mengukur Kualitas Tidur?

Merasakan gejala di atas dan ingin mengukur kualitas tidur?

Sebenarnya, salah satu cara paling sederhana untuk mengetahui kualitas tidur adalah memastikan Anda merasa segar dan tidak mengantuk sama sekali sepanjang hari.

Namun, jika Anda menginginkan hasil yang lebih terukur, Anda bisa mengunjungi ahli tidur dan melakukan serangkaian tes seperti mengisi sleep diary, kuesioner, hingga menggunakan alat polisomnografi.

Cara Tidur Nyenyak dan Bangun Segar untuk Lansia

Belum ingin mengunjungi ahli tidur? Anda bisa mencoba beberapa trik sederhana untuk meningkatkan kualitas tidur. Begini caranya;

1. Memahami Tubuh Sendiri

Pertama-tama, pahamilah bahwa kualitas tidur dan penuaan memang memiliki hubungan erat. Hal ini karena tubuh Anda lebih sedikit memproduksi hormon pertumbuhan serta melatonin, hormon yang membantu Anda untuk tidur.

Selanjutnya, Anda bisa mengidentifikasi keluhan apa yang Anda rasakan, bagaimana perasaan Anda sepanjang hari, hingga obat apa yang Anda konsumsi. Pemahaman akan diri sendiri akan memudahkan Anda dalam meningkatkan kualitas tidur.

2. Usahakan Terkena Sinar Matahari Pagi

Berdasarkan jurnal, saat Anda terpapar sinar matahari atau cahaya terang di pagi hari, tubuh akan memproduksi melatonin lebih cepat daripada jika Anda tidak terpapar sinar matahari sama sekali. Hal ini akan membantu Anda tidur lebih mudah dan lebih cepat di malam hari.

3. Buat Jadwal Tidur yang Teratur

Jika Anda terbiasa tidur di waktu yang tidak teratur, maka ini saatnya mengubah kebiasaan tersebut.

Tidur di waktu yang sama setiap hari akan membantu tubuh untuk menyesuaikan jam tidur. Selain itu, hasilnya juga bisa jadi lebih baik jika Anda mengurangi konsumsi stimulan seperti alkohol dan kafein, serta menghindari menonton TV atau gadget dengan tampilan layar terang menjelang tidur.

4. Perbanyak Aktivitas di Siang Hari dan Mandi dengan Air Hangat

Untuk memancing tubuh agar merasa lelah di malam hari, akan lebih baik jika Anda meningkatkan aktivitas di siang hari. Selain itu, mandi air hangat menjelang tidur dapat membantu tubuh Anda merasa lebih rileks sehingga memperlancar proses Anda dalam mencapai kualitas tidur yang baik.

5. Menciptakan Suasana Kamar yang Nyaman

Untuk mendapatkan tidur berkualitas, Anda tidak hanya bisa melakukan upaya internal, namun juga eksternal. Contohnya adalah dengan menciptakan suasana kamar yang nyaman.

Salah satu hal terpenting dalam meningkatkan kualitas tidur adalah kasur.  Anda perlu memilih kasur yang berkualitas, empuk, namun juga sejuk, yakni kasur dari Domibed.

Domibed menyediakan kasur dengan berbagai ukuran serta tingkat keempukan yang bisa Anda pilih sesuai keinginan. Dijamin, tidur dengan kasur Domibed akan membuat Anda serasa tidur di atas awan.Meski terdengar sederhana, meningkatkan kualitas tidur bisa berpengaruh positif terhadap kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan kasur dari Domibed dan lakukan upaya-upaya di atas agar tidur semakin nyaman.

Takut puasa karena punya maag? Anda wajib tahu tips puasa untuk penderita maag ini. Tidak hanya menjaga pola makan tapi juga pilihan jenis makanannya.

Apakah penderita maag boleh berpuasa? Tentu saja boleh, namun tentu saja Anda harus menjaga agar asam lambung tidak naik. Untuk menjaga hal ini sebenarnya tidak terlalu sulit, Anda hanya perlu menerapkan beberapa tips.

Dengan tips ini, Anda bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman tanpa takut maag Anda kambuh.

Tips Puasa untuk Penderita Maag agar Tetap Nyaman Seharian

Ada 8 tips puasa sehat untuk penderita maag yang bisa Anda praktekkan. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Jangan Lewatkan Sahur

Tips puasa yang pertama untuk Anda yang menderita maag adalah jangan melewatkan sahur. Sahur adalah hal yang sangat penting, pasalnya dengan sahur perut Anda terisi. Makan sahur merupakan pengganti sarapan pada saat puasa.

Untuk Anda yang menderita asam lambung atau maag sebaiknya sahur di akhir waktu. Anda bisa sahur 15-20 menit sebelum imsak. Sahur di akhir waktu juga termasuk sunnah, selain bagus untuk kesehatan Anda juga akan mendapatkan pahala yang besar.

2. Jangan Menunda Makan Ketika Berbuka

Tips puasa untuk penderita asam lambung yang selanjutnya adalah tidak menunda makan ketika berbuka puasa. Ketika azan magrib Anda bisa langsung berbuka puasa dengan minum segelas air hangat lalu lanjutkan dengan makan kurma.

Anda bisa makan roti atau biskuit terlebih dahulu lalu baru makan setelah salat magrib. Hindari makan langsung banyak karena bisa menyebabkan asam lambung naik.

3. Hindari Makan Terlalu Cepat

Hal terpenting untuk Anda yang mempunyai sakit maag pada saat puasa adalah menghindari asam lambung naik. Salah satu caranya adalah dengan makan perlahan. Kunyahlah makanan secara perlahan sampai lembut sebelum menelannya.

Makan tergesa-gesa bisa memicu asam lambung Anda naik sehingga menyebabkan perut perih. Oleh karenanya, pastikan Anda mengunyah makanan dengan baik dan perlahan untuk mencegah perut menjadi perih.

4. Pilih Menu yang Tepat

Tips yang tidak kalah penting adalah memilih menu makanan dan minuman yang tepat. Minuman buka puasa untuk penderita asam lambung yang paling tepat adalah air putih hangat. Anda juga bisa minum jus buah atau sayur untuk buka puasa.

Hindari makanan yang bisa memicu asam lambung naik seperti makanan pedas, bergas, dan asam. Untuk sahur sebaiknya makan makanan yang tinggi serat dan cukup karbohidrat.

5. Makan dalam Porsi Kecil tapi Sering

Untuk penderita maag, sebaiknya hindari langsung makan dalam porsi besar ketika buka puasa. Anda bisa mulai makan dengan porsi kecil ketika berbuka lalu makan lagi dengan porsi kecil setelah salat magrib. Setelah tarawih Anda juga bisa makan lagi.

6. Hindari Langsung Tidur Setelah Makan

Tips selanjutnya adalah hindari langsung tidur setelah makan. Setelah makan besar malam hari ataupun setelah sahur sebaiknya Anda melakukan aktivitas terlebih dahulu sebelum tidur. Sebaiknya Anda tidur 60-90 menit setelah makan.

Langsung tidur setelah makan bisa menyebabkan asam lambung naik. Hal ini bisa membuat Anda merasa mual bahkan rasa sakit atau panas di tenggorokan.

7. Kontrol Emosi dengan Baik

Ciri-ciri asam lambung naik saat puasa adalah perut perih dan merasa mual. Naiknya asam lambung bisa juga dipicu karena emosi atau stres. Orang yang sedang stres cenderung akan memproduksi asam lambung berlebih, hal inilah yang membuat maag Anda menjadi kambuh.

Untuk menghindari hal ini, sebaiknya Anda harus mengontrol emosi dengan baik pada saat puasa. Hindari stres yang berlebih agar asam lambung Anda tidak naik dan puasa Anda menjadi lancar.

8. Tidur yang Cukup dan Berkualitas

Tips terakhir agar penderita maag tetap nyaman selama berpuasa adalah tidur yang cukup dan berkualitas. Anda bisa mengatur jam tidur saat puasa dengan baik, hindari begadang. Selain itu, maksimalkan jam istirahat di kantor untuk tidur.

Selama puasa setidaknya Anda harus cukup tidur selama 7-8 jam per hari. Tidur yang cukup akan membuat tubuh Anda menjadi lebih sehat. Asam lambung juga bisa selalu normal dengan istirahat yang cukup.

Tidur yang baik tidak hanya cukup waktunya saja tapi juga harus berkualitas. Untuk membuat tidur Anda berkualitas pastikan kasur yang Anda gunakan juga harus yang nyaman. Gunakan kasur yang bisa menopang tubuh dengan baik dan dilengkapi dengan teknologi yang tinggi.

Rekomendasi kasur terbaik untuk Anda adalah domibed. Kasur domibed dilengkapi dengan teknologi yang bisa menopang tubuh dengan maksimal. Tersedia juga berbagai pilihan kasur yang bisa Anda sesuaikan dengan luas ruangan kamar.

Setiap kasur di domibed menggunakan Hypoallergenic Natural Latex yang responsif terhadap tekanan dan anti panas. Selain itu, kasur juga divakum sehingga mudah untuk dibawa. Informasi dan pembelian semua produk kasur domibed ini bisa Anda cek di domibed.id.

Dengan menerapkan tips puasa untuk penderita maag ini Anda bisa berpuasa dengan nyaman. Yang terpenting jaga pola makan dan istirahat yang cukup. Dengan badan yang sehat tentu puasa Anda bisa menjadi lancar.

Takut olahraga karena sedang puasa? Anda harus pilih jenis olahraga saat puasa yang tepat agar tetap kuat menjalankan ibadah selama bulan Ramadan.

Banyak orang yang memilih berhenti olahraga ketika bulan Ramadan. Salah satu alasannya karena takut tidak kuat puasanya. Tahukah Anda, dilansir dari Halodoc [1] manfaat olahraga saat puasa sangat banyak, salah satunya bisa membuat tubuh tetap bugar.

Namun tentu saja, jenis dan waktu olahraga di hari biasa berbeda ketika sedang puasa. Ingin tahu apa saja olahraga yang bagus ketika sedang puasa? Yuk simak penjelasan berikut ini.

Jenis Olahraga yang Aman dan Menyehatkan saat Puasa

Ada 10 jenis olahraga yang baik untuk Anda lakukan ketika puasa. Berikut ini adalah daftarnya.

1. Jogging

Salah satu olahraga terbaik pada saat puasa adalah jogging. Anda yang sudah terbiasa jogging setiap hari atau 4-5 kali seminggu bisa terus Anda lakukan selama puasa. Namun tentu saja durasinya bisa Anda kurangi.

Jika biasanya Anda jogging 30-60 menit, pada saat puasa Anda bisa jogging 20-30 menit saja. Anda bisa melakukan olahraga ini pada pagi hari setelah subuh atau sore hari menjelang azan maghrib.

2. Jalan Santai

Selain jogging, olahraga pagi saat puasa yang bisa Anda lakukan adalah jalan santai. Anda bisa jalan santai mengitari komplek rumah atau jalan-jalan di sekitar lingkungan Anda.

Jalan santai ini bagus untuk kesehatan jantung dan menjaga stamina. Anda bisa melakukan jalan santai setiap pagi setelah salat subuh di bulan puasa selama 20-30 menit. Di pagi hari udara juga masih sangat menyegarkan bagus untuk kesehatan tubuh.

3. Naik Turun Tangga

Tidak ingin olahraga keluar rumah? Anda bisa memilih naik turun tangga. Naik turun tangga bagus untuk kesehatan tubuh karena bisa melatih jantung.

Anda yang ingin menurunkan berat badan pada saat puasa disarankan memilih olahraga ini. Pasalnya, naik turun tangga bisa membantu mengecilkan perut. Anda bisa melakukan olahraga ini setiap pagi atau menjelang berbuka puasa selama 10-20 menit.

4. Plank dan Push Up

Jenis olahraga lainnya yang cocok ketika puasa adalah plank dan push up. Olahraga ini tidak mengharuskan Anda keluar rumah, Anda bisa melakukannya di dalam rumah.

Melansir dari Insider [2], plank dan push up bermanfaat untuk menjaga ketahanan tubuh dan membantu membentuk postur tubuh. Untuk mendapatkan manfaat ini Anda bisa melakukannya secara rutin 20 menit setiap hari.

5. Senam

Apakah senam aerobik termasuk salah satu olahraga yang baik saat puasa? Senam termasuk olahraga yang bisa Anda lakukan ketika puasa. Namun, agar lebih aman Anda bisa mengurangi durasi dan mengganti gerakannya.

Gunakanlah gerakan yang tidak terlalu menguras energi. Anda juga bisa mengganti waktu senam di sore hari menjelang berbuka puasa. Jika biasanya durasinya 60 menit, Anda bisa menguranginya menjadi 30 menit.

6. Yoga

Olahraga yang simple dan sangat aman Anda lakukan selama puasa adalah yoga. Yoga bisa membantu melatih pernapasan dan fokus Anda. Anda yang mempunyai banyak aktivitas selama puasa disarankan untuk melakukan olahraga ini agar tetap bisa fokus dan produktif selama bekerja pada saat puasa.

Anda bisa melakukan yoga di rumah selama 30-60 menit setiap harinya. Waktu untuk melakukan olahraga ini juga fleksibel. Bisa Anda lakukan kapan saja. 

7. Bersepeda

Salah satu olahraga yang bagus saat puasa adalah bersepeda. Melansir dari Harvard Medical School [3], bersepeda mempunyai banyak manfaat salah satunya dapat meningkatkan ketahanan tubuh.

Anda bisa bersepeda di pagi atau sore hari menjelang berbuka puasa selama 20-30 menit. Selain menggunakan sepeda dinamis berkeliling komplek, Anda juga bisa menggunakan sepeda statis di rumah.

8. Lompat Tali

Jenis olahraga yang bisa Anda lakukan ketika puasa adalah lompat tali atau skipping. Olahraga ini bagus untuk melatih ketahanan tubuh. Namun sebaiknya Anda melakukannya di sore hari menjelang puasa dengan durasi 10-20 menit.

9. Jumping Jack

Selain skipping, Anda juga bisa memilih jumping jack sebagai olahraga pada saat puasa. Jumping jack bagus untuk kebugaran tubuh dan bisa membantu mengurangi stres. Anda bisa melakukan olahraga ini 10-20 menit setiap sore hari menjelang buka puasa.

10. Weight Training

Olahraga weight training atau gym saat puasa bisa Anda lakukan. Anda bisa melakukan olahraga ini di sore hari menjelang buka puasa. Selain itu, setelah berbuka puasa juga menjadi salah satu waktu yang tepat untuk melakukannya.

Jadi jenis olahraga saat puasa apa yang akan Anda pilih? Apapun jenis olahraganya, tetap lakukan sesuai dengan kemampuan tubuh. Hindari melakukan olahraga yang terlalu berat ketika sedang puasa.

Selain olahraga, agar tubuh tetap fit saat puasa Anda juga perlu tidur yang cukup dan berkualitas. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas pastikan Anda menggunakan kasur domibed.

Domibed menghadirkan kasur berteknologi tinggi yang akan membuat tidur Anda nyenyak. Anda bisa cek produk-produknya di domibed.id. Tersedia banyak pilihan jenis dan ukuran kasur yang bisa Anda pilih.

Jam tidur saat puasa tentunya akan berubah. Anda harus bangun lebih pagi untuk makan sahur dan tidur juga lebih malam karena ibadah. Hal ini bisa menyebabkan Anda kurang tidur.

Berdasarkan jurnal dari penelitian Rosekind [1], kurang tidur tidak hanya memengaruhi kesehatan tapi juga kualitas kerja. Produktivitas Anda akan terganggu karena kelelahan akibat kurang tidur. Tentu hal ini tidak ingin Anda alami, bukan?

Oleh karenanya, Anda harus bisa mengatur waktu untuk tidur selama puasa. Hal ini perlu Anda lakukan agar produktivitas tetap terjaga, ibadah pun tidak terganggu.

Cara Mengatur Jam Tidur saat Puasa agar Tidak Lemas Selama Bekerja

Sebenarnya berapa jam tidur idealnya saat puasa? Tidak berbeda dengan hari biasa, tubuh membutuhkan tidur 7-8 jam setiap harinya. Dengan tidur yang cukup tentu Anda tidak akan merasa lemas untuk beraktivitas.

Agar Anda tidak lemas saat bekerja di bulan Ramadan, maka Anda harus bisa mengatur jam tidur. Adapun cara tepat mengatur jam tidur saat puasa di antaranya yaitu:

1. Tidur Setelah Salat Subuh

Cara pertama agar Anda tetap cukup tidur selama Ramadan adalah dengan menyempatkan untuk tidur setelah salat subuh. Anda bisa tidur 60-90 menit setelah salat subuh.

Tidur sebelum melakukan aktivitas bisa membantu Anda memulihkan energi. Anda bisa bangun 30-60 menit sebelum berangkat kerja.

Biasanya ada sedikit perubahan masuk kantor ketika bulan puasa. Jika kantor Anda menerapkan hal ini, Anda bisa memanfaatkannya untuk tidur terlebih dahulu sebelum berangkat kerja.

2. Sempatkan Tidur Siang 30 Menit

Jika biasanya Anda tidak pernah tidur siang ketika istirahat, sebaiknya ketika puasa manfaatkan jam istirahat untuk tidur. Berapa jam sebaiknya tidur siang saat puasa?

Idealnya tubuh perlu istirahat atau tidur siang kurang lebih 20 menit setiap harinya. Dengan tidur siang, otak akan menjadi lebih fresh dan tubuh pun menjadi lebih segar.

Ketika bulan puasa, Anda disarankan untuk tidur siang 30 menit. Anda bisa memanfaatkan waktu istirahat siang sebagian untuk salat dhuhur dan sisanya untuk tidur siang.

3. Hindari Tidur Terlalu Malam

Jam tidur malam idealnya adalah 7-8 jam. Karena malamnya Anda tarawih dan tadarus dan harus bangun awal untuk sahur maka jam tidur Anda akan berubah. Agar Anda tetap cukup tidur sebaiknya jadwalkan untuk tidur maksimal pukul 10 malam setiap malamnya.

Hindari untuk tidur lebih dari pukul 11 malam, bahkan tidak tidur sampai sahur. Jika Anda tidur dari jam 10 malam dan bangun sekitar pukul 3 atau 4 pagi, maka Anda bisa mendapatkan waktu tidur setidaknya 5-6 jam. Sisa waktu tidur bisa Anda dapatkan setelah salat subuh dan dari tidur siang.

4. Gunakan Humidifier

Untuk membantu Anda agar bisa tidur cepat dan lelap, Anda bisa menggunakan humidifier. Anda bisa memilih aroma terapi yang menenangkan seperti lavender. Selain itu, Anda juga bisa memadukan berbagai aroma agar tidur Anda semakin nyenyak.

5. Buat Kamar Tidur Senyaman Mungkin

Tidak hanya humidifier saja, Anda juga perlu membuat kamar tidur yang nyaman. Kamar tidur yang nyaman bukanlah yang besar melainkan yang bersih. Anda bisa membersihkan tempat tidur sebelum tidur dan menghindari untuk menumpuk barang di kasur.

Selain itu, Anda juga bisa mengganti lampu menjadi lebih redup. Pengurangan cahaya pada saat tidur bisa membantu meningkatkan kualitas tidur Anda.

6. Gunakan Kasur yang Nyaman

Melansir dari The National [2], agar tubuh tidak lemas ketika puasa tidak hanya cukup waktu tidur saja tapi juga berkualitas. Tidur berkualitas adalah tidur yang nyaman dan bisa membuat tubuh menjadi lebih bugar ketika bangun.

Salah satu tips tidur nyaman saat puasa adalah dengan menggunakan kasur yang berkualitas. Kasur terbaik yang akan membuat tidur Anda berkualitas hanyalah domibed. 

Domibed hadir dengan desain kasur yang bisa menopang tubuh dengan baik. Dilengkapi dengan fitur yang akan membuat tidur Anda semakin nyaman. Selain itu, tersedia banyak ukuran kasur yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan.

Informasi lengkap mengenai domibed bisa Anda cek di domibed.id. Pastikan tidak salah pilih kasur agar tidur tetap nyaman dan berkualitas.

7. Atur Makanan yang Anda Konsumsi Selama Bulan Puasa

Selama puasa Anda juga harus mengatur makanan yang Anda konsumsi. Hindari terlalu banyak makan makanan yang pedas dan asam. Selain itu, Anda juga harus mengurangi konsumsi kafein.

Kafein bisa membuat Anda menjadi sulit tidur sehingga membuat Anda menjadi kurang tidur. Anda bisa mengurangi konsumsi kopi pada saat puasa. Sebaiknya ganti dengan makanan yang lebih menyehatkan, seperti buah dan sayur.

Pada awal puasa mungkin Anda belum terbiasa dengan kebiasaan jam tidur yang baru ini. Namun jika Anda menerapkannya secara konsisten, dalam waktu 2-3 hari juga akan terbiasa.

Jangan anggap remeh jam tidur saat puasa. Pastikan Anda tetap tidur cukup dan nyaman agar tubuh tetap bugar dan bisa tetap bekerja seperti biasa selama Ramadan.

×