“Rutinitas sebelum tidur bisa membantu Anda memperbaiki pola tidur. Pemilihan kasur yang tepat juga bisa berpengaruh pada pola dan kualitas tidur Anda.”

Untuk menjaga kesehatan tidak cukup hanya dengan makan makanan yang bergizi seimbang saja, Anda juga harus menjaga pola tidur. Pola tidur yang berantakan bisa menurunkan sistem imun dan membuat Anda mudah sakit.[1] Oleh karenanya, Anda harus tahu cara memperbaiki pola tidur agar mendapatkan tidur berkualitas.

Dampak Kesehatan dari Pola Tidur yang Salah dan Berkepanjangan 

Pola tidur merupakan kebiasaan waktu tidur, mulai dari jam mulai tidur sampai bangun. Di dalamnya juga mencakup frekuensi tidur dan kenyamanan atau kualitas tidur.[2]

Pola tidur juga mempengaruhi irama sirkadian atau jam biologis tubuh. Ketika pola tidur Anda berantakan maka jam biologis Anda pun akan berubah.

Jam biologis sendiri merupakan cara alami tubuh untuk merespon segala pola aktivitas dan istirahat makhluk hidup termasuk manusia. Setiap orang mempunyai jam biologis yang berbeda-beda tergantung dari aktivitas dan kebiasaannya.[3]

Pola tidur yang berantakan bisa mempengaruhi kesehatan Anda. Sistem imun tubuh Anda bisa menurun dan akibatnya Anda akan lebih mudah sakit. Selain itu, daya ingat juga bisa menurun. Oleh karenanya, Anda harus mempunyai pola tidur yang baik dan teratur.

Idealnya orang dewasa membutuhkan waktu 7-9 jam untuk tidur atau istirahat. Waktu tidur ini bisa Anda bagi menjadi 7-8 jam tidur malam dan 30 menit tidur siang.[4] Jika pola tidur ini berubah, Anda harus memperbaikinya.

Cara Memperbaiki Pola Tidur untuk Kesehatan Tubuh

Adapun cara memperbaiki pola tidur untuk kesehatan tubuh yaitu: 

1. Hindari Main Ponsel Sebelum Tidur

Salah satu cara memperbaiki jam tidur adalah dengan menghindari main ponsel sebelum tidur.

Memainkan ponsel sebelum tidur bisa mengganggu kualitas tidur Anda. Jam tidur Anda bisa berubah karena terlalu asyik main ponsel sampai lupa waktu. Selain itu, cahaya dari ponsel juga bisa menghambat produksi hormon melatonin yang memicu Anda untuk sulit tidur.

Oleh karenanya, sebaiknya letakkan ponsel jauh dari jangkauan Anda selama tidur. Anda bisa menggunakan mode silent ketika akan tidur agar tidak terganggu.

2. Rutin Berolahraga

Olahraga juga bisa membantu Anda untuk memperbaiki pola tidur. Dengan olahraga yang rutin produksi hormon melatonin akan kembali lancar. Hal ini akan membuat Anda menjadi lebih mudah untuk tidur.

Namun, hindari untuk melakukan olahraga mendekati jam tidur. Anda bisa olahraga di pagi atau sore hari selama 30 menit minimal 5 kali dalam seminggu.

3. Meditasi Sebelum Tidur

Cara mengembalikan jam tidur yang selanjutnya adalah dengan melakukan meditasi sebelum tidur. Meditasi merupakan salah satu cara untuk membuat badan menjadi rileks. Ketika tubuh rileks maka hormon melatonin dalam tubuh bisa diproduksi dengan maksimal.

Meditasi ini bisa Anda lakukan dengan cara duduk ataupun sambil tiduran. Atur posisi senyaman mungkin lalu pejamkan mata Anda. Tarik napas dengan perlahan lalu tahan dan buang juga dengan perlahan. Fokuskan pikiran Anda pada pengambilan napas yang Anda lakukan.

Cukup 5-10 menit meditasi, kantuk akan segera menyerang. Anda pun bisa tidur dengan nyenyak.

4. Atur Kamar Tidur Senyaman Mungkin

Mengatur kamar tidur senyaman mungkin adalah salah satu cara untuk memperbaiki pola tidur Anda. Anda bisa mengatur cahaya sebelum tidur, seperti mematikan lampunya. Jika Anda tidak bisa tidur dalam keadaan gelap, gantilah lampu kamar menjadi lampu redup sebelum tidur.

Anda juga bisa memasang humidifier sebelum tidur. Gunakan aromaterapi yang bisa menenangkan. Pastikan juga suhu ruangan dingin dan tidak terlalu panas agar Anda bisa tidur lebih nyaman.

5. Atur Jam Tidur Siang

Salah satu penyebab jam tidur berantakan adalah tidur siang yang terlalu lama. Waktu ideal tidur siang hanyalah 30 menit saja. Jika Anda tidur siang lebih dari waktu ini maka bisa menyebabkan resiko sulit tidur di malam  hari.

Selain itu, hindari tidur siang menjelang sore. Karena waktu tidur siang yang mendekati malam justru akan membuat pola tidur menjadi berantakan. Anda bisa tidur antara pukul 1 sampai 2 siang selama 20-30 menit saja.

6. Buat Rutinitas sebelum Tidur

Agar Anda bisa memperbaiki pola tidur, Anda bisa membuat rutinitas sebelum tidur. Rutinitas sebelum tidur ini bisa, seperti gosok gigi, cuci kaki, dan melakukan meditasi.

Biasakan untuk menerapkan rutinitas ini sebelum tidur. Jika rutinitas ini sudah Anda jalankan maka tubuh dengan sendirinya akan meresponnya. Tubuh akan lebih cepat tidur setelah Anda melakukan rutinitas tidur.

7. Perhatikan Asupan Makanan dan Minuman sebelum Tidur

Makanan dan minuman sebelum tidur juga berpengaruh terhadap pola tidur. Hindari makan dan minum yang banyak mengandung kafein karena ini membuat Anda sulit untuk tidur.

8. Gunakan Kasur yang Nyaman

Cara mengatur pola tidur yang terakhir adalah dengan memilih untuk menggunakan kasur yang nyaman. Kasur yang nyaman sangat berpengaruh pada kualitas tidur. Kualitas tidur akan membaik jika Anda tidur di tempat tidur yang nyaman.

Jika Anda menginginkan tidur yang benar-benar nyaman dan berkualitas, tidak ada pilihan yang lebih baik daripada cloud mattress dari Domibed. Kasur ini telah ditingkatkan dengan teknologi 5 zones memory foam yang menjadikannya jauh lebih empuk daripada merek kasur lainnya. 

Kelebihan luar biasa dari memory foam ini adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan panas tubuh dan tekanan tubuh saat Anda tidur, yang pada gilirannya membuat pola tidur Anda menjadi lebih baik.

Pernahkah Anda mendengar tentang pillow talk? Pillow talk adalah obrolan bersama dengan pasangan yang dilakukan di atas ranjang. Kebiasaan mengobrol sebelum tidur dengan pasangan ini ternyata sangat baik manfaatnya untuk keharmonisan rumah tangga.

Apakah pillow talk artinya hanya mengobrol biasa saja sebelum tidur? Lalu, apa manfaatnya rutin melakukan pillow talk bersama dengan pasangan? Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Pillow Talk

Banyak yang mengira pillow talk hanyalah obrolan di atas ranjang sebelum ataupun sesudah berhubungan intim padahal arti pillow talk bukan hanya sekedar itu saja. Karena inti dari pillow talk adalah menjalin komunikasi dengan pasangan untuk mempererat hubungan.

Pillow talk dilakukan di atas ranjang sambil berpelukan bersama dengan pasangan. Menurut Allan Wegner, seorang terapis pernikahan dan keluarga menyebutkan, pillow talk merupakan percakapan intim tanpa jarak dengan pasangan.[1]

Percakapan yang terjadi selama pillow talk, tidak ada kontak mata, yang ada hanyalah sentuhan dan terus saling berbicara. Cara komunikasi ini dianggap berhasil untuk mendekatkan emosional pasangan.

Selain itu, cara komunikasi ini juga sudah pasti terjadi sangat natural. Pasalnya tidak ada tatapan mata yang mungkin membuat pasangan menjadi grogi atau merasa terintimidasi. Dengan demikian Anda bisa berbicara bebas meluapkan dan mencurahkan emosi dan kasih sayang tanpa batas kepada pasangan.

Pillow talk memang bagus dilakukan sebelum ataupun sesudah berhubungan intim. Cara ini bisa membangun chemistry dan bisa meningkatkan kepuasaan pasangan.

Namun, pillow talk tidak harus selalu berkaitan dengan berhubungan intim, ngobrol santai sebelum tidur di malam hari juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk pillow talk. Tidak hanya malam, siang hari pun ketika Anda dan pasangan mempunyai waktu luang bisa melakukan pillow talk sambil bersantai.

Pentingnya Pillow Talk bagi Pasangan

Melakukan pillow talk bersama dengan pasangan sangatlah penting. Dengan pillow talk Anda bisa berkomunikasi dan saling menguatkan hubungan emosional. Selain itu, ada beberapa manfaat pillow talk untuk pasangan yang harus Anda ketahui.

1. Membangun Ikatan Emosional dengan Pasangan

Manfaat melakukan pillow talk yang pertama adalah bisa membangun ikatan emosional. Ketika mengobrol di atas kasur bersama pasangan, Anda bisa mengungkapkan rasa cinta dengan gesture ataupun sentuhan. Hal ini bisa membuat Anda dan pasangan lebih dekat satu sama lain.

2. Meluruskan Masalah atau Kesalahpahaman

Anda juga bisa memanfaatkan rutinitas pillow talk untuk meluruskan masalah atau kesalahpahaman yang terjadi. Berbicara sambil tiduran dan saling memeluk bisa meredam emosi marah. Anda dan pasangan bisa saling berkomunikasi dengan kepala dingin dan menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi.

3. Meningkatkan Hormon Kebahagiaan

Pillow talk sebelum tidur juga bisa memicu peningkatan produksi hormon kebahagiaan yaitu hormon oksitosin. Meningkatnya hormon ini bisa membuat Anda dan pasangan mengalami gairah cinta dan kebahagiaan.

Salah satu cara meningkatkannya adalah dengan cara berpelukan dan melakukan pendekatan intim.[2]

4. Mempererat Hubungan

Sudah pasti, manfaat melakukan pillow talk adalah bisa mempererat hubungan, apalagi jika Anda melakukan secara rutin. Hubungan Anda dengan pasangan bisa semakin erat karena seringnya berkomunikasi secara intim dan romantis.

Cara Membuat Pillow Talk dengan Pasangan Lebih Hangat

Cara melakukan pillow talk sebenarnya sangat sederhana, Anda hanya perlu waktu untuk tiduran bersama dengan pasangan. Ketika melakukan pillow talk, usahakan semua gadget berada jauh dari jangkauan. Hal ini perlu Anda lakukan agar obrolan Anda tidak terganggu dengan gadget.

Mulailah untuk pillow talk dengan saling memeluk. Anda bisa memulai obrolan dengan topik yang santai. Ada banyak pilihan topik obrolan saat pillow talk yang bisa Anda gunakan, seperti:

  1. Bercerita tentang aktivitas keseharian atau kejadian selama Anda dan pasangan sedang bekerja.
  2. Bahas tentang impian masa depan yang ingin Anda capai bersama.
  3. Mengingat kembali masa-masa pacaran.
  4. Mengungkapkan hal yang membuat Anda dan pasangan bisa saling mencintai.
  5. Jika masih ada masalah, cobalah bicarakan masalah tersebut dan cari solusi bersama.
  6. Sharing tentang hal-hal positif dan berikan sentuhan agar pasangan menjadi lebih nyaman dan merasa percaya diri.

Selama pillow talk, hindarilah untuk membicarakan hal-hal yang bersifat menyinggung pasangan. Anda tidak perlu mengungkit kesalahan masa lalunya yang sudah lama. Fokuskan hanya untuk saling berbagai kemesraan dan membahas masa depan.

Untuk mendapatkan pillow talk yang hangat, tidak hanya topik obrolannya saja yang harus Anda perhatikan. Kasur dan bantal yang Anda gunakan juga harus yang nyaman.

Rekomendasi Produk Domibed Agar Pillow Talk dengan Pasangan Lebih Hangat

Agar pillow talk dengan pasangan semakin hangat, Domi memory cloud pillow tidak hanya menjadi bantal tidur yang inovatif tetapi juga teman setia untuk momen bercengkrama bersama yang intim. Bantal ini menghadirkan kenyamanan luar biasa berkat bahan proprietary blend memory foam yang terinfus dengan gel dan campuran serat microfiber, serta tingkat keempukan yang dapat disesuaikan, mulai dari Soft, Medium, hingga Firm.

Selain dengan bantal akan lebih baik jika ditemani oleh bliss mattress dari Domibed. Kasur ini terbuat dari bahan yang lembut dengan tingkat keempukan medium. Domibed menggunakan Hypoallergenic Natural Latex yang membuat kasur tidak akan panas.

Dengan kehadiran bliss mattress dan memory cloud pillow dari Domi, tidur yang nyenyak dan momen berbagi cerita yang intim bersama pasangan akan menjadi suatu kesempurnaan bagi Anda dan pasangan. Kedua produk ini adalah pilihan yang ideal untuk menjaga kualitas tidur dan menghadirkan pengalaman berharga dalam hubungan dengan pasangan.

Setelah tahu pillow talk adalah salah satu kunci keharmonisan hubungan, jadi mulai kapan Anda dan pasangan akan melakukannya?

“Posisi tidur untuk penderita skoliosis harus diperhatikan. Selain bisa membantu memperbaiki postur tubuh, posisi tidur yang nyaman juga bisa meningkatkan kualitas tidur.”

Bagaimana posisi tidur untuk penderita skoliosis? Apakah ada pantangan posisi tidur?

Skoliosis merupakan salah satu kelainan pembengkokan pada tulang. Siapa saja bisa mengalami ini, namun yang paling rentang adalah anak usia remaja.[1]

Penderita skoliosis seringkali mengeluhkan posisi tidur yang kurang nyaman. Karena posisi tidur yang kurang nyaman ini membuat kualitas tidurnya menjadi kurang baik. Anda penderita skoliosis harus memilih posisi tidur yang tepat jika ingin mendapatkan tidur yang nyaman.

Oleh karenanya, di sini akan dibahas posisi tidur apa saja yang tepat untuk penderita skoliosis. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan informasi lengkap tentang skoliosis hanya di sini.

Mengenal Pengertian dan Penyebab Skoliosis

Sebelum membahas posisi tidur yang tepat untuk penderita skoliosis, Anda harus tahu apa itu skoliosis itu. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, skoliosis adalah pembengkokan tulang belakang. Bentuk tulang belakang penderita skoliosis tidak normal, cenderung membentuk seperti huruf C atau S.

Skoliosis terjadi ketika ujung bawah tulang punggung mengalami pembengkokan ke kiri atau ke kanan.[2] Pembengkokan ini membuat tulang punggung tidak sesuai dengan bentuk normalnya. Tingkat keparahan skoliosis berbeda-beda, tergantung dari derajat kelengkungan atau bengkoknya tulang.

Penyebab skoliosis sangat beragam, mulai dari cedera, kelainan tulang atau otot, dan lainnya. Namun, 80% penyebab dari skoliosis masih belum dapat diidentifikasi.[3]

Perbedaan Skoliosis, Kifosis, dan Lordosis

Kelainan tulang belakang tidak hanya skoliosis saja, ada lordosis dan kifosis. Ketiganya, sama-sama kelainan tulang belakang yang menyebabkan postur tubuh menjadi tidak normal.

Namun, ketiganya mempunyai perbedaan mendasar. Berikut ini adalah perbedaan skoliosis, kifosis, dan lordosis yang wajib Anda ketahui.

SkoliosisKifosisLordosis
Lengkung TulangKe kiri atau ke kananBungkuk ke depanBungkuk ke depan
Postur TubuhPunggung membentuk seperti huruf C atau SPunggung membungkuk ke depanPunggung membungkuk ke depan dan bagian perut menonjol ke depan
Pusat Rasa Nyeri PunggungPunggung sampai dada, terkadang menimbulkan sesak napasPunggung bagian tengah sampai ke tengkukPunggung bawah sampai leher
Gejala yang MunculTinggi bahu tidak sama, sering sesak nafas, muncul benjolan di dada.Kepala lebih condong ke depan, bungkuk ke depan ketika berjalan.Gangguan pada kandung kemih, tulang belikat lebih menonjol ke depan.

Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis

Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis

Apakah skoliosis bisa disembuhkan? Tentu saja bisa, salah satu cara menyembuhkan skoliosis adalah dengan melakukan fisioterapi.[4] Selain melalui fisioterapi, Anda juga bisa membantunya dengan posisi tidur yang tepat.

Selain memberikan rasa nyaman, posisi tidur juga bisa membantu proses terapi penyembuhan skoliosis. Berikut ini adalah rekomendasi posisi tidur skoliosis.

1. Terlentang

Rekomendasi posisi tidur ternyaman untuk penderita skoliosis adalah tidur telentang. Dengan tidur telentang semua punggung akan ditopang secara merata di atas kasur. Sehingga tidak akan ada tekanan yang berlebih pada salah satu bagian tubuh.

Tidur telentang juga bisa membantu mencegah posisi tulang belakang melengkung ke depan maupun ke belakang. Jadi, Anda juga bisa terhindar dari hiperkifosis.

2. Miring ke Kanan atau Kiri

Posisi tidur miring ke kanan ataupun ke kiri juga merupakan posisi tidur recommended untuk penderita skoliosis. Anda bisa tidur miring ke kiri jika tulang belakang Anda cenderung bengkok ke kiri. Begitu juga sebaliknya, jika skoliosis Anda cenderung miring ke kanan, Anda bisa tidur miring  ke kanan.

Dengan posisi miring ini, tulang belakang Anda akan tetap netral. Selain itu, tidur miring juga bagus untuk mencegah dan mengatasi sleep apnea atau tidur mendengkur.

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Tidur untuk Penderita Skoliosis

Selain posisi tidur, penderita skoliosis juga harus memperhatikan beberapa hal berikut ini agar tidur semakin nyaman.

1. Suasana Ruang Tidur

Pastikan suasana ruang tidur Anda redup dan tidak terlalu terang. Ruangan yang redup akan membuat Anda menjadi lebih rileks sehingga kualitas tidur pun menjadi lebih baik.

Selain itu, Anda juga harus menjaga ruangan agar tetap lembab dan sejuk. Anda bisa menggunakan humidifier dengan aroma lavender untuk menjaga kelembaban ruang tidur.

Hindari juga menggunakan gadget atau perangkat elektronik lainnya sebelum tidur. Letakkan gadget kamu jauh dari tempat tidur minimal 10 menit sebelum tidur. Dengan demikian Anda bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik.

2. Pemilihan Kasur dan Bantal

Penderita skoliosis juga harus memperhatikan pemilihan kasur dan bantalnya. Pilihlah kasur dan bantal dengan tingkat kekerasan yang sedang.

Hindari menggunakan kasur yang terlalu lembut atau terlalu keras. Pastikan kasur bisa menopang punggung secara maksimal.

Rekomendasi kasur terbaik untuk penderita skoliosis adalah cloud mattress dari Domibed. Kasur ini dirancang dengan menggunakan high density quantum base foam yang bisa menopang punggung dengan sempurna.

Salah satu keunggulan utama dari cloud mattress adalah penggunaan bahan “memory foam” nya yang mampu mengikuti bentuk tubuh Anda dengan sempurna ketika tidur dengan posisi menyamping.

Selain itu, untuk Anda yang lebih suka tidur dalam posisi terlentang, pilihan yang sangat sesuai adalah kasur mate mattress yang dirancang secara khusus dengan fungsi ortopedi untuk memberikan dukungan luar biasa bagi tulang belakang Anda. Kasur ini adalah pilihan yang sempurna, terutama bagi mereka yang sering mengalami masalah sakit punggung.

Walaupun sepele, posisi tidur untuk penderita skoliosis memang harus diperhatikan. Salah pilih posisi tidur bisa membuat skoliosis semakin parah dan membuat punggung menjadi lebih nyeri. Pastikan kamu juga pilih kasur dan bantal yang tepat agar tidur semakin nyaman bersama Domibed.

“Tidur pakai headset bisa menimbulkan bahaya serius pada kesehatan pendengaran. Iritasi dan penurunan pendengaran menjadi salah satu akibat terlalu lama memakai headset saat tidur.”

Terbiasa tidur pakai headset untuk mendengarkan musik? Waspada karena ada bahaya yang mengintai kesehatan pendengaran Anda.

Mendengarkan musik sebelum tidur memang bagus untuk membantu relaksasi dan membuat tidur lebih nyaman.[1] Namun, jika Anda mendengarkannya melalui headset bisa menimbulkan berbagai resiko kesehatan, terutama kesehatan pendengaran.

Apa saja resiko kesehatan akibat tidur menggunakan headset? Apakah ada cara aman menggunakan headset ketika tidur? Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Resiko Kesehatan Akibat Tidur Pakai Headset

Ada beberapa bahaya pakai headset saat tidur yang sangat jarang disadari, berikut ini adalah resiko kesehatan akibat sering tidur menggunakan headset.

1. Kotoran Telinga Tertimbun Terlalu Dalam

Bahaya yang pertama adalah kotoran telinga menjadi tertimbun terlalu dalam. Ketika Anda menggunakan headset sambil tidur dan dalam jangka waktu yang lama maka kotoran akan terdorong ke dalam. Apalagi sirkulasi udara dalam telinga juga terhambat, sehingga membuat kotoran semakin masuk ke dalam.

Kotoran telinga yang terlalu masuk ke dalam bisa membuat penurunan gangguan pendengaran. Selain itu, kotoran juga akan lebih sulit dibersihkan.

2. Otitis Eksterna

Gangguan kesehatan telinga karena headset salah satunya adalah otitis eksterna. Otitis eksterna adalah iritasi saluran telinga yang menghubungkan telinga luar dan telinga tengah atau gendang telinga.[2]

Infeksi ini sering terjadi pada atlet renang, namun Anda yang sering menggunakan headset juga beresiko mengalaminya. Pasalnya headset akan menekan telinga, tekanan yang terlalu lama bisa menyebabkan infeksi.

3. Telinga Mengalami Cedera Serius

Menggunakan headset saat tidur juga bisa menyebabkan cedera serius pada telinga. Ketika Anda tidur secara tidak sadar Anda akan melakukan gerakan yang bisa membuat posisi headset tertekan ke dalam. Tekanan ini akan menimbulkan iritasi dan rasa nyeri sehingga membuat telinga menjadi cedera.

Apalagi jika volume yang Anda gunakan terlalu keras, ini bisa merusak gendang telinga. Anda bisa mengalami tuli atau penurunan pendengaran.

4. Leher Tercekik Kabel Headset

Akibat pakai headset saat tidur yang mungkin tidak disadari adalah leher bisa tercekik kabel headset. Ketika tidur Anda pasti akan melakukan banyak gerakan tidak sadar.

Gerakan-gerakan inilah yang bisa membuat Anda tercekik kabel headset. Walaupun kabel headset tidak besar tapi jika tercekik terlalu lama juga bisa mengganggu pernapasan Anda.

5. Nekrosis

Nekrosis adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kematian jaringan.[3] Kematian jaringan bisa terjadi di mana saja termasuk di telinga. Jika hal ini terjadi di telinga maka jaringan yang ada di sekitarnya pun akan rusak.

Karena jaringannya rusak, Anda pun akan mengalami kehilangan pendengaran. Nekrosis bisa terjadi di telinga karena pemakaian headset yang tidak pas dan terlalu lama. Karena hal ini jaringan di lubang telinga bisa rusak dan menimbulkan nekrosis.

6. Resiko Stres Meningkat

Salah satu tujuan utama Anda mendengarkan musik dengan headset saat tidur adalah agar mengurangi stres, bukan? Justru menggunakan headset terlalu lama sambil mendengarkan musik bisa meningkatkan resiko stres.

Pasalnya sel otak yang harusnya beristirahat akan terus dipaksa bekerja mendengarkan musik. Walaupun Anda tertidur musik yang terus beralun membuat sel otak terus terjaga. Akibatnya secara tidak langsung Anda membuat otak tidak rileks dan akibatnya stres bisa meningkat.

Hal ini juga bisa membuat kualitas tidur Anda terganggu. Anda menjadi kurang nyenyak tidurnya.

Tips Aman Memakai Headset saat Tidur

Anda yang belum bisa lepas headset ketika tidur harus lebih berhati-hati agar terhindar dari bahaya menggunakan headset. Ada beberapa cara aman pakai headset saat tidur yang bisa Anda praktekkan, yaitu:

1. Pastikan Posisi Headset Nyaman

Agar tetap aman, sebaiknya pakailah headset dengan bantalan yang empuk. Pastikan jika posisi headset sudah nyaman ketika Anda tiduran. Anda juga bisa pilih headset bluetooth atau tanpa kabel untuk mengurangi resiko tercekik kabel headset.

2. Atur Volume agar Tidak Terlalu Keras

Memakai headset terlalu lama apalagi dengan volume kencang bisa membuat telinga menjadi nyeri. Agar tetap aman, Anda bisa atur volume-nya. Rekomendasi volume headset terbaika dalah 60% volume.

Volume ini setara dengan 60-70 dBA, ini merupakan tingkat kebisingan yang wajar untuk di dengar telinga.[4] Untuk menjaga kesehatan pendengaran, Anda bisa membatasi penggunaan headset dengan rumus 60-60, yaitu 60% volume dan 60 menit per hari.

3. Rutin Bersihkan Headset

Headset yang kotor juga bisa menyebabkan iritasi telinga. Oleh karenanya, pastikan Anda membersihkan headset secara rutin agar tetap bersih dan nyaman digunakan.

4. Atur Posisi Kepala dan Gunakan Bantal yang Nyaman

Yang terpenting, Anda harus mengatur posisi kepala dengan tepat saat mengenakan headset. Hindari tidur miring terlalu lama agar headset tidak terlalu masuk ke dalam.

Selain itu, gunakanlah bantal yang nyaman agar kepala tetap tertopang dengan baik. Rekomendasi bantal terbaik dan ternyaman adalah cloud pillow.

Bantal dari Domibed ini mempunyai tingkat keempukan yang adjustable, bisa soft, medium, dan firm. Selain itu, bantal ini juga menggunakan kain cover bamboo yang halus dan empuk.

Tidur pakai headset memang tidak disarankan. Sebaiknya Anda menggunakan speaker untuk menyetel musik sebelum tidur. Namun, jika memang masih belum bisa lepas headset sebaiknya itu cara aman yang sudah diberikan di sini.

Waktu tidur yang cukup dan berkualitas merupakan salah satu aspek kunci dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita. Namun, seringkali kita bertanya-tanya, kapan sebenarnya waktu terbaik untuk tidur? Apakah tidur 6 jam sudah cukup? 

Dalam artikel ini, kita akan mencari tahu waktu tidur ideal berdasarkan kelompok usianya. Selain itu, temukan juga tips praktis agar Anda mendapatkan tidur yang berkualitas.

Waktu Tidur Ideal Berdasarkan Usia

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi waktu tidur yang ideal, terutama faktor usia. Meskipun kebutuhan tidur antara individu bisa saja berbeda, berikut ini adalah panduan umum jam tidur yang disarankan untuk berbagai kelompok usia.

  • Bayi baru lahir (0 hingga 3 bulan): Sebaiknya tidur 14 hingga 17 jam sehari, termasuk tidur siang.
  • Bayi usia 4 hingga 11 bulan: Disarankan tidur 12 hingga 15 jam sehari, termasuk waktu tidur siang.
  • Balita (12 hingga 35 bulan): Durasi tidur dalam sehari, termasuk tidur siang, sebaiknya antara 11 hingga 14 jam sehari.
  • Anak prasekolah (3 hingga 5 tahun): Disarankan tidur 10-13 jam sehari.
  • Anak usia 6 hingga 13 tahun: Sebaiknya tidur sembilan hingga 11 jam sehari.
  • Remaja (14 hingga 17 tahun): Jam tidur yang baik untuk remaja adalah 10 jam sehari.
  • Dewasa muda (18 hingga 25 tahun): Young adults rata-rata membutuhkan tujuh hingga sembilan jam sehari.
  • Dewasa (26 hingga 64 tahun): Rata-rata jam tidur normal orang dewasa adalah tujuh hingga sembilan jam sehari.
  • Orang dewasa lanjut usia (usia 65 tahun ke atas): Sebaiknya tidur hingga delapan jam sehari.

Faktor yang Mempengaruhi Waktu Tidur Ideal

Kebutuhan tidur cenderung berubah seiring bertambahnya usia – bayi dan anak-anak biasanya membutuhkan lebih banyak tidur daripada remaja atau orang dewasa. 

Seperti penjelasan di atas, usia hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi berapa jam tidur yang ideal untuk setiap kelompok usia. Berikut ini adalah faktor-faktor lainnya yang membedakan kebutuhan durasi tidur antar individu.

  • Beberapa kondisi kesehatan, seperti gangguan tidur, sleep apnea, insomnia, dan gangguan sirkadian dapat mempengaruhi kebutuhan tidur seseorang.
  • Tingkat aktivitas fisik yang tinggi atau olahraga intensif dapat meningkatkan kebutuhan tidur untuk pemulihan dan regenerasi tubuh.
  • Stres dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan kebutuhan tidur yang lebih banyak untuk pemulihan mental dan emosional.
  • Mengabaikan rutinitas tidur yang teratur.
  • Kebisingan, suhu kamar yang tidak nyaman, pencahayaan yang terlalu terang, atau kualitas kasur dan bantal yang buruk dapat mempengaruhi kualitas tidur Anda.
  • Faktor genetik.

Penting untuk pahami kondisi tubuh Anda sendiri dan menyesuaikan kebutuhan tidur sesuai dengan kondisi Anda.

Apa Saja Manfaat Tidur yang Cukup?

Memperhatikan kebutuhan tidur dan memastikan tidur cukup memberikan banyak manfaat positif bagi kesehatan dan kesejahteraan kita. Berikut adalah beberapa manfaat dari tidur yang cukup.

  • Tidur yang cukup membantu meningkatkan konsentrasi, memori, dan kemampuan berpikir. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja kita dalam tugas sehari-hari, belajar, dan pekerjaan.
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.
  • Orang yang tidur cukup memiliki resiko yang lebih rendah terhadap penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
  • Tidur yang cukup dapat membantu menjaga keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, sehingga membantu dalam pengendalian berat badan dan mencegah obesitas.
  • Kurang tidur dapat berkontribusi pada risiko gangguan suasana hati, kecemasan, dan depresi.
  • Memperbaiki fungsi metabolisme.
  • Selain memperbaiki kondisi kulit, tidur cukup juga meminimalisasi masalah penampilan, seperti kantung mata, lingkaran hitam, dan kulit kusam.

Dengan memprioritaskan tidur yang cukup, kita dapat merasakan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

Tips Praktis agar Memiliki Waktu Tidur yang Cukup

Apabila Anda ingin mengoptimalkan kualitas tidur dan mendapatkan durasi tidur yang cukup, ada beberapa tips tidur nyenyak yang bisa Anda terapkan.

  • Menjaga jadwal tidur yang konsisten: Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari untuk membantu tubuh mengatur ritme tidur.
  • Ciptakan suasana tidur yang nyaman: Pastikan kamar tidur Anda tenang, gelap, dan sejuk. Gunakan tirai atau penutup mata jika perlu, dan pertimbangkan penggunaan earplug atau mesin penghasil suara putih untuk membantu mengurangi gangguan suara.
  • Batasi paparan bluelight sebelum tidur: Hindari penggunaan perangkat elektronik yang menghasilkan cahaya biru seperti smartphone, tablet, atau televisi sebelum tidur. Bluelight dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk tidur.
  • Lakukan aktivitas relaksasi sebelum tidur: Praktekkan kegiatan yang menenangkan seperti membaca buku, mendengarkan musik yang menenangkan, atau melakukan teknik pernapasan. Selain membuat tubuh  lebih tenang, kegiatan-kegiatan tersebut membantu pikiran rileks.
  • Pilih kasur yang tepat: Memilih kasur Domi, misalnya, adalah pilihan tepat. Selain kenyamanan, kasur yang satu ini menawarkan kualitas dan cocok untuk segala usia.

Lebih dari apapun, tidur cukup dan berkualitas memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita. 

Dengan memperhatikan kebutuhan tidur dan mengimplementasikan tips praktis yang telah dibahas, serta memilih kasur yang tepat seperti kasur Domi, Anda dapat menciptakan pengalaman tidur yang optimal. 

Jadikan tidur yang cukup sebagai prioritas dan terapkan waktu tidur ideal sesuai dengan usia Anda. Selamat tidur yang nyenyak!

Kamar tidur anak tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk tidur. Jika Anda rancang dan desain dengan baik, kamar tidur juga bisa meningkatkan daya imajinasi, kreatifitas, serta sikap disiplin pada anak.

Bagaimana cara menghias kamar tidur anak? Artikel ini menyediakan berbagai inspirasi desain kamar tidur untuk anak yang bisa Anda tiru.

7 Ide Dekorasi Kamar Tidur untuk Anak-anak

Salah satu cara awal untuk memaksimalkan potensi anak adalah dengan memberi yang terbaik bagi anak. Soal desain kamar tidur, Anda bisa contek dari inspirasi berikut;

1. Buat Dekorasi Unik dengan Mural di Satu Sisi Dinding

Bagaimana cara agar kamar anak bisa tampil beda dari kamar lainnya? Selain menambahkan dekorasi unik, Anda juga bisa mengajak anak untuk membuat mural bersama. Jangan tanggung-tanggung, Anda bisa gunakan seluruh bagian salah satu sisi dinding sebagai ‘kanvas’-nya.

Anda bisa membuat mural yang sesuai dengan tema ruangan anak Anda. Selain itu, Anda juga bisa mengajak anak untuk memilih warna bersama untuk menciptakan memori istimewa.

2. Manfaatkan Ruang dengan Custom Tempat Tidur

Hanya memiliki ruang terbatas untuk menjadi kamar tidur anak? Anda bisa membuat desain kamar anak tingkat. Cara ini efektif untuk memaksimalkan setiap suduh ruangan, sehingga kamar tetap lapang dan fungsional tanpa meminggirkan aspek estetika.

Anda bisa mulai dengan memesan dipan custom dua tingkat, dimana bagian atasnya merupakan alas tempat tidur, dan bagian bawahnya adalah meja belajar. Untuk menghubungkan kedua area ini, Anda bisa buat laci yang berguna untuk menyimpan barang-barang anak.

3. Bermain Gradasi Warna Favorit Anak

Tren minimalis sudah booming sejak beberapa tahun kebelakang. Meski begitu, popularitas desain satu ini tidak kunjung surut. Tidak heran, tren minimalis memang cocok untuk segala usia, jadi cocok sekali menjadi desain kamar anak yang terus bertumbuh.

Tertarik membuat kamar tidur anak minimalis? Bukan berarti harus minim dekorasi, loh. Anda bisa tetap berkreasi dengan warna favorit anak, namun pilihlah perlengkapan yang memiliki gradasi warna berbeda. Agar tidak terkesan terlalu ‘ramai’, sandingkan dengan perlengkapan berwarna netral.

4. Warna Earth Tone yang Homey untuk Anak Remaja

Saat beranjak remaja, kebanyakan anak cenderung tidak menyukai dekorasi kamar yang berlebihan. Apalagi jika anak sibuk dengan kegiatan di luar rumah, tentunya anak lebih membutuhkan tempat istirahat yang nyaman, tenang, serta fungsional.

Oleh karena itu, Anda bisa memilih model yang lebih simple sebagai desain kamar anak remaja. Gunakan warna-warna yang menenangkan mata dan homey, seperti perpaduan hijau, coklat, dan putih. Untuk pernak-perniknya, Anda bisa tambahkan mural sederhana serta perabotan yang fungsional.

5. Perpaduan Pink dan Abu-abu, Feminin dan Kalem

Bicara soal desain kamar anak perempuan, warna dan dekorasi yang terbayang pasti tidak jauh dari pink. Tapi, biasanya warna tersebut dipadukan dengan warna pastel lainnya, misalnya ungu atau kuning pastel.  Ingin coba tampil beda? Anda bisa ajak anak untuk memadukan pink dengan abu-abu.

Perpaduan warna tersebut tetap membuat kamar terkesan feminin dan semarak, namun tetap kalem dan sejuk dipandang mata. Jika mau, Anda juga bisa menambahkan warna perlengkapan berwarna kontras, misalnya hijau tua untuk menjadi fokus dari ruangan.

6. Mural di Langit-langit, Buat Anak Betah di Rumah

Untuk desain kamar anak cowok, warna yang cukup populer adalah warna biru. Jika ingin menekankan kesan minimalis, terang, dan hangat, Anda bisa menambahkan perabotan berwarna netral seperti putih atau coklat. Agar lebih homey, Anda bisa menggunakan pelapis lantai dengan guratan kayu.

Agar kamar semakin menarik, Anda bisa tambahkan mural kesukaan anak di langit-langit. Selain itu, menambahkan aksesoris glow in the dark juga bisa menjadi sentuhan akhir yang manis.

7. Buat Kasur Tingkat Menjadi Elemen Dekoratif

Membuat desain kamar untuk anak 2 orang bisa jadi hal yang susah susah gampang. Pasalnya, Anda perlu memastikan ruangan tetap indah, tidak terkesan penuh, namun tetap menjamin privasi kedua anak Anda. Di kala seperti itu, penggunaan kasur tingkat kerap menjadi solusi.

Agar tidak terkesan berlebihan, Anda bisa membuat kasur tingkat custom yang berdesain cantik, sehingga bisa menjadi unsur dekorasi. Untuk menghemat tempat, Anda juga bisa membuat pijakan tangga sebagai laci dan sisi dalam kasur sebagai ambalan tempat asesoris anak.

Siapkan Kasur Terbaik Demi Tingkatkan Kualitas Tidur Anak

Salah satu hal yang kerap menjadi keluhan para orang tua adalah sulitnya mengajak anak untuk tidur. Bahkan, tidak sedikit anak-anak yang menolak untuk tidur. Penyebabnya pun bermacam-macam, misalnya rasa takut tidur sendirian, munculnya mimpi buruk, hingga mengompol.

Oleh sebab itu, anak-anak berpotensi memiliki kualitas tidur yang buruk. Jadi, adalah tugas orangtua untuk memastikan anak tetap nyaman saat tidur. Salah satunya adalah dengan menggunakan Studio Mattress dari Domi.

Studio Mattress terbuat dari material yang berkualitas. High Density Quantum Base Foam berfungsi untuk menopang punggung anak dengan baik sehingga meminimalisir rasa pegal saat bangun. Selain itu, Pocket Spring Motion Isolation pun mampu mengurangi guncangan, sehingga anak tidak mudah terbangun.

Tak hanya itu, material anti-tungau pada Studio Mattress mampu menghindarkan anak dari gigitan kutu kasur yang mengganggu. Karena bahannya empuk, resiko iritasi akibat gesekan kasur pun bisa terhindarkan. Bersama Domi, kamar tidur anak yang sudah estetik pun jadi semakin nyaman untuk ditempati.

Hampir sepertiga waktu setiap harinya kita habiskan untuk tidur. Namun, tidak banyak yang tahu tentang penemu kasur serta sejarah perkembangannya hingga  memiliki bentuk seperti yang kita ketahui saat ini.

Siapa sangka, cikal bakal kasur sudah ada sejak puluhan juta tahun lalu. Sejak saat itu, bentuk dan material penyusun kasur pun mengalami banyak perubahan. Bagaimana ‘perjalanan’ benda satu ini? Ini detailnya.

Cikal Bakal Kasur; Dari Zaman Prasejarah hingga Sekarang

Untuk memahami bagaimana kasur tercipta, tentu kita harus memulainya dengan pemahaman tentang bagaimana manusia tidur. Mari telusuri dari awal;

Kasur di Era Sebelum Prasejarah dan Penemuan Kasur Pertama

Kapan kasur ditemukan? Untuk menjawabnya, mari tarik imajinasi hingga ke masa puluhan juta tahun lalu. Siapa sangka, cikal bakal manusia sudah mengenal kasur di jaman tersebut. Namun, tentu saja bukan dalam bentuk yang umum saat ini.

Kecenderungan manusia untuk tidur dengan nyaman sudah muncul bahkan sejak masa sebelum prasejarah, tepatnya di zaman miosen. Di masa itu, nenek moyang manusia menggunakan ranting atau dedaunan sebagai alas tidur.

Meski begitu, penemuan alas yang dipercaya merupakan ide awal dari kasur baru ditemukan 77 ribu tahun yang lalu di Afrika. Alas tidur tersebut terbuat dari rerumputan dan dedaunan, memiliki tinggi sekitar 30 cm, dan lebar sekitar 150 cm.

Inovasi Alas Tidur di Era Sebelum Masehi

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seiring waktu tentu membuat bentuk kasur pun mengalami perubahan.

Misalnya saja, di era 3000-1000 SM, bangsa Mesir kuno sudah menggunakan dipan kayu yang berlapis perhiasan dan emas. Di masa tersebut, kasur menjadi simbol status sosial kalangan berada.

Bangsa Persia juga menunjukkan kemajuan yang sama pada bangsa Persia dan Romawi Kuno yang sudah menggunakan kasur yang terbuat dari kulit binatang. Kasur tersebut diisi dengan berbagai material, misalnya rumput, wol, atau air. Tak hanya itu, dipannya pun berhiaskan perunggu, perak, bahkan emas.

Kasur Sebagai Status Sosial dan Kemunculan Headboard

Memasuki era masehi, tepatnya di abad 5-14, fungsi kasur sebagai status sosial masih bertahan. Hal tersebut juga terlihat pada penggunaan headboard yang mulai populer. Di zaman tersebut, headboard kasur memiliki ukiran yang artistik dan cermat.

Selanjutnya, kemakmuran serta kemajuan iptek di masa Renaissance pun memberikan pengaruh signifikan terhadap bentuk kasur. Di masa tersebut, bentuk kasur sudah mirip dengan kasur masa kini. Selain itu, orang-orang di zaman ini juga sudah mengenal konsep kamar dengan menyediakan ruangan khusus untuk kasur.

Kemunculan Spring Bed

Salah satu bentuk kasur yang masih populer hingga saat ini adalah kasur inner spring, alias spring bed. Siapa penemu kasur ini?

Sesuai namanya, kasur spring bed terbuat dari susunan pegas / per yang ditutupi oleh wol atau bahkan rambut kuda. Inovasi ini pertama kali muncul pada tahun 1871 oleh Heinrich Westphal, pemuda berkebangsaan Jerman. Sayangnya, penemuannya ini tidak langsung populer, melainkan baru merebak di pertengahan abad 19.

Kasur Latex, Foam, dan Kasur Hybrid

Inovasi kasur di abad 19 tidak hanya berhenti di spring bed saja, namun juga dilengkapi dengan kemunculan kompetitornya, yakni latex dan busa, alias foam.

Kemunculan latex diprakarsai oleh John Boyd Dunlop pada tahun 1926. Inovasi ini sempat merajai pasaran lantaran kasur latex merupakan kasur yang bagus dan awet. Meski begitu, kejayaan tersebut mulai menurun berkat kemunculan polyurethane foam di tahun 1937.

Selain itu, kemunculan memory foam 4 dekade kemudian membuat opsi material kasur semakin beragam. Bahkan, saat ini juga sudah ada kasur hybrid yang mengombinasikan berbagai material pembuat kasur. Misalnya saja, kasur latex dan memory foam atau kasur busa dengan spring bed.

Munculnya Inovasi Praktis; Bed-In-A-Box

Jika dulu konsumen harus menggotong kasur yang besar dan berat saat membeli kasur, maka sekarang ada inovasi baru bernama bed-in-a-box.

Sesuai namanya, inovasi ini memungkinkan konsumen membeli kasur yang sudah terbungkus rapi di dalam kotak yang berukuran lebih kecil daripada kasur aslinya. Saat keluar dari kotak, kasur akan mengembang sendiri hingga mencapai bentuk aslinya.

Meski kotaknya berukuran kecil, manfaat dari kasur in-a-box tidaklah main-main. Bahkan, beberapa tipe bed-in-a-box menggunakan material berkualitas, salah satunya adalah Bliss Mattress Domi.

Bliss Mattress dari Domi merupakan kasur in-a-box yang terbuat dari material berkualitas. Misalnya saja penggunaan Open-Cell Memory Foam serta High Density Quantum Base Foam yang kokoh serta mampu menopang dan mengikuti lekuk tubuh dengan baik guna meminimalisir rasa pegal.

Selain itu, penggunaan Pocket Spring membuat Bliss Mattress tidak mudah terguncang sehingga tidur Anda tak mudah terganggu akibat goyangan. Dikombinasikan dengan Natural Latex dan Bamboo Fabric, kasur ini juga bersifat hypoallergenic serta terasa lembut dan sejuk di kulit.

Memang, sejauh ini belum diketahui siapa penemu kasur sesungguhnya. Meski begitu, inovasi terkait kasur pasti akan terus muncul. Nah, jika sekarang Anda membutuhkan kasur inovatif berkualitas tinggi, Domi solusinya.

Tahukah Anda, pemilihan bahan sprei yang tepat juga bisa membantu Anda mencapai kualitas tidur maksimal?

Akan tetapi, ada banyak kain sprei di pasaran yang memiliki nama mirip. Bahkan, rentang harganya pun bervariasi.

Lantas, bahan kain sprei ada apa saja? Selain itu, apa keunggulan masing-masing bahan? Temukan jawabannya di artikel ini.

7 Pilihan Kain Sprei yang Bermutu

Pada dasarnya, terdapat berbagai macam bahan kain sprei yang ada di pasaran, baik yang lokal maupun yang impor. Berikut tujuh diantaranya;

1. Katun Jepang

Jepang memang terkenal dengan produk-produk berkualitas tinggi. Begitu pula dengan kain katunnya, yang kerap menjadi bahan pembuat sprei.

Sprei bahan katun Jepang memiliki karakter yang lembut serta sejuk. Berbahan utama kapas alami, sprei ini juga bisa menyerap keringat dengan baik. Meski bobotnya agak berat, kain ini bersifat hypoallergenic, alias tidak mudah menimbulkan reaksi alergi.

2. Tencel

Jika Anda berpikir ‘Tencel’ adalah jenis kain, maka Anda keliru. Tencel merupakan merk dagang atas kain Lyocell, yang merupakan modifikasi dari bahan rayon. Bahan ini merupakan salah satu bahan sprei yang paling adem.

Tencel terbuat dari bahan organik, sehingga aman bagi pemilik kulit sensitif. Harga Tencel memang terbilang tinggi jika disandingkan dengan kain lainnya. Namun, itu sepadan dengan kualitasnya yang tidak hanya sejuk, namun juga sangat lembut. 

3. Katun Panca

Katun panca alias katun beverly adalah material kain yang terbuat dari ¾ katun dan ¼ polyester. Komposisi katun pada kain ini memang tidak sebanyak katun Jepang maupun Tencel, namun kualitasnya tetap terjaga.

Dengan komposisi demikian, harga sprei dengan katun panca terbilang cukup kompetitif. Untungnya, sprei dengan bahan ini tetap bisa memberikan kesejukan dan kelembutan yang baik.

4. Sutra

Di ‘dunia’ kain, sutra merupakan salah satu opsi kain yang ‘wah’. Kain satu ini memiliki tekstur yang sangat lembut dan licin. Bila dijadikan sprei, kain ini umumnya dicampur dengan katun, sehingga kain ini menjadi kokoh dan tidak mudah rusak.

Karena tampilannya yang glossy, sprei sutra memberikan kesan mewah.. Selain itu, bahan sutra juga digadang-gadang baik untuk kecantikan, lantaran tidak menimbulkan gesekan kulit serta memungkinkan kulit untuk menyerap skincare dengan baik.

5. Katun Korea

Katun Korea juga memiliki sebutan sprei katun CVC. Kain ini didominasi oleh katun dengan komposisi 70%, kemudian sisanya rayon atau viscose.

Harga sprei katun korea tergolong relatif terjangkau. Maka dari itu, banyak yang menyenangi bahan sprei satu ini. Selain itu, sprei ini juga cukup lembut serta tidak mudah berantakan. Untuk Anda yang sibuk dan tak memiliki banyak waktu merapikan kasur, sprei ini bisa jadi pilihan.

6. Katun Dobi

Lagi mencari sprei yang mirip dengan sprei hotel bintang 5? Anda bisa pilih sprei berbahan kain katun dobi. Kain ini mempunyai tekstur yang cukup kesat, namun tetap nyaman di kulit, sejuk, serta hypoallergenic.

Pada umumnya, sprei katun dobi memiliki komposisi 100% katun. Yang membedakan dengan kain 100% katun lainnya adalah proses penenunannya yang memberi ciri khas tersendiri. Maka dari itu, tak heran jika sprei ini mampu memberikan kesan premium.

7. Microtex

Jika Anda belum menemukan sprei katun, bahan sprei microtex bisa menjadi opsi selanjutnya. Kain satu ini merupakan hasil pengembangan bahan microfiber yang terkenal akan kelembutannya.

Meski terbuat dari microfiber, kain microtex tidaklah memiliki serat atau bulu-bulu yang umumnya ada pada kain microfiber. Meski begitu, kain ini tetap memiliki keunggulan microfiber yang kokoh serta tidak mudah kusut.

Kenyamanan Esktra dengan Pemilihan Kasur yang Tepat

Ibarat satu paket, sprei yang nyaman perlu dilengkapi dengan kasur yang berkualitas. Tujuannya, tentu saja, agar kesehatan dan kualitas tidur Anda lebih terjaga.

Faktanya, sudah banyak studi yang menunjukkan pentingnya memilih kasur dengan seksama. Tidak hanya membuat Anda tidur lelap, kasur yang benar juga memiliki manfaat yang baik bagi tulang belakang dan kulit.

Salah satu pilihan yang tepat untuk teman saat tidur adalah Cloud Mattress. Adanya 5 Zones Memory Foam dan High Density Quantum Base Foam membuat kasur ini mampu mengikuti dan menopang lekuk tubuh secara alami, namun juga kokoh. Hal ini dapat meminimalisir timbulnya pegal pada leher, pinggang, hingga kaki.

Selain itu, adanya Foam Encasement dan Pocket Spring Motion Isolation  juga bisa membuat tidur Anda lebih nyenyak dan tak mudah terganggu karena pergerakan orang di sebelah Anda. Lapisan Green Tea Latex dan Kain Bamboo juga memberikan sensasi sejuk, lembut, serta bersifat hypoallergenic.Jadi, demi mendapatkan tidur yang ekstra nyaman, yang penting bukan hanya bahan sprei saja, namun juga kualitas kasurnya. Dengan memilih kasur Cloud Mattress, tidur serasa di awan bukan hanya angan-angan.

Terkadang, hasrat untuk tidur sore sangat sulit untuk dibendung, apalagi jika Anda memang sedang kurang tidur. Meski begitu, tidur di sore hari bisa menimbulkan berbagai macam keluhan kesehatan, mulai dari yang ringan hingga potensi penyakit kronis.

Apa saja masalah kesehatan yang bisa timbul akibat tidur di sore hari? Terus baca artikel ini dan temukan jawabannya.

Tidur Sore Menurut Kesehatan; Apakah Bahaya?

Pada dasarnya, tidur merupakan salah satu cara untuk menunjang kesehatan. Kurang tidur dapat menimbulkan berbagai penyakit jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya saja merasa lemas di siang hari, mood yang tidak baik, hingga timbulnya resiko depresi dan tekanan darah tinggi.

Akan tetapi, jika dilakukan di waktu dan dengan cara yang tidak tepat, misalnya tidur sore, tidur malah berpotensi menjadi bumerang. Salah satu dampak utama tidur sore adalah mengganggu ritme sirkadian, alias jam tubuh Anda. Hal inilah yang menjadi akar munculnya berbagai keluhan fisik setelah tidur sore.

Meski begitu, hingga saat ini, belum ada studi yang benar-benar memastikan tidur sore baik atau tidak. Yang terpenting adalah memastikan Anda punya waktu tidur yang cukup, yakni 7 jam sehari. Namun, perlu diingat bahwa perubahan ritme sirkadian dalam jangka panjang bukanlah hal yang baik bagi kesehatan.

5 Dampak Tidur Sore

Apa saja dampak yang bisa dialami jika Anda tidur sore? Ini penjelasannya;

1. Terjaga Sepanjang Malam

Tidur sore hari menyebabkan jam tidur Anda menjadi terganggu. Jadi, di saat Anda harusnya tidur, Anda malah tetap terjaga karena sorenya sempat tidur.

Jika hal ini berlanjut, bisa saja Anda menjadi kurang tidur sehingga Anda tidak merasa segar keesokan harinya. Hal ini bisa berimbas ke banyak hal, mulai dari kurang konsentrasi hingga tidak bisa bekerja dengan baik.

2. Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan keluhan yang umum dialami oleh orang yang sering tidur sore. Ada banyak hal yang menyebabkan sakit kepala, misalnya saja dehidrasi atau terlalu lama tidur. Selain itu, posisi tidur yang tidak nyaman serta kebiasaan menggertakan gigi juga bisa menimbulkan keluhan serupa.

3. Mudah Lupa

Ibarat file yang disimpan di komputer, otak manusia pun bisa menyimpan memori dan informasi. Proses ini terjadi saat tidur lelap. Semakin baik kualitas tidur Anda, semakin baik dan banyak pula memori dan informasi yang bisa tersimpan.

Sayangnya, tidur di sore hari membuat kualitas tidur jadi menurun. Hal ini mengakibatkan memori dan informasi pun tidak tersimpan baik di dalam otak. Dampaknya, Anda akan mudah lupa.

4. Linglung, Lemas, dan Pusing

Anda mungkin pernah dengar bahwa tidur sore membuat pusing. Hal tersebut bukanlah terjadi tanpa alasan.

Di sore hari, kualitas oksigen cenderung lebih buruk, sangat berbeda dengan di pagi hari. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi kurang oksigen, sehingga Anda berpotensi merasakan pusing, lemas, bahkan disorientasi sehabis bangun tidur.

5. Potensi Komplikasi Kesehatan

Jika menjadi kebiasaan jangka panjang, tidur sore bisa menggiring Anda pada berbagai komplikasi kesehatan.

Berdasarkan penelitian, kualitas tidur yang buruk memiliki kaitan erat dengan meningkatnya kolesterol, serta hipertensi. Jika ditambah dengan gaya hidup yang buruk, misalnya makan sebelum tidur sore, hal ini juga berpotensi menimbulkan penyakit diabetes.

Jadi, Lebih Baik Tidur Jam Berapa?

Kapan waktu terbaik untuk tidur? Jawabannya adalah sebelum tengah malam, dan yang paling ideal adalah di jam 10 malam. Sementara itu, jam terbaik untuk tidur siang adalah di antara jam 10 pagi hingga 2 siang, dengan durasi tidak lebih dari satu jam.

Meski begitu, yang terpenting adalah memiliki jadwal tidur yang teratur setiap harinya guna menjaga ritme sirkadian Anda tetap konsisten.

Mattress Domi; Langkah Tepat untuk Tingkatkan Kualitas Tidur

Selain memperhatikan waktu tidur, banyak cara lain yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan kualitas tidur. Beberapa di antaranya adalah menggunakan pengharum ruangan aromaterapi serta menggunakan kasur berkualitas.

Berdasarkan studi, pemilihan kasur yang tepat bisa mengurangi potensi  nyeri pada leher, punggung, pinggang, atau kaki akibat salah posisi tidur. Selain itu, rasa nyaman, empuk, dan sejuk yang Anda dapat dari kasur berkualitas juga bisa memberi kenyamanan ekstra dan membuat Anda tidur lebih lelap.

Bicara soal kasur berkualitas, Domi menyediakan berbagai opsi kasur yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Berkomitmen memberikan produk terbaik, Domi menyediakan kasur dalam berbagai ukuran serta tingkat keempukan. Bahkan, ada juga kasur yang memiliki dua tingkat keempukan sekaligus.

Untuk Anda yang kerap punya keluhan tulang belakang, Anda bisa pilih kasur Domi berbahan material natural latex. Pasalnya, kasur dengan material ini mampu menopang tubuh dengan baik tanpa membebani bagian tubuh yang sakit. Bahkan, tidak sedikit chiropractors yang merekomendasikan kasur berbahan natural latex.Keuntungan lain dari memilih kasur Domi adalah pengemasannya yang ringkas, harga kompetitif, serta garansi yang panjang. Jadi, meskipun tidur sore bukanlah kebiasaan yang baik, setidaknya Anda bisa berusaha meminimalisir keluhan dengan cara menggunakan kasur dari Domi, demi kualitas tidur yang maksimal.

Kualitas tidur yang baik merupakan kebutuhan setiap orang. Jika tak terpenuhi, hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Maka dari itu, banyak orang yang mengandalkan vitamin tidur untuk menjaga kualitas tidur.

Jika Anda mengalami hal serupa, maka tidak ada salahnya mencoba mengonsumsi beberapa vitamin berikut, baik melalui suplemen atau asupan makanan. Namun, jika Anda memilih suplemen, ingatlah untuk mematuhi dosis yang tertera pada kemasan. Jika perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.

Vitamin Apa yang Bisa Membuat Tidur Nyenyak?

Pada dasarnya, ada banyak hal yang bisa membuat sulit tidur, mulai dari gaya hidup, kekurangan vitamin, hingga tingkat stres yang tinggi. Berikut jenis-jenis vitamin yang perlu Anda coba; 

1. Melatonin

Melatonin merupakan hormon yang berkaitan dengan ritme sirkadian atau ‘jam tubuh’ Anda, terutama saat menjelang tidur. Ini karena melatonin muncul saat kondisi sekitar Anda mulai gelap.

Dalam kadar tinggi, melatonin dapat mengirim sinyal kepada otak untuk merasa rileks sehingga Anda lebih mudah mengantuk. Karena cara kerjanya yang demikian, banyak orang menggunakan suplemen melatonin untuk tidur.

2. Vitamin D

Berdasarkan penelitian[1], vitamin D dapat mencegah berbagai gangguan tidur serta membuat durasi tidur lebih panjang. Selain itu, vitamin D juga bisa menjaga mood yang baik dan membuat tubuh Anda terasa lebih segar.

Selain mengonsumsi suplemen, vitamin D juga juga bisa Anda dapatkan dengan cara berjemur di bawah sinar matahari pagi. Karena itu, vitamin ini cocok menjadi vitamin untuk orang yang kerja malam atau yang sering begadang hingga jarang terpapar matahari.

3. Vitamin B Kompleks

Vitamin B kompleks merupakan rangkaian nutrisi yang terdiri dari vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12. Pada dasarnya, semua vitamin tersebut memiliki pengaruh positif untuk tubuh. Namun, vitamin B6 dan vitamin B12 memiliki kaitan erat terhadap peningkatan kualitas tidur.

Kedua vitamin tersebut memiliki peranan penting dalam pembentukan hormon yang membuat tidur lebih lelap, yakni serotonin dan melatonin. Selain itu, kedua vitamin tersebut juga berpotensi menekan stres dan depresi.

4. Magnesium

Magnesium merupakan salah satu jenis mineral yang berpotensi mengurangi berbagai gejala gangguan tidur seperti insomnia. Cara kerja magnesium adalah dengan cara membuat sistem syaraf menjadi rileks serta mengontrol kadar hormon yang membuat tidur menjadi lelap.

Dengan mengonsumsi magnesium, Anda bisa lebih cepat tidur dan tidak mudah terbangun. Jadi, jika Anda ingin suplemen agar cepat tidur, Anda bisa coba suplemen magnesium. Atau Anda juga bisa temukan mineral ini dalam kacang-kacangan atau biji-bijian.

5. Vitamin C

Tidak hanya berfungsi meningkatkan imunitas, vitamin C juga memiliki peran penting dalam menjaga kualitas tidur. Faktanya, kadar vitamin C yang cukup dalam tubuh berpotensi membuat Anda tidak mudah terbangun saat tidur.

Tak hanya itu, vitamin ini berfungsi mengurangi apnea, yakni gangguan pernapasan saat tidur, serta membuat Anda lebih tenang saat tertidur. Anda bisa mendapatkan vitamin C pada tomat, brokoli, hingga pepaya.

6. Gingko Biloba

Ternyata gingko biloba tidak hanya berfungsi membuat otak lebih ‘encer’. Faktanya, tanaman satu ini juga berfungsi meningkatkan kualitas tidur.

Dalam kadar yang cukup, ekstra gingko memiliki potensi untuk mengurangi rasa stres serta membuat tubuh lebih rileks. Manfaatnya, Anda jadi lebih mudah tertidur. Sayangnya, tanaman ini tidak ada di Indonesia, sehingga Anda hanya bisa mengonsumsinya dalam bentuk suplemen.

Tingkatkan Kualitas Tidur dengan All New Dual Comfort

Tahukah Anda, pemilihan matras atau kasur juga bisa membantu Anda meningkatkan kualitas tidur?

Meski terdengar sederhana, pemilihan kasur yang tepat dapat menghindarkan Anda dari berbagai keluhan. Misalnya rasa sakit pada punggung, leher, pinggang, atau kaki. Hal ini disebabkan oleh postur tubuh yang kurang tepat saat tidur.

Oleh karena itu, penting untuk memilih kasur yang dapat menopang tubuh dengan baik. Untungnya, Anda tak perlu bingung mencari, karena Domi sudah menyediakan kasur yang pastinya nyaman, yakni All New Dual Comfort Mattress.

Kasur All New Dual Comfort dari Domi memiliki lapisan dasar polyester yang diikuti oleh tiga lapisan foam di atasnya. Komposisi ini membuat kasur Domi dapat menopang tubuh dengan sempurna.

Selain itu, Anda juga bisa memilih sendiri tingkat keempukan kasur yang Anda butuhkan. Ini karena kasur All New Dual Comfort memiliki dua tingkat kepadatan sekaligus, yakni soft dan firm yang bisa Anda sesuaikan sendiri.

Dengan adanya risleting, perawatan kasur Domi pun cukup mudah dan tidak memakan waktu. Selain itu, kasur ini juga tersedia dalam berbagai ukuran. Kalaupun Anda tidak menemukan ukuran yang sesuai, Anda hanya perlu menghubungi tim Domi untuk melakukan custom ukuran kasur.

Mengonsumsi vitamin tidur, baik dalam bentuk suplemen maupun makanan memang bisa meningkatkan kualitas tidur. Namun, hasilnya akan lebih maksimal jika Anda mengombinasikannya dengan perlengkapan tidur yang tepat. Untuk soal itu, Domi ahlinya.

×