Tidur Setelah Sahur: Kebiasaan Baik atau Perlu Dihindari?
By Domi Editorial Team
| Feb 21, 2025
Bangun dini hari, menyiapkan makanan, dan mengumpulkan energi untuk menjalani puasa sepanjang hari bukanlah perkara mudah. Apalagi jika Anda mudah mengantuk, kembali tidur setelah sahur bisa terdengar sangat menggoda.
Pada dasarnya, tidur adalah kegiatan yang baik untuk mengembalikan energi tubuh. Tapi, apakah tidur sehabis sahur benar-benar baik untuk tubuh? Atau justru menimbulkan dampak negatif? Simak jawabannya di artikel ini.
Kenapa Kita Sering Mengantuk Setelah Sahur?
Ada alasan logis mengapa sensasi mengantuk kerap muncul sehabis sahur.
Ini karena tubuh masih menganggap waktu sahur sebagai jam tidur. Ini sering terjadi di minggu-minggu pertama Ramadan, ketika tubuh masih belum beradaptasi dengan perubahan rutinitas.
Selain itu, kecenderungan mengonsumsi makanan berat dan karbohidrat berlebih saat sahur juga bisa memicu kantuk. Ini karena tubuh lebih memprioritaskan penggunaan energi untuk mencerna makanan dibandingkan kegiatan lainnya[1].
Tidur Setelah Sahur, Boleh atau Tidak?
Pada dasarnya, tidur setelah sahur sebetulnya tidak direkomendasikan.
Pasalnya, berdasarkan studi, langsung tidur sehabis sahur justru bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan[2], seperti:
Refluks asam lambung
Gangguan pencernaan
Tidur tidak nyenyak
Kenaikan berat badan
Meski begitu, tidur setelah sahur juga bisa menjadi cara untuk memulihkan energi di tengah padatnya kegiatan di bulan Ramadan. Namun, ada cara khusus untuk memastikan Anda mendapat tidur nyaman dan berkualitas, tanpa membahayakan kesehatan.
7 Tips Tidur Setelah Sahur
Dengan teknik yang tepat, tidur sehabis sahur sangat mungkin dilakukan. Begini caranya:
Bijak Menentukan Menu dan Porsi Makanan
Meski sedang berpuasa, hindari makan ‘asal kenyang’ tanpa memperhatikan asupan gizinya. Pilihlah makanan yang bernutrisi dan bergizi seimbang, seperti:
Karbohidrat kompleks – Kentang, singkong, dan nasi merah.
Tinggi serat – Sayur-sayuran hijau dan buah-buahan
Protein – Daging ayam, sapi, ikan, tempe, dan tahu
Makanan-makanan tersebut cenderung lebih mudah dicerna, membuat kenyang lebih lama, dan memberikan energi yang lebih stabil[3], sehingga ideal sebagai menu sahur.
Selain itu, cara makan pun juga penting diperhatikan. Hindari makan dalam porsi berlebihan dan makanlah pelan-pelan. Ini membuat kinerja sistem pencernaan menjadi lebih ringan dan mencegah rasa kantuk.
Memberi Jeda Waktu
Islam menganjurkan untuk tidak langsung makan sehabis tidur. Ini merupakan salah satu adab setelah makan yang sering dilakukan Rasulullah SAW[4].
Artinya, tidur sehabis makan memang tidak dianjurkan secara umum, bukan hanya saat sahur saja.
Jika memang perlu, tidurlah 2-3 jam setelah makan sahur[5]. Jeda ini memberi waktu ekstra bagi pencernaan untuk memproses makanan dengan optimal, dan mencegah timbulnya masalah kesehatan.
Tidur Lebih Awal
Jika memungkinkan, aturlah agar Anda bisa tidur lebih awal. Misalnya, segera setelah selesai tarawih. Ini dilakukan untuk mendapatkan waktu tidur yang lebih panjang dan mencegah kantuk yang mungkin muncul setelah sahur.
Usahakan untuk tidur setidaknya 4-5 jam di malam hari. Durasi ini dapat membantu tubuh untuk memproduksi melatonin, yang paling banyak muncul di malam hari[6], dan bisa membuat tidur Anda lebih nyenyak, meningkatkan imunitas, dan mencegah inflamasi.
Tentukan Jadwal Tidur dan Bangun
Tubuh akan cepat terbiasa jika ‘dilatih’. Prinsip ini juga berlaku untuk mengatasi keinginan untuk tidur setelah sahur.
Untuk itu, Anda perlu menentukan jam tidur dan jam bangun setiap hari, dan konsisten menjalaninya, meski di akhir pekan. Agar prosesnya lebih mudah, praktikkan tips berikut:
Gunakan alarm di ponsel untuk mengingatkan jam tidur dan jam bangun
Berhenti menggunakan gadget, minimal satu jam sebelum tidur
Melakukan kegiatan relaksasi sebelum tidur, misalnya mandi air hangat atau membaca untuk memicu kantuk.
Dengan begini, seiring waktu, tubuh akan menyesuaikan jam biologisnya, sehingga Anda tetap bisa terjaga selepas waktu sahur.
Melakukan Kegiatan Fisik yang Ringan
Alih-alih langsung tidur, cobalah untuk melakukan kegiatan fisik yang ringan, seperti:
Membaca
Berdzikir
Membersihkan rumah
Berjalan santai di sekitar rumah
Melakukan kegiatan ringan selepas sahur dapat membantu memperlancar metabolisme dan proses pencernaan. Hal ini bisa membantu Anda tetap terjaga dengan cara mendistraksi rasa mengantuk yang muncul.
Power Nap Jika Memang tak Tertahankan
Jika sensasi mengantuk sudah tak tertahankan, Anda bisa melakukan teknik power nap, alias tidur singkat dengan durasi 15-30 menit.
Namun, hindari tidur melebihi waktu tersebut, karena justru dapat membuat Anda lemas, bahkan sakit kepala.
Jika memang ingin melanjutkan tidur, Anda bisa kembali melakukan power nap di setelah salat Zuhur ataupun setelah salat Isya.
Tidur dengan Posisi yang Tepat
Untuk mencegah rasa tidak nyaman di perut, usahakan untuk tidur dalam kondisi perut dan tenggorokan berada di satu garis vertikal. Dengan kata lain, dalam posisi duduk atau setengah duduk.
Agar lebih stabil, Anda bisa menggunakan bantal untuk mengganjal tubuh.
Selain itu, pilihlah kasur yang sesuai untuk berbagai posisi tidur, seperti Domi Plush Hybrid yang sanggup menopang tubuh dengan sempurna. Selain itu, materialnya pun lembut dan sejuk, sehingga tidur Anda akan semakin lelap dan nyaman.
Tidur setelah sahur memang kurang direkomendasikan. Namun, dengan teknik yang tepat dan menggunakan kasur Domi Plush Hybrid, Anda bisa meminimalisir dampaknya dan mendapat tidur yang optimal.
Maybe you might like
Sep 02, 2025
Teknologi Sensor Tidur: Rahasia Tidur Nyenyak Ala Kasur Pintar Masa Kini
Baca Juga :Mengenal Istilah Night Owl Person: Ciri, Dampak, dan Cara Mengubahnya
Hasilnya, pengguna bisa mendapatkan insight akurat tentang pola tidur tanpa mengubah rutinitas malamnya.
Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea bukan hal langka. Keduanya terbukti mengganggu konsentrasi dan produktivitas bahkan kesehatan jantung.[5] Manfaat sensor tidur pintar akan terasa dalam hal ini—sensor bisa mendeteksi gejala dini sebelum makin parah.
Lebih dari itu, teknologi ini memberikan rekomendasi personal yang membantu Anda membangung rutinitas tidur sehat sesuai kebutuhan. Data juga tersimpan hingga progres kualitas tidur bisa Anda lacak untuk jangka panjang.
Bagi pekerja urban yang sering merasa lelah meski sudah tidur lama, fitur ini ibarat cermin objektif—menunjukkan di mana masalahnya, sekaligus memberi arah untuk memperbaikinya.
Negara maju mulai melangkah lebih jauh dalam menghadirkan tidur yang benar-bener personal. Jepang, misalnya, memadukan AI sleep tracking dengan sistem pengatur suhu kasur otomatis. Dengan begitu, kenyamanan termal bisa menyesuaikan ritme biologis pengguna sepanjang malam.[6]
Sementara itu, beberapa produsen kasur dan perusahaan teknologi Amerika berkolaborasi melahirkan sistem analisis tidur berbasis AI yang mampu membaca data dari sensor detak jantung saat tidur secara presisi.[7]
Inovasi semacam ini menegaskan bahwa masa depan tidur bukan hanya soal kasur empuk melainkan pengalaman istirahat yang personalized, sesuai kebutuhan tubuh masing-masing.
Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea terbukti mengurangi fokus dan energi hingga kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, alat pemantau kualitas tidur lewat kasur pintar tidak bisa lagi dipandang sebagai gimmick.
Keberadaannya telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat—membantu siapa saja yang ingin lebih produktif, bukan hanya mereka dengan masalah tidur. Kasur yang tepat, kini berfungsi ganda: alas istirahat sekaligus instrumen menjaga kualitas hidup.
Tidur modern tak cukup hanya mengandalkan sensor pintar—material kasur juga menentukan seberapa pulas Anda beristirahat. Domi Cloud Hybrid hadir dengan kombinasi material premium yang khusus mendukung kenyamanan maksimal.
Lapisan Open Cell Memory Foam memberi sensasi seolah melayang: empuk, responsif, serta mampu menyesuaikan panas tubuh dan tekanan agar tidur tetap stabil. Sementara itu, Green Tea Latex menambah lapisan perlindungan alami dengan sifat antibakteri sekaligus menciptakan efek segar dan rileks.
Hasilnya, kasur ini menyatukan support yang kuat dengan kenyamanan yang lembut—pasangan ideal bagi Anda yang produktif dan membutuhkan tidur berkualitas setiap malam. Dengan begitu, energi pulih keesokan paginya dan performa terjaga sepanjang hari.
Tidur berkualitas bukan kebetulan, melainkan kombinasi kasur yang tepat dan pemahaman pola tidur yang akurat. Sensor membantu membaca apa yang terjadi saat Anda terlelap, sementara material premium menghadirkan kenyamanan yang terasa langsung. tangible.
Domi Cloud Hybrid menjadi pilihan ideal, memadukan teknologi modern dan desain cerdas untuk mendukung kesehatan serta produktivitas Anda. Saatnya peduli, saatnya upgrade, temukan rahasia istirahat lewat teknologi sensor tidur.
-->
Sep 02, 2025
Cara Merawat Kasur agar Terhindar dari Tungau dan Bau Tidak Sedap
Baca Juga :Cara Mengatasi Sakit Punggung Agar Tidak Nyeri Terlalu Lama
Bedanya dengan cara tradisional yang hanya mengandalkan jemur di luar ruangan, aksesori modern ini bekerja setiap saat tanpa harus menunggu matahari muncul. Selain bikin kasur lebih awet, kombinasi pencegahan sederhana ini juga membantu mencegah tungau dan jamur yang bisa memicu alergi maupun gangguan pernapasan.
Kebiasaan sederhana sering kali jadi penentu utama kenyamanan tidur. Namun, di banyak rumah di Indonesia, kamar justru ditutup rapat saat hujan. Sementara itu, udara lembap yang terperangkap bisa membuat kasur cepat apek.
Untuk mencegahnya, coba rutinitas praktis berikut:
Angin-anginkan kasur setiap pagi agar udara segar masuk dan lembap saat keluar.
Buka jendela di siang hari supaya cahaya dan sirkluasi alami membantu mengeringkan ruangan.
Gunakan dehumidifier atau kipas angin ketika cuaca tidak memungkinkan.
Tips menjaga kasur tetap awet ini juga jadi bagian dari cara membersihkan kasur secara alami. Apabila Anda melakukannya secara konsisten, kasur akan tetap kering dan higienis serta bikin nyaman setiap malam.
Solusi saat Kasur Sudah Terlanjur Lembap atau Bau Apek
Tidur nyenyak bukan hanya tentang durasi, tapi juga oleh kondisi kasur yang Anda gunakan setiap hari. Kasur yang terawat akan mengurangi risiko alergi dan menjaga postur tubuh sekaligus memberi rasa nyaman lebih lama.
Bahkan, cara merawat kasur spring bedsama pentingnya dengan kasur busa, mengingat keduanya rentan terhadap debu dan kelembapan. Pada akhirnya, kasur bukan sekadar alas tidur—ini adalah investasi kesehatan keluarga yang berpengaruh pada kualitas hidup.
Kalau kasur bersih sudah jadi investasi kesehatan, maka memilih kasur dengan teknologi tepat adalah langkah cerdas berikutnya. Domi Air Mattress hadir dengan dua pilihan: full foam untuk firm support dan pocket spring bagi Anda yang menyukai kenyamanan fleksibel—tinggal sesuaikan dengan tubuh maupun ruangan.
Rahasianya ada pada Ventilated Blue Air Foam yang menjaga sirkulasi udara tetap lancar, serta Adaptive Fabric yang membuat permukaan kasur sejuk dan kering. Jadi, merawat kasur memang penting. Namun, memilih kasur yang sejak awal menggunakan teknologi pencegahan kelembapan sejak awal akan membuat hidup jauh lebih praktis.
Mulai dari pencegahan, perawatan harian, hingga solusi darurat, semua kembali pada satu hal: kualitas tidur berawal dari kasur yang sehat. Dengan memilih Domi Bed, Anda tak hanya mendapat kenyamanan, tapi juga perlindungan ekstra dari kelembapan.
Jadi, jangan tunggu masalah muncul—investasikan waktu untuk memahami cara merawat kasur yang benar.
-->
Aug 28, 2025
Psikologi Warna Seprai: Trik Memilih Warna Ideal agar Tidur Nyenyak Setiap Malam
Baca Juga :Mengenal Istilah Night Owl Person: Ciri, Dampak, dan Cara Mengubahnya
Singkatnya, pilihan warna seprai yang menenangkan bukan hanya mempercantik kamar, tapi juga menjadi katalis tidur yang lebih pulas.
Penelitian menunjukkan warna cerah dan mencolok, seperti merah atau oranye terang, cenderung merangsang sistem saraf sehingga sulit bagi tubuh untuk masuk ke mode relaksasi.[4]
Dalam konteks psikologi warna dalam kamar tidur, pilihan warna ini lebih tepat untuk ruang kerja atau area aktivitas karena mampu picu energi dan fokus. Namun, jika Anda menerapkannya di seprai, efeknya bisa berbalik: otak terus terstimulasi dan tidur menjadi tidak nyenyak.
Itulah sebabnya, memilih warna seprai bukan hanya soal estetika, melainkan juga strategi menjaga kualitas istirahat.
Pengaruh warna seprai terhadap tidur erat kaitannya dengan preferensi pribadi dan suasana yang ingin dibangun. Bahkan, warna seprai bisa jadi strategi sederhana untuk mengubah nuansa kamar.
Misalnya, biru sangat pas untuk kamar bernuansa coastal atau pantai karena memberi kesan segar dan terang. Sementara itu, krem atau beige cocok untuk gaya Scandinavian yang hangat sekaligus minimalis. Putih, di sisi lain, menjadi andalan bagi yang menyukai tampilan modern dan rapi.
Menariknya, mengganti seprai bisa menjadi cara makeover instan tanpa renovasi bear. Dengan memilih warna yang tepat, kamar tidur bukan hanya tampak indah, tapi juga menghadirkan atmosfer yang mendukung tidur berkualitas.
Pilihan warna seprai sejatinya bekerja di tiga lapis: estetika, kenyamanan, dan efek psikologis. Warna yang indah memang mempercantik kamar, tapi kenyamanan kain serta sugesti visual yang muncul jauh lebih menentukan kualitas tidur.
Seperti biru yang menenangkan, putih yang memberi kesan bersih, atau warna pastel untuk kamar tidur yang menghadirkan rasa hangat. Semua ini menunjukkan bahwa warna lebih dari sekadar dekorasi, melainkan elemen yang mengubah pengalaman tidur menjadi lebih rileks dan sehat serta menyenangkan.
Seprai dan Mattress Protector dari Domi
Jika warna mampu mengubah pengalaman tidur, maka pilihan produk yang tepat akan melengkapi efeknya. Seprai Domi hadir dengan dua warna netral—abu-abu dan putih—yang serbaguna, fleksibel untuk berbagai gaya kamar, sekaligus menciptakan nuansa tenang dan minimalis.
Sarung bantal dan gulingnya juga senada, sehingga tercipta harmoni visual yang menenangkan mata sebelum istirahat. Tak kalah penting, Domi Mattress Protector menjaga kasur tetap bersih dari lembap maupun noda. Dengan begitu, sensasi higienis selalu terjaga setiap malam.
Bagi Anda yang mendambakan tidur sehat dan praktis, kombinasi ini menawarkan kenyamanan sekaligus estetika tanpa kompromi.
Warna bukan sekadar hiasan kamar, tapi terapi yang memengaruhi cara tubuh dan pikiran beristirahat. Seprai, di sisi lain, bisa jadi pintu masuk sederhana untuk menciptakan suasana tidur yang lebih rileks dan tenang serta menyenangkan. Mulailah dengan memilih nuansa yang sesuai mood Anda, atau manfaatkan opsi netral dari Domi untuk hasil maksimal. Pada akhirnya, memahami psikologi warna seprai adalah langkah kecil dengan dampak besar bagi kualitas tidur Anda.