
Akhir-akhir ini, tujuan travelling memang semakin beragam. Ada orang yang lebih suka mencari spot-spot aesthetic instagramable, berburu kuliner di restoran dan kafe hits, atau datang ke tempat wisata ikonik dan legendaris. Bahkan, ada juga orang sengaja melakukan sleep tourism.
Apa itu sleep tourism? Ini adalah fenomena unik ketika orang-orang rela travelling hanya untuk tidur dan beristirahat. Tujuannya agar pola dan kualitas tidur membaik tanpa ada gangguan yang berarti. Fenomena ini sedang tren dan naik daun di kalangan anak muda.
Karena itu, berikut adalah ulasan tuntas tentang sleep tourism, mulai dari definisi, alasan tren ini jadi populer, manfaat, dan informasi penting lainnya!
Mengenal Sleep Tourism Lebih Dekat
Tahukah Anda jika sepertiga orang dewasa di seluruh dunia sering kali kurang tidur?[1] Jika hal ini hanya terjadi satu atau dua kali, mungkin dampaknya tidak akan terlalu terasa. Namun, bila Anda terus menerus kurang tidur, sadar tidak sadar aktivitas harian pasti akan terganggu.
Semakin hari, semakin banyak orang yang mulai menyadari hal ini. Inilah alasan mengapa fenomena sleep tourism muncul dan tumbuh subur di era modern ini. Sebuah riset bahkan mengungkap kalau sleep tourism market size mencapai USD 74.54 miliar di tahun 2024 dan diprediksi naik 12.4% dari tahun 2025-2030.[2]
Bisa dibilang, sleep tourism adalah travelling untuk tidur. Banyak orang memaknai fenomena ini sebagai tren “pindah tidur ke hotel” saja, namun ternyata maknanya jauh lebih luas. Anda juga melakukan self-care, healing, dan hal-hal lain yang bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
Karena market size yang terus meningkat, hotel, villa, dan penginapan lain mulai memfasilitasi tren ini dalam beberapa tahun terakhir.
Misalnya dengan:
- Meningkatkan kualitas kamar, mulai dari bedding yang nyaman, pengontrol suhu berkualitas, hingga teknologi sound proof dan sound canceling.
- Menawarkan Pillow Menus, yang terdiri dari pilihan bantal. Anda bisa memilih bantal yang terbuat dari bulu angsa, memory foam, dan lain-lain agar tidur lebih pulas.
- Menawarkan layanan spa dan self-care lain.
- Memberikan sleep kit, yang terdiri atas body butter, bantal, cooling eye mask, teh, dan coklat panas.
- Menawarkan aktivitas tertentu yang bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
Alasan Tren Sleep Tourism Muncul
Setelah mengenal apa itu sleep retreat atau tourism, kini saatnya mencari tahu alasan kenapa tren ini muncul.
Ada beberapa alasan yang melatar belakanginya, yaitu:
- Gaya hidup serba cepat, sehingga orang-orang hanya ingin beristirahat sejenak.
- Sibuk kerja sampai burnout, yang membuat produktivitas menurun.
- Kelelahan kronis, sampai mengurangi kualitas tidur.
- Insomnia akibat paparan paparan gadget dan stres.
Sleep Tourism Cocok untuk Siapa?
Sebenarnya, semua orang berhak untuk mengikuti tren sleep tourism. Khususnya jika Anda:
- Para profesional muda yang ingin istirahat sejenak setelah sibuk bekerja.
- Ibu rumah tangga yang kelelahan mengurus rumah, suami, dan anak.
- Pebisnis yang ingin recharge total.
- Mahasiswa yang stress belajar, khususnya saat menghadapi skripsi, tesis, atau disertasi di tingkat akhir.
Kenapa Harus Memperbaiki Pola dan Kualitas Tidur?
Meskipun beberapa orang menganggapnya sebagai tren sesaat, namun sebenarnya ada banyak manfaat sleep tourism bagi kesehatan fisik dan mental.
Jika pola dan kualitas tidur baik, Anda bisa mendapatkan manfaat berikut:
1. Menjaga Kesehatan Mental
Gangguan tidur sering kali dikaitkan dengan tingkat tekanan psikologis yang lebih tinggi, termasuk anxiety dan depresi. Hal ini karena pola dan kualitas tidur yang buruk bisa meningkatkan respons emosional negatif terhadap stresor. Pada saat bersamaan emosi positif pun kian menurun.[3]
Jadi, untuk menjaga kondisi mental agar tetap stabil, pastikan Anda tidur cukup dan berkualitas. Cara ini bisa menurunkan risiko stress, anxiety, depresi, dan gangguan kesehatan mental yang lain.
2. Meningkatkan Sistem Imun
Selain berpengaruh pada kesehatan mental, kurang tidur juga punya pengaruh besar pada kesehatan fisik Anda. Ketika kualitas tidur buruk, sistem imun akan terganggu. Hal ini bisa memicu peradangan kronis dan juga peningkatan risiko infeksi patologi.[4]
Karena itu, usahakan untuk tidur setidaknya 7-8 sehari agar sistem imun bisa recharge dengan lebih maksimal dan bisa berfungsi dengan lebih optimal.
3. Meningkatkan Produktivitas
Sadar tidak sadar, tidur juga punya pengaruh besar pada produktivitas. Pasalnya, kurang tidur bisa membuat Anda sulit fokus, sulit konsentrasi, tidak bisa berpikir jernih, dan tidak bisa berpikir kreatif. Selain itu, Anda juga rentan lelah, yang membuat produktivitas turun drastis.[5]
Mengingat semua manfaatnya, tidur berkualitas adalah sebuah kebutuhan, bukan kemewahan. Semua orang membutuhkannya. Hal inilah yang dipahami oleh Domi. Karena itu, Domi menciptakan Domi Bliss Mattress, kasur yang dirancang untuk menghadirkan pengalaman tidur sekelas hotel premium.
Jadi, Anda tidak perlu terlalu sering melakukan sleep tourism karena bisa mendapatkan kenyamanan yang sama langsung dari rumah. Kasur ini memadukan material terbaik dengan kombinasi lapisan sempurna, yang bisa memberi kenyamanan dan dukungan ekstra saat tidur. Jadi, ayo coba sekarang juga!