Bagi beberapa orang, bulan Ramadan biasanya datang ‘sepaket’ dengan insomnia. Hal ini seringkali disebabkan oleh perubahan rutinitas—mulai dari pola makan, pola tidur, hingga tingkat aktivitas fisik.

Kabar baiknya, mengatasi insomnia saat puasa bukan hal yang mustahil. Kuncinya adalah melakukan penyesuaian agar tubuh bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Di artikel ini, Anda akan menemukan tujuh cara alami untuk untuk mengatasi insomnia selama Ramadan. Mari ulas satu persatu.

Bagaimana Cara Mengetahui Anda Mengalami Insomnia?

Tahukah Anda? Banyak orang yang mengalami insomnia tidak menyadari kondisinya[1]. Kondisi sulit tidur sering dianggap biasa, padahal bisa menjadi tanda insomnia yang perlu diatasi.

Beberapa gejala insomnia meliputi:

  • Sulit tidur meskipun tubuh sudah terasa lelah.
  • Tidur tidak nyenyak, sering terbangun di malam hari dan sulit tidur kembali.
  • Bangun terlalu pagi dan kesulitan tidur lagi.
  • Tidur terasa tidak menyegarkan, tubuh tetap lelah dan kurang bertenaga.
  • Muncul rasa gelisah atau khawatir setiap malam karena takut sulit tidur.

Jiki dibiarkan, insomnia dapat berakibat buruk pada keseharian. Dampaknya luas—mulai dari sering lelah, mudah tersinggung, penurunan koordinasi tubuh, hingga menyebabkan berbagai penyakit kronis jika dibiarkan terlalu lama.

Cara Mengatasi Insomnia Saat Bulan Puasa

Susah tidur sebaiknya tidak dianggap enteng. Coba terapkan cara-cara berikut agar momen Ramadan Anda tetap lancar:

  1. Buat Jadwal Tidur yang Konsisten

Selama bulan Ramadan, buatlah jadwal tidur yang teratur setiap harinya. Lalu, jalani jadwal tersebut secara konsisten, bahkan di akhir pekan.

Untuk memudahkan, Anda bisa mengikuti jadwal tidur terbaik menurut Islam, yaitu[2]:

  • Setelah salat Zuhur dengan durasi 15-30 menit, disebut juga ‘Qailulah’.
  • Setelah salat Isya dan tarawih.

Konsisten menjalani jadwal tersebut dapat membantu ‘melatih’ tubuh untuk terbiasa dengan ritme aktivitas yang baru sehingga bisa mencegah insomnia berkepanjangan.

  1. Batasi Konsumsi Kafein

Kafein yang ada dalam beberapa minuman seperti teh dan kopi dapat memicu insomnia. Oleh karena itu, tak ada salahnya mengurangi—atau menghentikan sepenuhnya—konsumsi minuman tersebut, terutama di bulan Ramadan.

Perlu Anda ketahui, merk-merk teh yang umum ditemui di pasaran merupakan teh hitam, teh yang kandungan kafeinnya paling tinggi[3]. Ini seringkali menjadi ‘jebakan tak terlihat’ yang membuat insomnia sulit hilang.

Kalaupun ingin minum minuman berkafein, pilihlah teh putih yang kadar kafeinnya relatif rendah atau kopi decaf. Lebih baik lagi jika Anda bisa menggantinya dengan susu hangat atau air mineral.

  1. Berhenti Merokok

Bagi sebagian orang, berhenti merokok memang menjadi tantangan tersendiri.

Namun, studi menemukan bahwa merokok memiliki kaitan erat dengan beberapa gejala insomnia, seperti sulit tidur dan tidur yang terputus-putus[4].

Jika rasa ingin merokok itu muncul, Anda bisa mengakalinya dengan makan buah-buahan atau melakukan sesuatu yang bisa mengalihkan pikiran.

  1. Buat Jadwal Berolahraga

Di bulan Ramadan, intensitas aktivitas fisik cenderung menurun. Hal ini membuat tubuh kurang merasa lelah, yang memicu insomnia.

Untuk mengakalinya, buatlah jadwal rutin untuk berolahraga. Opsi waktu ideal untuk melakukannya adalah sebelum berbuka dan sebelum sahur.

Selain itu, pilihlah olahraga dengan tingkat intensitas menengah, misalnya:

  • Berenang – Penurunan suhu tubuh setelah berenang dapat memberi ‘sinyal’ rasa lelah dan rileks, sehingga Anda lebih mudah tertidur.
  • Yoga – Peregangan (stretching) yang dilakukan saat yoga dapat melepaskan ketegangan pada otot, membuat tubuh merasa rileks dan mengantuk.

Hindari olahraga yang terlalu intens atau terlalu malam, karena dapat memicu produksi adrenalin yang justru membuat badan tidak mengantuk.

  1. Hindari Makan Terlalu Banyak

Makan terlalu banyak membuat sistem pencernaan jadi bekerja lebih keras. Hal ini bisa memicu kenaikan asam lambung dan rasa tidak nyaman yang mengganggu ritme tidur.

Kondisi tersebut bisa semakin parah jika Anda mengonsumsi makanan yang cenderung cepat dicerna, seperti makanan tinggi gula, makanan pedas dan berminyak, serta karbohidrat olahan seperti nasi putih dan roti.

Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang lebih lambat dicerna, seperti makanan tinggi protein, karbohidrat kompleks, dan tinggi lemak baik, seperti:

  • Daging sapi dan ayam
  • Kentang atau ubi
  • Ikan salmon
  • Alpukat
  • Kacang-kacangan

Makanan tersebut tinggi nutrisi dan bisa tercerna pelan-pelan, sehingga tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada sistem pencernaan.

  1. Mengelola Stres dengan Bijak

Faktor psikologis kerap menjadi biang insomnia. Terutama di bulan Ramadan, di mana kegiatan terasa lebih padat.

Maka dari itu, lakukanlah hal-hal yang menenangkan untuk mengelola stres dengan baik, seperti:

  • Menulis diary atau journal kegiatan sehari-hari
  • Menikmati wewangian dari aromatherapy
  • Mendengarkan musik favorit

Pintar-pintar mengelola stres bisa membantu Anda meredakan rasa cemas dan depresi yang kerap membuat sulit tertidur.

  1. Menciptakan Atmosfer yang Nyaman untuk Tidur

Jika bicara soal kenyamanan saat tidur, pengaturan perabotan kamar ternyata memiliki pengaruh besar. Begini caranya:

  • Gunakan lampu kuning yang redup untuk menciptakan suasana yang nyaman untuk tidur.
  • Atur suhu ruangan menjadi sekitar 24-28oC, suhu yang tidak terlalu dingin ataupun terlalu panas untuk meregulasi suhu tubuh agar tetap nyaman saat tidur.
  • Gunakan kasur dengan tingkat keempukan yang sesuai, seperti Domi All New Dual Comfort yang memiliki dua tingkat keempukan sekaligus: Soft dan Firm, yang mampu menopang tubuh dengan sempurna dan membuat tidur semakin nyenyak.

Ada beragam cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi insomnia tanpa mengonsumsi obat sama sekali. Pastikan Anda memilih kasur yang berkualitas dan ubah gaya hidup agar ibadah Ramadan Anda semakin khusyuk.

Menjaga pola tidur sehat saat bulan Ramadan bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama di minggu-minggu pertama, saat tubuh baru mulai beradaptasi.

Meski begitu, hal ini bisa diatasi dengan sedikit penyesuaian pada kegiatan sehari-hari.

Ada tiga aspek utama yang bisa Anda perhatikan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas sambil tetap memaksimalkan ibadah:

  1. Manajemen waktu yang baik.
  2. Konsumsi makanan yang tepat.
  3. Menghindari hal-hal yang bisa mengganggu tidur.

Bagaimana cara menerapkannya? Simak tips berikut ini.

Pola Tidur yang Baik Menurut Ilmu Kesehatan

Banyak yang berpikir bahwa setiap orang harus tidur 7-8 jam sehari. Padahal, kebutuhan tidur sangat personal dan bergantung pada[1]:

  • Kondisi fisik
  • Kondisi psikologis
  • Tingkat aktivitas harian
  • Gaya hidup

Namun, untuk membantu menentukan waktu tidur yang ideal, para ahli mengelompokkan durasi tidur berdasarkan usia[2]:

KelompokRentang UsiaKebutuhan Tidur
Bayi0 bulan – 2 tahun11-17 jam
Anak-anak3-12 tahun9-13 jam
Remaja13-17 tahun8-10 jam
Dewasa19-60 tahun7-8 jam
Lansia>60 tahun7-9 jam

7 Cara Tidur yang Sehat di Bulan Ramadhan

Untuk mendapat badan tetap berenergi sepanjang hari di bulan Ramadan, praktikkan tujuh cara ini:

1. Lakukan ‘Power Nap’

Power nap adalah tidur ‘kilat’ yang dilakukan di siang hari. Berbeda dengan tidur di malam hari, durasi power nap umumnya hanya 15-30 menit saja.

Power nap memiliki konsep yang serupa dengan Qailulah[3]. Ini merupakan trik tidur sehat ala Rasulullah SAW yang memiliki banyak manfaat, seperti:

  • Meningkatkan daya ingat
  • Memulihkan energi
  • Menjaga fokus dan produktivitas

Meski begitu, hindari melakukan power nap lebih dari 30 menit. Pasalnya, jika berlebihan, hal ini justru berpotensi memicu lemas dan pusing, bahkan sakit kepala.

2. Konsumsi Makanan yang Membantu Tidur Nyenyak

Tidur yang lelap sangat berkaitan dengan jumlah melatonin dalam tubuh. Untuk menambah melatonin dan membantu tubuh lebih rileks, Anda bisa mengonsumsi makanan berikut:

  • Kurma – Memicu produksi melatonin.
  • Pisang – Kaya magnesium dan potasium untuk relaksasi otot.
  • Greek yogurt – Mengandung triptofan untuk mendukung produksi melatonin.
  • Ikan berlemak (sarden, tuna, salmon) – Kaya asam lemak omega-3 yang meningkatkan kualitas tidur.
  • Oatmeal – Sumber karbohidrat kompleks yang menstabilkan gula darah.
  • Susu hangat – Mengandung kalsium yang membantu tubuh rileks.

Tips Konsumsi:

  • Saat sahur, pilih makanan bernutrisi yang mengenyangkan, seperti ikan, oatmeal, dan yogurt.
  • Saat berbuka, konsumsi makanan ringan yang membantu tubuh lebih rileks sebelum tidur, seperti kurma, pisang, dan susu hangat.

3. Hindari Makanan Berat dan Berminyak

Makan makanan berat dan berminyak saat berbuka bisa memicu gejolak asam lambung, sehingga tidur menjadi tidak tenang dan mudah terbangun.

Untuk mengakalinya, praktikkan tips berikut:

  • Awali berbuka dengan kurma dan air putih untuk mengembalikan energi dan mencegah makan berlebihan.
  • Pilih makanan bernutrisi yang dimasak dengan cara panggang atau kukus daripada gorengan.
  • Jika ingin minum kafein, pilih kopi decaf atau teh kamomil. Lebih baik lagi, ganti dengan susu hangat.

Tips tersebut dapat membantu memberi Anda nutrisi yang dibutuhkan tubuh, namun tidak mengganggu kualitas tidur.

4. Hindari Olahraga Sebelum Tidur

Olahraga memang sangat baik untuk kesehatan. Namun, olahraga terlalu malam justru meningkatkan produksi adrenalin, yang membuat tubuh terasa bertenaga namun sulit rileks.

Sebagai alternatif, Anda bisa berolahraga di pagi hari atau sebelum berbuka. Namun, kalaupun harus olahraga malam, pilihlah olahraga low impact seperti yoga, pilates, atau kardio ringan.

5. Kurangi Pemakaian Gadget Sebelum Tidur

Sinar biru atau blue light yang keluar dari gadget, seperti TV, laptop, dan ponsel, memiliki efek negatif terhadap produksi melatonin dalam tubuh. Akibatnya? Anda jadi sulit tidur, dan kualitas istirahat pun menurun.

Untuk mengatasinya, Anda bisa mengaktifkan fitur Night Mode atau Blue Light Filter pada gadget serta menerapkan batas waktu penggunaan gadget, terutama saat sebelum tidur.

Selain itu, pastikan Anda tidak menggunakan gadget 30-60 menit sebelum tidur untuk memberi tubuh waktu bersiap untuk istirahat.

6. Tidur Menghadap Kanan

Tidur menghadap kanan adalah posisi tidur yang sehat dan dianjurkan dalam Islam. Beberapa penelitian medis juga mendukung manfaatnya bagi kesehatan[x], yaitu:

  • Mengoptimalkan sistem pencernaan – Tidur hadap kanan membantu lambung tetap di posisi alami dan mengurangi risiko kenaikan asam lambung.
  • Memudahkan pernapasan – Mengurangi tekanan pada jantung dan paru-paru.

Agar posisi tidur Anda tetap mengarah ke kanan, letakkan bantal di sisi kiri tubuh atau di antara lutut. Ini membantu postur tetap seimbang sekaligus mencegah Anda tidur menghadap ke arah sebaliknya.

7. Ciptakan Suasana Tidur yang Nyaman

Kondisi kamar yang nyaman berperan besar bagi tidur yang lelap. Berikut beberapa hal yang bisa membantu:

  • Atur pencahayaan kamar dengan lampu berwarna hangat atau redup agar tubuh lebih rileks, atau gunakan eye mask untuk memblokir cahaya.
  • Atur suhu ruangan ke suhu ideal, yaitu 23-25°C untuk membuat tubuh lebih rileks.
  • Gunakan kasur yang memiliki tingkat keempukan ideal untuk mendukung postur alami tubuh, seperti Euro Domi Mattress.

Mendapatkan tidur yang berkualitas di bulan Ramadan memang butuh sedikit penyesuaian. Tapi, memilih kasur yang tepat bisa membuatnya lebih mudah.

Euro Domi Mattress dirancang untuk kenyamanan maksimal untuk membantu mengurangi nyeri punggung dan membuat tidur lebih berkualitas. Dengan begini, Anda bisa mendapat pola tidur sehat di bulan Ramadan dan bisa tetap fokus menjalani ibadah.

Dengan prevalensi mencapai 67%, insomnia menjadi masalah serius di Indonesia.[1] Salah satu faktor pemicunya adalah pemilihan kasur yang kurang tepat, membuat tidur jadi tidak nyaman dan sulit nyenyak. Maka dari itu, sebelum membeli kasur, pastikan Anda sudah memahami betul tingkat keempukan kasur yang sesuai kebutuhan dan kondisi Anda.

Ingat, kasur adalah barang esensial yang akan menemani Anda dalam jangka waktu lama!

Supaya tidak salah pilih, mari kenali berbagai tingkat keempukan kasur serta kelebihan dan kekurangannya di sini!

1. Super Soft

Tingkat Kekerasan: 1

Coba bayangkan gula kapas yang langsung kempes begitu Anda sentuh, itulah gambaran kasur super soft. Begitu Anda merebahkan diri, tubuh Anda akan tenggelam seperti sedang dipeluk lembut oleh kasur ini.

Sayangnya, kasur terlalu empuk ini kurang baik bagi kesehatan. Anda mungkin bertanya-tanya, kenapa kasur tidak boleh terlalu empuk?

Kasur jenis ini tidak mampu memberikan support yang badan Anda butuhkan selama beristirahat, sehingga seluruh tekanan langsung tertumpu pada tulang punggung yang bisa memicu rasa pegal di tubuh.

2. Extra Soft

Tingkat Kekerasan: 2

Tipe ini sedikit lebih stabil dari kasur sebelumnya, tapi Anda masih bisa merasakan sensasi “tenggelam” walaupun tidak sedalam kasur super soft. 

Jenis ini akan sangat nyaman Anda pakai seumpama Anda sering merasakan nyeri sendi, karena teksturnya yang cenderung lunak tidak memberikan tekanan berlebihan pada tubuh. Sayangnya, kasur ini kurang dapat meredam gerakan, sehingga Anda mungkin akan terganggu jika ada gerakan di sisi lain dari tempat tidur. 

3. Soft

Tingkat Kekerasan: 3

Dengan rasa yang lebih padat dari kasur sebelumnya, kasur ini bisa memberikan dukungan ekstra pada bahu dan pinggul Anda. Ideal untuk individu dengan posisi tidur menyamping karena bagian bahu dan pinggul mendapatkan dukungan ekstra dalam menahan beban tubuh. 

Namun, jika Anda suka tidur dengan posisi terlentang, kasur ini kurang optimal karena tidak dapat memberikan dukungan yang tulang punggung Anda butuhkan.

4. Medium Soft

Tingkat Kekerasan: 4

Kasur medium soft artinya adalah kasur yang berada di antara kasur lunak dan agak keras. 

Jenis ini ideal untuk individu dengan kondisi berat badan lebih ringan dan mempunyai kebiasaan tidur menyamping. Pasalnya, kasur ini akan memberikan sokongan yang cukup kuat untuk berat badan yang lebih ringan sehingga tubuh tidak terbenam terlalu dalam.

Kekurangannya, penggunaan kasur ini secara terus-menerus oleh orang dengan berat badan lebih ringan, terutama pada area yang sama, kasur akan bisa cepat mengalami penurunan kualitas dan mungkin perlu lebih cepat Anda ganti.

5. Medium 

Tingkat Kekerasan: 5

Medium dapat dikatakan sebagai tingkat keempukan kasur yang bagus. Tidak terlalu lembut hingga tubuh tenggelam tanpa dukungan, dan tidak terlalu padat layaknya tidur di lantai. 

Kelebihan jenis ini adalah kompresinya yang pas untuk menopang lekuk tubuh tanpa membuatnya sakit di pagi hari. Meski begitu, bagi individu yang memiliki preferensi spesifik antara kasus yang lebih lunak atau padat, jenis satu ini akan kurang memuaskan. 

6. Medium Firm

Tingkat Kekerasan: 6

Kasur medium firm artinya adalah kasur yang masih terasa empuk namun lebih cenderung ke arah keras. 

Kasur ini menjadi pilihan yang tepat jika Anda sering merasa nyeri punggung. Berdasarkan penelitian, kasur tipe ini mampu mengurangi nyeri punggung hingga 48% dan menyempurnakan pengalaman tidur hingga 55% lebih baik.[2] 

Minusnya, jenis ini bukan pilihan terbaik untuk posisi tidur menyamping, terutama dalam durasi yang lama.

7. Firm

Tingkat Kekerasan: 7

Kasur ini keras namun tetap ada rasa empuk ketika Anda gunakan. Tipe kasur satu ini akan mencegah area punggung bawah (lumbar) tertekan atau tenggelam terlalu dalam sehingga sangat pas untuk posisi tidur terlentang. 

Sayangnya, jenis ini kurang cocok bagi orang menginginkan alas tidur yang empuk sehingga sulit terlelap di malam hari.

8. Extra Firm

Tingkat Kekerasan: 8

Tanpa rasa empuk yang mendalam, kasur ini menawarkan kestabilan yang ideal untuk menjaga posisi tidur Anda tetap benar. Namun, jika Anda lebih suka sensasi lembut dan membuai, kasur ini mungkin terasa terlalu keras untuk cita rasa Anda.

9. Very Firm

Tingkat Kekerasan: 9

Berada satu level di atas extra firm, Anda tidak akan lagi merasakan rasa empuk.  Bagi Anda yang tidak memiliki masalah tulang belakang, obesitas, atau kebutuhan khusus lainnya, tidur di kasur ini mungkin terasa jauh dari kata nyaman. 

10. Ultra Firm

Tingkat Kekerasan: 10

Berada di posisi kasur yang paling keras, permukaan kasur ini benar-benar keras tanpa terasa bantalan empuk sama sekali. 

Kasur ini bukan barang yang lazim Anda temukan di toko. Pasalnya, tipe ini lebih difokuskan untuk kebutuhan medis tertentu atau bagi individu yang memerlukan dukungan ekstra di setiap sudut tubuhnya.

Dirancang dengan teknologi orthopedic, kasur ini sangat ideal untuk mereka yang mengalami masalah punggung atau tulang belakang, karena memberikan sokongan maksimal untuk menjaga posisi tubuh yang tepat dan mengurangi rasa sakit pada punggung.

Apa pun pilihan kasur Anda, Domi bedadalah solusinya! Dengan beragam pilihan kasur, dari pilihan kasur medium firm terbaik hingga medium soft, Domi hadir untuk memenuhi kebutuhan istirahat Anda.

Tidak ada lagi kompromi soal kenyamanan. Segera kunjungi toko atau situs resmi Domi dan temukan pilihan sesuai dengan preferensi tingkat keempukan kasur Anda. Tidur lebih nyenyak, bangun dengan energi maksimal! Jangan tunda lagi, mulailah langkah kecil menuju hidup lebih sehat bersama Domi.

Tidur menyamping memang menawarkan kenyamanan, bahkan dalam beberapa kasus posisi tidur ini direkomendasikan karena memberi manfaat kesehatan. Masalahnya, posisi tidur ini sering kali menimbulkan rasa pegal, nyeri, dan gerah. 

Untuk mengatasinya, memilih kasur untuk tidur menyamping bisa menjadi solusi jangka panjang yang efektif.

Manfaat Tidur Menyamping untuk Kesehatan

Tidur dengan posisi menyamping menawarkan sejumlah manfaat kesehatan, seperti:

1. Melancarkan Aliran Darah pada Ibu Hamil 

Tidur menghadap ke samping kiri bisa membantu melancarkan aliran darah ke usus dan rahim sehingga posisi ini direkomendasikan pada ibu hamil. 

2. Meminimalkan Naiknya Cairan Asam Lambung 

Tidur ke arah kiri sangat direkomendasikan bagi orang dengan masalah GERD dan asam lambung. Saat tidur miring ke kiri, posisi perut lebih rendah daripada esofagus, kondisi ini akan mengurangi kemungkinan naiknya asam lambung naik ke kerongkongan yang memicu kekambuhan GERD atau asam lambung.[1]

3. Mengurangi Dengkuran

Istirahat dengan memposisikan tubuh menghadap kiri atau kanan menjaga saluran napas agar tetap terbuka. Anda bisa menghirup udara dan menghembuskannya dengan lancar sehingga potensi munculnya dengkuran dan apnea tidur bisa Anda minimalkan.[2]

Kriteria Kasur Ideal untuk Tidur Menyamping

Melihat beberapa manfaat di atas, posisi menyamping saat beristirahat memang dapat dikatakan cukup menguntungkan. Namun, ketidakcocokan kasur yang Anda gunakan justru dapat membawa dampak buruk bagi kenyamanan dan kesehatan tubuh Anda. 

Alih-alih merasa lebih sehat, Anda justru berpotensi mengalami gangguan fisik seperti nyeri punggung, leher, bahu, dan juga pinggang. 

Bagi Anda yang bertanya-tanya tentang kasur apa yang terbaik untuk orang yang tidur miring, berikut sejumlah kriteria harus Anda pertimbangkan:

1. Tingkat Keempukan Sedang (Medium)

Jenis kasur apa yang terbaik untuk orang yang tidur miring? Dengan keadaan tubuh yang bertumpu pada satu bagian tubuh saja, alas tidur yang teramat empuk atau bahkan sangat keras bukan opsi yang baik. 

Alas tidur yang lembek dan terlampau lunak, tidak cukup menahan berat Anda akibatnya tumpuan akan dibebankan pada tulang. Di sisi lain, alas tidur yang terlampau padat dan solid, dapat menimbulkan tekanan belebihan pada tumpuan Anda  yang menyebabkan ketidaknyamanan sepanjang malam. 

Maka dari itu, pertimbangkan kasur dalam kategori sedang. Tipe ini akan memberi sokongan dalam kadar yang pas, menjaga agar beban tubuh tidak terpusat di pinggul dan juga bahu, maka Anda bisa mengurangi risiko nyeri pada bagian tersebut.

2. Kasur Mampu Menyesuaikan Kontur Tubuh

Kasur yang dapat menyesuaikan dengan kontur tubuh memberikan dorongan tambahan pada titik-titik tubuh yang menjadi penopang tubuh selama tidur. Contohnya, seperti saat Anda tidur miring, di mana bahu dan pinggul menjadi titik tumpunya.

Contoh bahan yang dapat mengikuti kontur tubuh adalah memory foam. Dengan tambahan bahan ini dalam kasur Anda, Anda tidak akan mudah merasa pegal. 

Pilihan lainnya adalah lateks, bahan ini mampu mendistribusikan tekanan tubuh secara lebih merata, bahkan ketika Anda mengubah posisi menghadap ke samping di atas kasur.

3. Memiliki Material Anti Panas

Untuk memastikan istirahat Anda lebih nyaman, pilihlah kasur dengan bahan tambahan anti panas seperti lateks. Dengan perputaran udara yang optimal dari bahan ini, Anda tidak akan gerah selama Anda tidur. Sebaliknya, Anda justru akan mendapatkan kesejukan selama beristirahat.

Rekomendasi Kasur untuk Tidur Posisi Menyamping: Domi Bliss Mattress

Jika Anda mencari kasur yang memenuhi semua kriteria di atas, Domi Bliss Mattress adalah pilihan yang tepat. 

Dengan lapisan-lapisan khusus, kasur ini memberikan kenyamanan terbaik bagi Anda yang sering kali tidur dalam posisi menyamping. Berikut adalah keunggulan spesifik kasur tidur minimalis: Domi Bliss Mattress!

  • Quantum Transition Foam: Jenis busa inovatif yang digunakan dalam kasur untuk meningkatkan kenyamanan dan dukungan tidur. Busa ini dapat merespons tekanan tubuh secara optimal dan memungkinkan distribusi berat yang lebih merata.
  • Hypoallergenic Natural Latex: Menawarkan kenyamanan optimal dengan kemampuannya menyesuaikan kontur tubuh sekaligus menjaga sirkulasi udara yang baik. Ideal bagi Anda yang memiliki keluhan badan pegal dan sering merasa gerah di malam hari atau saat bangun tidur.
  • Open Cell Memory Foam: Memberikan adaptabilitas yang lebih tinggi terhadap bentuk tubuh, menciptakan kenyamanan maksimal bagi pengguna dengan gaya tidur menyamping.

Lapisan ini juga menyerap dan menahan pergerakan tubuh saat tidur, mencegah gerakan yang satu menyebar dan mengganggu orang yang tidur di sebelah Anda.

  • Keempukan Medium: Menawarkan kenyamanan untuk posisi tidur yang menghadap ke sisi kanan atau kiri. Memastikan tubuh mendapatkan support yang pas tanpa membebani bagian tubuh yang menjadi tumpuan. 

Tidur yang nyaman dimulai dengan pilihan alas tidur yang tepat. Domi Bliss dengan tampilan kasur tidur mewah hadir sebagai top choice  yang mendukung kenyamanan selama beristirahat dengan berbagai gaya tidur, termasuk menyamping.

Dengan pilihan kasur untuk tidur menyamping ini, Domi akan menyempurnakan pengalaman istirahat Anda. Hadir dalam beragam dimensi, temukan Domi Bliss yang pas dan nikmati kenyamanan tidur yang luar biasa setiap malamnya!

Setelah hari yang panjang dan melelahkan, tidur menjadi kunci utama untuk mengisi ulang energi dan mendukung kesehatan tubuh serta pikiran. Tapi, apa jadinya jika tidur Anda sering terganggu oleh gerakan pasangan atau anak-anak yang aktif? 

Jika ini terjadi, mungkin saatnya beralih ke kasur anti guncang.

Apa Itu Kasur Anti Guncang?

Jika kasur anti ompol memiliki kelebihan dalam mencegah cairan untuk meresap ke dalam busa, kasur anti guncang hadir untuk memberikan stabilitas, memastikan Anda tidur nyenyak tanpa gangguan dari guncangan yang timbul saat ada pergerakan di atas kasur.

Kasur anti goyang adalah kasur yang dibuat dengan mengadopsi teknologi canggih seperti pocket spring, di mana setiap pegas bekerja secara independen. 

Hasilnya? Gerakan di satu sisi kasur tidak akan terasa di sisi lain. Teknologi ini secara efektif meminimalkan perpindahan gerakan, menjaga stabilitas kasur tetap optimal. 

Manfaat Utama Kasur Anti Guncang

Kasur dengan teknologi anti guncang dirancang khusus untuk mengatasi berbagai masalah tidur yang sering Anda alami sehari-hari, seperti:

1. Mengurangi Gangguan dari Gerakan Pasangan dan Anak-Anak 

Siapa yang tidak kesal saat tidur lelap terganggu oleh pasangan yang tidurnya terus bergerak atau anak yang tiba-tiba naik dan loncat di tempat tidur? Untungnya, dengan teknologi yang ada dalam kasur anti guncang, masalah ini bisa teratasi. 

Dengan kemampuannya dalam meminimalisir perpindahan guncangan, Anda dapat tetap tidur terlelap meskipun pasangan bolak-balik mengubah posisi tidur atau bangun dari tempat tidur.

2. Bebas dari Bunyi Derit yang Mengganggu

Kasur lama sering kali mengeluarkan bunyi derit ketika ada gerakan di atasnya. Bagi orang yang sensitif terhadap bunyi, suara yang muncul ini bisa menjadi alarm kecil yang membangunkan mereka di tengah malam. 

Dengan kemampuan mengurangi guncangan di kasur, kasur anti guncang bisa membantu Anda mendapatkan pengalaman tidur yang lebih menyenangkan tanpa gangguan suara yang muncul dari gerakan di atas kasur.

3. Membantu Mengurangi Masalah Pegal di Punggung 

Kasur dengan pocket spring, seperti yang ada pada kasur busa anti guncangan, dapat memberikan dukungan yang baik pada tubuh sehingga punggung tidak mudah pegal dan nyeri.

Setiap pegas di dalamnya bisa bergerak secara mandiri, sehingga kasur ini mampu menyesuaikan diri dengan kontur tubuh Anda. Hasilnya, tulang belakang tetap sejajar dengan baik, tanpa tekanan berlebih di area tertentu. Dengan dukungan yang merata ini, rasa nyeri pada punggung dapat diminimalisir.

Tips Memilih Kasur Anti Guncang

Ganti kasur lama Anda dengan kasur anti guncang untuk tidur yang lebih nyenyak! Namun, sebelum Anda melangkah, simak beberapa tips pintar ini agar tak salah memilih: 

1. Pilih Kasur yang Anti Tungau 

Dengan begitu banyaknya pilihan kasur anti guncang yang tersedia di pasaran, memilih kasur yang terbaik bisa jadi membingungkan. 

Selain mempertimbangkan stabilitas tidur tanpa guncangan, penting juga untuk memilih kasur yang memberikan perlindungan ekstra dari tungau tempat tidur. Meskipun hewan ini tergolong kecil, tungau bisa menjadi penyebab munculnya alergi atau iritasi kulit, yang tentu saja bisa mengurangi kualitas tidur Anda.

Pastikan kasur yang Anda pilih tidak hanya nyaman, tetapi juga mampu melindungi Anda dari gangguan tungau!

2. Pilih Kasur dengan Pocket Spring yang Tebal 

Pilihlah kasur dengan pocket spring yang tebal. Dengan pocket spring yang lebih tebal, kasur mampu memberikan dukungan ekstra untuk tubuh Anda sepanjang malam. 

Tak hanya itu, ketebalan pocket spring juga menjadikan kasur lebih tahan lama, mampu menahan tekanan lebih besar tanpa mudah kehilangan bentuk atau kenyamanannya.

3. Pilihlah Kasur dengan Tingkat Keempukan Medium

Kasur latex yang harganya sangat tinggi bukanlah satu-satunya jalan keluar untuk punggung yang sering terasa nyeri. Kasur anti guncang dengan tingkat keempukan medium bisa menjadi pilihan cerdas yang menawarkan kenyamanan serupa, namun dengan harga yang lebih bersahabat.

Studi menunjukkan bahwa kasur dengan tingkat keempukan medium bisa mengurangi keluhan sakit punggung sejauh 48%. Tak hanya itu, kasur jenis ini juga dapat meningkatkan kualitas tidur Anda, menjadikannya 55% lebih nyenyak dibandingkan sebelumnya.[1]

Kasur Busa Anti Guncangan Terbaik: Domi Studio Mattres

Jika Anda menginginkan kualitas tidur yang lebih baik dan tubuh yang lebih bugar, Domi Studio Mattress bisa jadi pilihan yang tepat. Kasur anti guncang ini tak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga menawarkan berbagai keunggulan yang akan membawa pengalaman tidur Anda ke level yang lebih tinggi.

Fitur Unggulan Domi Studio Mattres

  • Pocket Spring Motion Isolation: Mengurangi guncangan dan suara yang timbul akibat pergerakan di atas kasur, memberikan pengalaman tidur yang lebih tenang dan stabil.
  • Cover Quilting Empuk dan Anti-Tungau: Menjamin kenyamanan tidur Anda dengan permukaan yang lembut sekaligus melindungi Anda dari gangguan tungau.
  • Pocket Spring yang Tebal: Dengan ketebalan pocket spring 18 cm, Domi Studio Mattress memberikan dukungan ekstra yang memastikan kenyamanan tidur Anda sepanjang malam.
  • Keempukan Medium dengan tebal 25 cm: Memberikan kenyamanan setara dengan kasur premium, menjadikannya pilihan ideal bagi Anda yang sering mengalami nyeri punggung.

Nikmati malam yang lebih tenang dan tidur yang lebih nyenyak dengan kasur anti guncang: Domi Studio Mattress yang tersedia dalam berbagai ukuran. Rasakan pengalaman tidur premium setiap malam dan bangun dengan tubuh segar serta penuh energi!

Rata-rata, manusia menghabiskan sekitar ⅓ waktu mereka untuk tidur di setiap hari. Tujuannya adalah untuk istirahat, recharge energi, serta menjaga kesehatan mental dan fisik. Sadar atau tidak, pemilihan jenis kasur sangat berpengaruh pada hal ini. Jika nyaman, waktu istirahat pun akan lebih berkualitas. 

Kehadiran kasur atau matras sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Sekitar 77.000 tahun yang lalu, nenek moyang manusia sudah mengenal tempat tidur. Hanya saja, pada saat itu bentuknya berupa cekungan di gua. Mereka tidur dengan rumput untuk menghindari serangan tungau dan serangga lainnya.[1]

Jika pada tahun 3000 SM atau sekitar 5.000 tahun lalu bahannya hanya terbuat dari kulit binatang atau kain, kini ada banyak jenis bahan kasur yang bisa Anda pilih. Yuk, kenali jenis kasur yang ada di pasaran saat ini beserta kelebihan, kekurangan, dan tips merawatnya!

1. Kapuk

Bisa dibilang, kapuk adalah bahan pembuat matras paling tua yang masih eksis hingga sekarang. Hanya saja, kini kehadirannya semakin jarang. Hal ini karena kehadiran bahan matras lain yang lebih modern mengikuti zaman. 

Kelebihan matras ini adalah harganya yang murah. Matrasnya juga cukup nyaman ketika masih baru, dengan tingkat firmness yang variatif. Ada yang sangat empuk, namun tidak sedikit matras kapuk yang kencang dan padat.

Untuk cara merawatnya, Anda perlu sering mengganti kapuknya jika ingin tetap merasa nyaman, setidaknya 3 tahun sekali. Cara mengurusnya pun relatif sulit karena matras tidak bisa dicuci, hanya bisa dijemur saja. Permukaan matrasnya juga rentan terkena debu, jamur, bakteri, tungau, dan alergen lain.

2. Angin

Matras berbahan angin sangat pas untuk travelling, mengingat bisa dikempeskan dan dipompa ulang. Jadi, relatif mudah untuk Anda bawa ke mana-mana. Hanya saja, biasanya matras terasa keras dan kurang nyaman. Tidak cocok untuk Anda yang rentan sakit leher dan sakit punggung.  Jenis ini mudah dibersihkan dan dicuci.

3. Busa

Sama seperti matras angin, matras yang terbuat dari busa (poliuretan) juga relatif ringan. Hanya saja, matras jenis ini kurang cocok untuk traveling. Namun, jika dinilai dari segi kenyamanan, kasur busa jelas punya nilai lebih. Sebab, teksturnya tidak sekeras dan sepadat kasur angin. 

Sayangnya, matras jenis ini kurang bisa menopang tubuh. Seringkali, tubuh Anda tenggelam saat berbaring di matras busa. Bahannya juga kurang awet dan rentan rusak. Biasanya, Anda perlu mengganti matras 3-5 tahun sekali agar tidur tetap terasa berkualitas. 

4. Memory Foam

Sebenarnya memory foam juga termasuk jenis kasur busa, karena terbuat dari poliuretan viskoelastik. Hanya saja, ada karakteristik khusus yang tidak bisa Anda temukan di matras busa biasa. Karakteristiknya adalah bisa mengikuti kontur tubuh, sehingga terasa seakan-akan sedang “memeluk”. 

Inilah yang menjadikannya lebih baik dari matras busa biasa karena daya topang dan pressure-nya lebih presisi. Hal ini bisa mencegah tubuh sakit dan pegal saat bangun. Hanya saja, matras berbahan busa memori seringkali memerangkap panas, sehingga kurang cocok untuk Anda yang tidak suka panas.

5. Spring Bed

Secara garis besar, matras ini juga terbuat dari busa. Namun, ada tambahan pegas di kasur spring bed yang bisa menambah daya topang dan menimbulkan kesan bouncy. Titik pressure-nya juga presisi, sehingga bisa mencegah sakit bahu, leher, dan punggung.

Matras jenis ini biasanya juga lebih tahan lama. Anda tidak perlu menggantinya selama belasan tahun. Hanya saja, jenis ini kurang pas untuk Anda yang tidak suka banyak bergerak dan suara berisik. Ukurannya pun besar dan berat, sehingga relatif sulit untuk dipindahkan.

6. Latex

Selanjutnya ada kasur latex, yang terbuat dari getah pohon karet. Popularitas matras ini sedang naik daun dalam beberapa tahun ke belakang. Sebab, matras berbahan latex bisa memberi kenyamanan ekstra: selain ampuh menyokong tubuh, bahannya juga antialergen dan antipanas.

Jadi, Anda tidak perlu khawatir merasa kepanasan selama berbaring di matras ini. Pemeliharaannya pun relatif simpel, mengingat matras ini tidak mudah terkena debu, jamur, bakteri, dan tungau. 

Rata-rata matras berbahan latex punya ketebalan yang relatif tipis. Jadi, fungsinya akan terasa lebih maksimal jika Anda mengombinasikannya dengan jenis matras yang lain.

7. Hybrid

Banyak orang pasti setuju jika hybrid adalah jenis kasur terbaik yang ada saat ini. Sebab, hybrid merupakan perpaduan dua jenis matras atau lebih sehingga kelebihannya pun ada banyak.

Harganya memang relatif mahal jika Anda bandingkan dengan jenis-jenis matras yang lainnya. Namun, sangat worth it karena kasur hybrid bisa membuat Anda beristirahat dengan lebih berkualitas. Perpaduan hybrid yang terbaik adalah latex dan memory foam serta latex dan spring bed.

Salah satu jenis kasur hybrid terbaik adalah Plush Hybrid Mattress dari Domi. Selain itu, masih banyak pilihan matras nyaman di Domi yang worth it untuk Anda coba. Yuk, eksplorasi pilihannya dari sekarang untuk menemukan matras yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda! 

Sadar atau tidak, nyeri punggung sering dikaitkan dengan kesalahan memilih kasur atau matras, lho. Pada suatu studi, 56,4% peserta mengakui bahwa mereka menderita nyeri punggung karena matras yang keras dan jarang menggantinya.[1] Ini sebabnya, demi tidur yang nyaman dan bebas pegal-pegal, Anda perlu mencari kasur yang bagus untuk kesehatan.

Kerap merasa nyeri punggung seusai bangun tidur tentu adalah masalah yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kualitas tidur Anda pasti terganggu jika matras tidak terasa nyaman saat digunakan. Selain mengganggu fisik, kesehatan mental dalam jangka panjang pun bisa terancam. 

Karena itu, Anda perlu menemukan jenis kasur yang menunjang kesehatan dan tips memilihnya!

Jenis-Jenis Matras yang Bisa Mencegah Nyeri Punggung

Jika Anda bertanya-tanya kasur apa yang paling sehat untuk tidur, setidaknya ada 3 opsi matras terbaik yang bisa Anda pilih, yaitu:

1. Busa Memori

Sumber : Domibed edited by Canva

Alt text : kasur orthopedic terbaik

Deskripsi : kasur memory foam di Domi

Alternatif kasur orthopedic terbaik adalah yang terbuat dari bahan busa memori. Pasalnya, busa memori bisa menyesuaikan dengan kontur tubuh Anda. Dengan begini, tulang belakang akan tetap sejajar ketika Anda tiduran. Inilah kunci utama untuk mencegah nyeri punggung saat tidur. 

Karena menyesuaikan dengan kontur tubuh, busa memori dapat memberikan tekanan di titik-titik yang tepat. Matrasnya dapat menyokong tubuh Anda dengan sangat baik, tidak akan membuat Anda tenggelam. Jadi, selain mencegah sakit punggung, kasur kesehatan tulang belakang ini juga dapat mencegah nyeri leher!

Rata-rata, matras berbahan busa memori juga memiliki tingkat firmness medium to soft. Ini adalah tingkat firmness yang recommended untuk orang yang punya masalah punggung. 

2. Spring Bed

Sumber : Domibed edited by Canva

Alt text : kasur yang bagus untuk orang tua

Deskripsi : kasur spring bed di Domi

Opsi lainnya yang tidak kalah worth it untuk Anda coba adalah spring bed. Matras ini terbuat dari busa yang nyaman dan empuk. Umumnya, tingkat firmness-nya soft hingga medium. Jadi, sangat pas untuk Anda yang punya masalah di leher dan punggung. 

Tak hanya itu, ada tambahan bantalan pegas di antara busa matras. Biasanya pegas tersebut terbuat dari baja, yang ampuh menyokong tubuh. Pas untuk Anda yang suka efek bouncy pada matras. Poin plus lainnya, pegas ini bisa mencegah tubuh tenggelam saat tiduran. 

3. Latex

Sumber : Domibed edited by Canva

Alt text : kasur latex

Deskripsi : orang yang duduk di kasur latex

Beberapa tahun belakangan, popularitas kasur latex sedang naik daun. Pasalnya, ada banyak orang yang me-review bahwa matras ini ekstra nyaman, khususnya bagi penderita nyeri punggung dan leher. Hal ini karena latex bisa mengikuti kontur tubuh dan memberi pressure terbaik. 

Karena bisa memberi pressure, khususnya di titik-titik nyeri tertentu, latex merupakan kasur yang bagus untuk orang tua. Tak hanya itu, matras yang terbuat dari latex juga antialergen. Sebab, matrasnya tidak mudah terkena debu, jamur, bahkan hingga tungau sekalipun. 

Poin plus lainnya adalah Anda tidak akan mudah merasa panas. Anda bisa istirahat dengan lebih nyenyak karena permukaan matras terasa sejuk semalaman. Matras ini juga biasanya minim gerakan dan suara, sehingga pas untuk para light sleeper yang suka terbangun tiba-tiba di tengah malam.

Hanya saja, biasanya matras yang terbuat dari latex relatif tipis. Jadi, biasanya latex akan digabungkan dengan jenis matras lain, termasuk busa memori dan spring bed. Namanya adalah matras hybrid. 

Tips Memilih Matras untuk Tidur yang Lebih Sehat

Sumber : Domibed edited by Canva

Alt text : tips memilih kasur

Deskripsi : kasur Domibed di dalam kamar

Berdasarkan ketiga opsi di atas, Anda mungkin sudah punya gambaran mana jenis kasur terbaik yang akan Anda pilih. Namun, sebelum benar-benar memutuskan, ada beberapa pertimbangan yang perlu Anda perhatikan untuk tidur yang lebih sehat. 

Tips memilih kasur:

  • Pilih tingkat firmness soft hingga medium. Hindari memilih matras yang terbuat dari angin atau kapuk karena kurang bagus untuk kesehatan leher dan punggung.  
  • Pastikan matras bisa beradaptasi dengan kontur tubuh saat berbaring. Hal ini karena topangan matrasnya pasti lebih kuat dan bisa memberi pressure yang lebih baik pada titik-titik nyeri. 
  • Usahakan memilih matras yang tidak membuat tubuh tenggelam, agar posisi tulang belakang sejajar selama Anda berbaring. Hindari juga memakai bantal terlalu tinggi. 
  • Pastikan matras antialergen, mengingat alergen seperti debu dan jamur sering memicu banyak masalah kesehatan. Kehadiran tungau juga sangat mengganggu. Ada sekitar 55.000 tungau yang rentan memicu alergi pada 10–20% populasi dunia.[2] Jadi, usahakan untuk memakai matras antitungau seperti latex. 
  • Jika Anda sensitif terhadap panas, maka Anda juga bisa memilih latex. Pasalnya, bahan yang satu ini bisa membuat matras terasa sejuk semalaman dan membuat tidur Anda lebih berkualitas. 
  • Pilih matras yang minim gerakan dan suara, terutama jika Anda light sleeper yang harus berbagi matras dengan orang lain. 

Kabar baiknya, semua matras terbaik tersebut bisa Anda temukan di Domi. Jika Anda lebih suka spring bed, maka Domi punya Studio Mattress yang super nyaman. Namun, jika Anda lebih suka busa memori dan latex, Cloud Mattress bisa jadi opsi. Di samping itu, ada banyak opsi kasur yang bagus untuk kesehatan lainnya di Domi. Hal ini mengingat semua matras di Domi dapat menyokong tubuh dengan baik. Selain itu, beberapa opsi matrasnya juga antipanas, antialergen, dan minim gerakan serta suara. Jadi, yuk, beli matras di Domi sekarang juga!

Tahukah Anda jika sekitar 10%–30% populasi dunia mengalami insomnia? Bahkan, pada beberapa penelitian dan studi, prevalensinya mencapai 50%-60% dari populasi.[1] Pemicunya beragam, salah satunya karena kasur yang tidak nyaman. Nah, jika Anda salah satunya, Anda perlu tahu bagaimana tips memilih kasur yang benar.

Setiap tipe tubuh punya kebutuhan kasur atau matras yang tidak sama. Preferensi pribadi pun sering kali tidak serupa. Karena itu, kenali kebutuhan dan kebiasaan tidur Anda, lalu ikuti tips berikut!

Cara Memilih Kasur yang Bagus

Setidaknya ada 6 hal yang wajib Anda pertimbangkan sebelum beli matras yaitu:

1. Perhatikan Tingkat Firmness

Sadar atau tidak, preferensi setiap orang ketika berbaring di matras bisa saja berbeda. Ada orang yang merasa nyaman saat berbaring di matras super empuk, ada juga orang yang lebih suka berbaring di matras yang firm atau medium. Karena itu, jangan lupa memperhatikan tingkat firmness saat Anda akan beli matras. 

Jika Anda tidak yakin dengan preferensi pribadi, maka Anda bisa mempertimbangkan posisi tidur saat memilih tingkat firmness matras. 

  • Bila lebih sering terlentang, maka Anda paling cocok memilih tingkat medium firm. Hal ini untuk mencegah sakit punggung dan agar tidak tenggelam saat berbaring. 
  • Jika lebih sering menyamping, pilih tingkat medium soft atau soft untuk menghindari sakit bahu. 
  • Bila lebih sering tengkurap, pilih tingkat firm agar bagian atas dan bawah tubuh tetap sejajar selama tidur. Hal ini bisa mencegah sakit bahu dan punggung.

2. Pastikan Matras Bisa Menyokong Tubuh dengan Baik

Meskipun preferensi bisa saja berbeda, namun Anda sama-sama perlu memastikan bahwa matras tersebut bisa menyokong tubuh. Terlebih jika Anda sedang mencari kasur kesehatan tulang belakang. Pastikan tulang belakang Anda sejajar saat berbaring untuk mencegah sakit leher dan punggung. 

3. Minim Gerakan dan Suara

Jika ingin kenyaman ekstra, pilih matras yang minim gerakan dan suara. Terlebih jika Anda berbagi matras dengan orang lain. Matras yang seperti ini bisa membuat Anda istirahat lebih nyenyak, entah di siang hari atau di malam hari. Tipe ini cocok untuk light sleeper yang sensitif dan mudah terbangun. 

4. Bebas Alergen

Apabila Anda sedang mencari kasur yang bagus untuk orang tua atau anak-anak, pastikan Anda memesan matras yang tidak menyebabkan alergi. Pastikan jika matras tersebut tidak mudah terkena debu, jamur, atau hama seperti tungau.

5. Antipanas

Penelitian dari University of Texas menunjukkan bahwa orang cenderung istirahat lebih nyenyak di ruangan yang sejuk.[2] Begitu pula dengan suhu matras. Anda perlu memastikan jika suhunya terasa nyaman agar tidak kepanasan selama tidur. 

Karena itu, pastikan Anda memilih matras yang antipanas dan terasa sejuk semalaman. Hal inilah yang membuat istirahat Anda terasa lebih berkualitas.

6. Pilih Jenis Matras Terbaik

Penting untuk Anda catat bahwa ada banyak jenis matras yang berbeda. Contohnya seperti spring bed, memory foam, kasur latex, kasur busa, kapuk, dan lain sebagainya. Karena banyaknya pilihan, tidak jarang orang bingung harus memilih jenis matras yang mana. 

Sebenarnya, masing-masing jenis matras punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Namun, jika Anda mencari jenis kasur yang baik untuk kesehatan, ada tiga jenis matras yang bisa jadi pilihan terbaik, yaitu:

  • Memory foam, matrasnya bisa mengikuti bentuk tubuh saat berbaring. Sebab, bahan ini dapat memberi pressure dan topangan yang baik, sehingga Anda akan jarang merasa pegal-pegal saat bangun.  
  • Spring bed, yang termasuk jenis matras paling populer. Pilihan pas bila Anda menyukai matras empuk dan bouncy. matrasnya juga bisa mencegah rasa pegal, terutama di area punggung. Hal ini karena ada kehadiran pegas yang bisa menyokong tubuh dengan lebih baik. 
  • Latex, yaitu jenis matras yang sedang naik daun. Popularitas jenis matras ini meroket tajam karena punya efek antipanas dan bebas alergen. Jenis ini cocok untuk Anda yang sensitif terhadap panas, debu, jamur, dan tungau. Keuntungan lainnya, matras ini umumnya juga minim gerakan dan suara karena tidak memiliki pegas.
  • Hybrid, adalah tipe matras yang memadukan dua atau lebih jenis matras. Ini adalah pilihan yang paling pas bila Anda ingin terbaik dari yang terbaik. Anda bisa menyimpan memory foam di bawah dan latex di bagian paling atas. Jenis hybrid spring bed dan latex juga layak dicoba karena bisa menciptakan kenyamanan ekstra.

Mengapa Harus Memilih Matras Berkualitas?

Setelah tahu tips memilih kasur terbaik, Anda mungkin sudah memiliki gambaran tentang mengapa hal ini sangat penting. 

Beberapa alasannya karena:

  • Mencegah sakit punggung, leher, dan bahu.
  • Mencegah pegal-pegal saat bangun. 
  • Membuat istirahat lebih nyaman, nyenyak, dan berkualitas.
  • Penting untuk kesehatan tulang belakang.
  • Mencegah insomnia dan gangguan tidur lainnya. 

Karena itulah Anda perlu memilih matras berkualitas seperti yang ada di Domi, yang menawarkan banyak pilihan spring bed, memory foam, latex, hingga kasur hybrid terbaik dengan tingkat firmness yang variatif. 

Sesuai tips memilih kasur di atas, Anda dapat menemukan matras yang bisa menyokong tubuh dengan baik, punya gerakan dan suara minim, antialergen, dan antipanas. Jadi, ayo temukan matras pilihan Anda di Domi sekarang juga! 

Insomnia bukanlah kondisi yang membahayakan. Dampak yang Anda alami dari masalah ini juga bergantung pada tipe insomnianya. Beberapa penderita gangguan tidur ini lebih memilih cara alami dibandingkan minum obat untuk mengatasinya. Salah satunya dengan mengonsumsi buah untuk mengatasi insomnia. 

Rekomendasi Buah untuk Atasi Insomnia

Memilih buah untuk mengatasi insomnia adalah cara yang cukup bijak. Anda tetap bisa menjalankan pola hidup sehat sembari mendapat bonus tidur yang lebih nyenyak. Berikut adalah beberapa rekomendasi buah yang bisa Anda olah jadi makanan ataupun minuman untuk insomnia:

1. Nanas

Tahukah Anda, jika kurang magnesium susah tidur? Ini karena magnesium punya peranan penting agar Anda terlelap. Pertama, zat ini akan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang dapat membuat tubuh lebih tenang dan santai. 

Hormon melatonin yang mengatur siklus tidur dalam tubuh juga terpengaruh oleh magnesium. Dalam 100 gram buah nanas terdapat 12 mg magnesium. Selain itu, buah tropis ini juga mengandung enzim bromelain yang meningkatkan relaksasi otot. Anda bisa mencoba jus nanas atau camilan nanas potong.

2. Kiwi

Kiwi dapat meningkatkan kualitas tidur pada orang dewasa yang memiliki kesulitan tidur.[1] Anda bisa makan buah ini secara langsung, campuran yogurt, ataupun membuatnya jadi jus dan smoothies

Buah hijau berbulu halus ini kaya akan vitamin C, antioksidan, dan serotonin yang bagus untuk tidur berkualitas. Kandungan seratnya juga membuat Anda kenyang lebih lama. 

3. Pisang

Buah tropis ini punya 3 senjata utama untuk mengatasi insomnia yakni magnesium, potassium, dan triptofan.[2] Ketiganya saling bersinergi untuk membuat Anda tidur lebih nyenyak. Kandungan magnesium dan potasium bagus untuk relaksasi otot. Sementara triptofan bisa diubah jadi serotonin untuk meningkatkan kualitas tidur.

Pisang lebih cocok sebagai makanan untuk insomnia. Anda bisa mencampurnya dengan susu almond atau yogurt. Pilihan lainnya adalah mengombinasikannya dengan selai kacang untuk makan french toast.

4. Tart Cherry

Buah mungil berwarna merah ini adalah pilihan bijak untuk mengatasi insomnia. Tart cherry kaya melatonin yang mengatur siklus tidur.[3]

Buah ini cukup nge-trend di media sosial karena kandungannya. Anda bisa jadikan tart cherry sebagai jus untuk mengatasi susah tidur. Tart cherry smoothies juga jadi ide yang bagus untuk Anda yang lebih suka sesuatu yang kaya tekstur.

5. Pepaya

Buah yang identik dengan warna jingga ini punya nutrisi lengkap mulai dari kolin, potassium, folat, dan vitamin C dan E. Semua nutrisi ini diketahui dapat meningkatkan kualitas tidur. 

Kandungan kolin pada pepaya juga berguna untuk mendukung fungsi otot dan aktivitas sistem saraf. Buah ini sangat lezat disajikan dalam keadaan dingin. Pepaya terbaik untuk dikonsumsi secara langsung.

6. Tomat

Buah tomat bisa Anda temukan dengan mudah di pasar atau supermarket. Tomat merah menawarkan hormon melatonin yang merangsang tidur. Buah ini juga mengandung likopen, potassium, vitamin C, biotin, vitamin K, dan mangan. 

Anda bisa mengombinasikan dengan tomat ceri atau anggur dan minyak zaitun, yang juga memiliki melatonin. Super kombo untuk tidur lebih nyenyak.

7. Apel

Satu apel sehari bisa menjauhkan Anda dari dokter. Kiasan ini hadir karena kandungan apel yang sangat baik untuk kesehatan. Buah ini juga bisa jadi senjata untuk mengatasi insomnia. Hal ini karena apel mengandung triptofan yang mendorong produksi hormon tidur melatonin. 

Selain itu, buah ini juga kaya vitamin C dan B6 yang dikenal sebagai vitamin untuk cepat tidur. Ini karena vitamin B6 memiliki peran penting untuk pelepasan triptofan yang bertugas memproduksi melatonin. Apel juga mengandung serat dan gula alami sehingga gula darah tetap stabil, dan Anda tidak terbangun di tengah malam. 

8. Stroberi

Kelompok berry ini mengandung vitamin C dan melatonin yang berguna untuk meningkatkan kualitas tidur yang sehat.[4] Ditambah lagi, antioksidan dalam stroberi bisa membantu menangkal stres oksidatif yang muncul akibat gangguan tidur.

Anda dapat mengonsumsi stroberi secara langsung atau mencampurkannya dengan yogurt dan susu almond. Smoothies stroberi juga jadi ide yang bagus untuk menggantikan makan malam.

9. Alpukat

Potasium merupakan nutrisi yang bermanfaat untuk membuat tidur Anda berkualitas dan alpukat adalah salah satu buah yang kaya akan potasium. 

Selain itu, buah yang identik dengan daging berwarna kekuningan ini juga tinggi serat. Orang yang mengonsumsi makanan tinggi serat bisa tidur yang lebih nyenyak.[5] Alpukat bisa Anda olah menjadi berbagai menu minuman atau campuran makanan lain.

Plush Hybrid Mattress dari Domi Bed adalah rangkaian kasur yang sempurna untuk mengatasi insomnia. Alasannya, kasur domi satu ini memakai Green Tea Latex Synthetic yang mencegah panas dan Quantum Transition Foam untuk mendukung kontur tubuh Anda.

Berbagai teknologi terkini dalam perancangan kasur Domi Bed bertujuan untuk membuat Anda nyaman beristirahat dan siap menghadapi hari esok. Anda bisa memilih kasur ini dengan tingkat keempukan yang berbeda mulai dari Medium hingga Firm Feel (Kekerasan 5-7).

Kombinasikan kreatifitas untuk menyajikan makanan atau minuman dari buah untuk mengatasi insomnia di atas dengan memilih kasur yang tepat untuk kamar Anda. 

Menurunkan dan menjaga berat badan tetap ideal adalah tantangan berat. Namun, beberapa orang juga kesulitan menaikkan berat badan. Hal ini diperparah dengan pola hidup yang berantakan. Contohnya seperti kebiasaan begadang karena pekerjaan atau insomnia. Lalu, apakah begadang bisa menurunkan berat badan? 

Kaitan Tidur dan Berat Badan

Meskipun belum terungkap hubungan rumit antara tidur dan berat badan, tetapi ada beberapa kaitan potensial antara keduanya. Salah satu hipotesis umum adalah bagaimana tidur dapat memengaruhi nafsu makan. 

Tahukah Anda, kenapa begadang bikin gemuk? Kendali utama nafsu makan ada pada neurotransmitter yang bertugas membawa pesan sehingga sel saraf bisa saling berkomunikasi. Neurotransmitter ghrelin (meningkatkan rasa lapar) dan leptin (rasa kenyang)-lah yang jadi pusat nafsu makan. 

Secara alami, tubuh akan mengubah kadar neurotransmitter untuk memberi tanda apakah ia butuh tambahan kalori atau tidak. Sayangnya, saat begadang kadar ghrelin justru meningkat sehingga memicu rasa lapar. 

Jadi, kurang tidur menyebabkan penurunan berat badan adalah tidak tepat. Berat badan justru cenderung bertambah karena terlalu banyak begadang atau tidur Anda tidak cukup.[1] Sementara itu, tidur berkualitas akan meningkatkan keberhasilan menurunkan timbangan.[2] 

Efek Buruk Begadang

Anda perlu tidur untuk memulihkan nutrisi dan tenaga untuk hari berikutnya. Jika kemungkinan obesitas akibat begadang belum cukup, simak sejumlah dampak yang bisa Anda rasakan karena kurang tidur berikut ini:

1. Rasa Lelah dan Kurang Bersemangat

Tidur layaknya colokan listrik yang mengisi baterai hingga penuh sehingga siap pakai. Saat tubuh kurang tidur, maka Anda sulit bangun pagi, merasa lelah, menguap terus, hingga kehabisan energi sebelum tengah hari. Kelelahan dan energi yang terbatas membuat kesulitan menjalani rutinitas harian.

2. Pola Tidur Berantakan

Kebiasaan begadang membuat jam tidur berantakan dan tidak sehat. Anda jadi sulit bangun di pagi hari karena merasa masih mengantuk dan jam tidur kurang. Hal ini sangat berisiko karena berdampak pada keterlambatan untuk memulai aktivitas lain. Efek lainnya, produktivitas bisa terganggu karena Anda kesiangan.

3. Jauh dari Panjang Umur

Anda ingin panjang umur dan menikmati hari tua yang menyenangkan? Jauhi kebiasaan begadang. Ini karena orang yang suka begadang dan sulit bangun di pagi hari punya risiko 10% lebih tinggi untuk meninggal lebih cepat dibandingkan orang yang memiliki jadwal bangun dan tidur normal.[3] 

4. Risiko Cedera atau Kecelakaan Meningkat

Kebiasaan begadang bisa membawa Anda menuju kemalangan. Contohnya seperti mengalami kecelakaan saat membawa kendaraan. Ini bisa terjadi karena Anda kelelahan dan mengalami microsleep yang sangat berbahaya. Contoh lain adalah cedera saat terjatuh karena tubuh tidak seimbang dan terkoordinasi dengan baik.[4]

5. Sistem Imun Melemah

Saat tidur, tubuh memproduksi sitokin yakni protein yang mengirimkan sinyal ke sel lain untuk menjaga sistem imun tetap berfungsi. Sayangnya, saat kurang tidur, tubuh justru memproduksi lebih banyak sel darah putih sehingga tercipta  ketidakseimbangan dan membuat sistem kekebalan tubuh melemah.

Tips Mendapat Jam Tidur yang Baik

Dampak dari begadang sangat beragam. Namun, hampir semua efeknya menyentuh seluruh aspek kehidupan mulai dari karir hingga kesehatan. Anda tertarik untuk memulai menghilangkan kebiasaan ini? Coba terapkan beberapa tips untuk mendapatkan jam tidur yang lebih baik ini1

1. Geser Waktu Tidur

Merubah kebiasaan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, Anda harus mencobanya. Perbaiki waktu tidur selangkah demi selangkah. 

Mulai dengan tidur 15 hingga 20 menit lebih awal dari jam tidur saat ini. Setelah beberapa hari, tambahkan 20 menit lebih awal lagi sampai Anda mendapat jam tidur ideal.

2. Rileks Sebelum Tidur

Anda akan lebih mudah terlelap saat tubuh rileks dan nyaman. Coba sisihkan waktu 30 menit sebelum tidur untuk melakukan peregangan, membaca buku yang ringan, atau dengarkan musik yang menenangkan. 

Alih-alih mencoba untuk tertidur, Anda juga bisa mencoba metode relaksasi seperti meditasi.

3. Batasi Asupan Kafein

Jika Anda pecinta kopi, pastikan untuk membuat batas antara Anda dan kopi. 

Usahakan untuk tidak minum kopi atau makanan dan minuman lain yang mengandung kafein lewat jam 2 siang. Ini akan membantu Anda lebih mudah tidur di malam hari.

4. Investasi untuk Tidur Lebih Baik

Memiliki kasur terbaik sesuai kebutuhan dan selera akan memastikan Anda merasa nyaman untuk tidur. 

Jangan ragu membeli kasur dan bantal yang tidak menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada tulang belakang Anda. Selain itu, pertimbangkan kasur atau matras yang terasa nyaman saat disentuh dan membantu menjaga suhu nyaman di malam hari.

Kasur Domi Bed Bliss Mattress hadir sebagai solusi bagi Anda yang mendambakan kualitas tidur yang baik. Kami memiliki kasur dengan tingkat keempukan beragam dan didukung oleh teknologi terkini. 

Salah satunya Open-Cell Memory Foam yang membuat kasur dapat menyesuaikan dengan bentuk badan Anda. Penggunaan Hypoallergenic Natural Latex juga menghadirkan kasur nyaman yang anti panas dan cukup responsif terhadap tekanan tubuh. 

Nah, jadi apakah begadang bisa menurunkan berat badan? Jelas tidak. Oleh karena itu, segera buang jauh-jauh kebiasaan buruk ini dan beralihlah ke kebiasaan yang bikin cepat kurus. Contohnya seperti mengikuti pola makan sehat hingga olahraga teratur.

×