Parasomnia Adalah: Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya
By Domi Editorial Team
| Sep 25, 2023
Pernahkah Anda terbangun sambil menangis atau berteriak? Jika iya, mungkin Anda mengalami parasomnia.
Parasomnia adalah kumpulan gangguan tidur yang kurang mengenakkan dan siapa saja bisa mengalami ini. Meski istilah parasomnia kurang familier dibandingkan insomnia, namun faktanya, gangguan tidur ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak.
Lalu apa itu parasomnia dan apa yang menyebabkannya? Apa bedanya dengan insomnia? Anda bisa menemukan jawaban lengkapnya hanya di sini.
Pengertian dan Penyebab Parasomnia
Parasomnia merupakan serangkaian gangguan tidur yang bisa membuat Anda mengalami pengalaman fisik yang aneh[1], misalnya saja:
berbicara sendiri atau mengigau
berjalan saat tidur, ekspresi emosi
dan hal lainnya yang aneh dilakukan saat tidur.
Pada saat terjadi, orang yang mengalaminya tidak akan sadar dan orang-orang di sekitarlah yang akan melihat keanehan tersebut. Ini sebabnya, Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda kerap mengigau saat tidur.
Parasomnia adalah rangkaian gangguan tidur yang terjadi setelah Anda memasuki fase NREM dan REM. Gangguan ini bisa berupa mengigau, tidur sambil berjalan, dan ketindihan.
Lalu apa yang menyebabkan seseorang bisa mengalami parasomnia ini? Para dokter tidak memastikan penyebab parasomnia dengan jelas. Pasalnya, penyebab pada setiap orang bisa berbeda-beda.
Penyebab paling umum seseorang mengalami parasomnia adalah tidur yang kurang nyenyak. Gangguan emosional dan stres juga bisa memicu seseorang mengalami hal ini. Konsumsi obat-obatan tertentu dan terlalu banyak minum alkohol juga bisa memicu seseorang mengalami gangguan tidur ini.
Siapa yang Berisiko Terkena Parasomnia?
Melansir dari Jurnal Missouri Medicine, yang paling beresiko mengalami parasomnia adalah anak-anak dengan ADHD atau epilepsi.[1] Namun tidak menutup kemungkinan anak-anak normal pun bisa mengalaminya.
Orang dewasa juga bisa mengalami parasomnia. Biasanya orang dewasa yang terlalu lelah dan stres yang berpeluang besar mengalaminya.
Gejala Parasomnia
Ciri-ciri parasomnia berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Jenis parasomnia sendiri dibagi menjadi 2 berdasarkan waktu terjadinya.
Parasomnia bisa terjadi di 2 fase tidur, yaitu fase NREM dan REM. Fase tidur NREM adalah fase di mana Anda masih setengah sadar dan belum tidur pulas. Sedangkan fase REM merupakan fase ketika Anda sudah tertidur pulas. Seperti apa gejalanya?
Gejala Parasomnia di Fase NREM
Adapun gangguan parasomnia yang bisa Anda alami ketika berada di fase NREM, yaitu:
Berjalan sambil tidur atau somnambulisme. Hal ini Anda lakukan tanpa sadar. Jika Anda berpindah tempat ketika bangun, mungkin saja Anda mengalami gangguan tidur ini.
Bangun dengan menangis atau ketakutan, yang juga dikenal dengan istilah teror tidur. Gangguan tidur ini hanya terjadi sekitar 30 detik saja.
Bangun dengan perasaan bingung. Respon bicara akan melambat bahkan Anda bisa tidak merespon sama sekali..
Gejala Parasomnia di Fase REM
Berbeda dengan saat berada di fase NREM, gangguan parasomnia yang terjadi pada saat fase tidur REM antara lain:
Mimpi buruk, di mana Anda bisa menggambarkan dengan detail mimpi buruk yang Anda alami.
Mengigau alias berbicara sambil melakukan gerakan ketika sedang tidur. Penyebab mengigau saat tidur bisa karena mimpi ataupun karena pengaruh obat. Biasanya yang sering mengalami ini adalah para lansia yang menderita stroke atau parkinson.
Ketindihan, di mana Anda seolah-olah tidak bisa bergerak atau terisolasi ketika tidur.
Bangun tiba-tiba dan berhalusinasi, seperti mendengar ada yang memanggil atau melihat sesuatu.
Perbedaan Parasomnia dan Insomnia
Masih banyak yang menganggap parasomnia dan insomnia mempunyai hubungan atau persamaan. Parasomnia dan insomnia memang sama-sama gangguan tidur, namun keduanya adalah jenis gangguan tidur yang berbeda.
Perbedaan yang paling jelas adalah waktu terjadinya gangguan tersebut.
Insomnia terjadi pada saat Anda belum tidur atau merasa sulit untuk tidur di malam hari, sedangkan parasomnia terjadi pada saat masuk dalam fase tidur.
Tapi, apakah orang yang mengalami insomnia juga bisa mengalami parasomnia?
Hal ini mungkin saja terjadi, tapi sangat jarang. Ketika hal ini terjadi, berarti ada yang salah dalam diri orang tersebut, entah kesehatan fisiknya maupun mentalnya.
Bagaimana Cara Mengatasi Parasomnia?
Apakah parasomnia bisa diatasi?
Tentu saja, gangguan tidur ini bisa Anda kurangi atau hilangkan. Untuk mengurangi gangguan ini, Anda bisa menerapkan kebiasaan yang baik sebelum tidur.[2] Kondisi emosional dan lingkungan tempat tidur bisa memengaruhi munculnya gangguan tidur ini.
Salah satu cara agar Anda tidak mengalami parasomnia adalah tidur senyaman mungkin. Tidur nyaman yang dimaksud tidak hanya posisi tidur saja tapi juga tempat tidurnya.
Tempat tidur yang nyaman akan membuat Anda menjadi lebih nyenyak tidur dan terhindar dari gangguan mimpi buruk yang bisa menyebabkan parasomnia. Oleh karenanya, pilih tempat tidur terbaik.
Rekomendasi tempat tidur terbaik hanya Domibed. Domibed terbuat dari bahan terbaik yang akan membuat Anda merasa nyaman dan nyenyak ketika tidur. Kasur ini juga tersedia dalam banyak ukuran sehingga cocok untuk semua ukuran ruangan.
Nah, setelah tahu bahwa parasomnia adalah gangguan tidur yang bisa mengurangi kenyamanan beristirahat, pastikan Anda segera mengatasinya dengan tepat. Selain itu, putarlagu pengantar tidurfavorit agar tidur bisa lebih nyenyak dan gunakan kasur, serta bantal dan guling nyaman dari Domibed agar tidur Anda berkualitas.
Maybe you might like
Sep 02, 2025
Teknologi Sensor Tidur: Rahasia Tidur Nyenyak Ala Kasur Pintar Masa Kini
Baca Juga :7 Tips Cara Ampuh Kembali Produktif Setelah Lebaran!
Hasilnya, pengguna bisa mendapatkan insight akurat tentang pola tidur tanpa mengubah rutinitas malamnya.
Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea bukan hal langka. Keduanya terbukti mengganggu konsentrasi dan produktivitas bahkan kesehatan jantung.[5] Manfaat sensor tidur pintar akan terasa dalam hal ini—sensor bisa mendeteksi gejala dini sebelum makin parah.
Lebih dari itu, teknologi ini memberikan rekomendasi personal yang membantu Anda membangung rutinitas tidur sehat sesuai kebutuhan. Data juga tersimpan hingga progres kualitas tidur bisa Anda lacak untuk jangka panjang.
Bagi pekerja urban yang sering merasa lelah meski sudah tidur lama, fitur ini ibarat cermin objektif—menunjukkan di mana masalahnya, sekaligus memberi arah untuk memperbaikinya.
Negara maju mulai melangkah lebih jauh dalam menghadirkan tidur yang benar-bener personal. Jepang, misalnya, memadukan AI sleep tracking dengan sistem pengatur suhu kasur otomatis. Dengan begitu, kenyamanan termal bisa menyesuaikan ritme biologis pengguna sepanjang malam.[6]
Sementara itu, beberapa produsen kasur dan perusahaan teknologi Amerika berkolaborasi melahirkan sistem analisis tidur berbasis AI yang mampu membaca data dari sensor detak jantung saat tidur secara presisi.[7]
Inovasi semacam ini menegaskan bahwa masa depan tidur bukan hanya soal kasur empuk melainkan pengalaman istirahat yang personalized, sesuai kebutuhan tubuh masing-masing.
Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea terbukti mengurangi fokus dan energi hingga kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, alat pemantau kualitas tidur lewat kasur pintar tidak bisa lagi dipandang sebagai gimmick.
Keberadaannya telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat—membantu siapa saja yang ingin lebih produktif, bukan hanya mereka dengan masalah tidur. Kasur yang tepat, kini berfungsi ganda: alas istirahat sekaligus instrumen menjaga kualitas hidup.
Tidur modern tak cukup hanya mengandalkan sensor pintar—material kasur juga menentukan seberapa pulas Anda beristirahat. Domi Cloud Hybrid hadir dengan kombinasi material premium yang khusus mendukung kenyamanan maksimal.
Lapisan Open Cell Memory Foam memberi sensasi seolah melayang: empuk, responsif, serta mampu menyesuaikan panas tubuh dan tekanan agar tidur tetap stabil. Sementara itu, Green Tea Latex menambah lapisan perlindungan alami dengan sifat antibakteri sekaligus menciptakan efek segar dan rileks.
Hasilnya, kasur ini menyatukan support yang kuat dengan kenyamanan yang lembut—pasangan ideal bagi Anda yang produktif dan membutuhkan tidur berkualitas setiap malam. Dengan begitu, energi pulih keesokan paginya dan performa terjaga sepanjang hari.
Tidur berkualitas bukan kebetulan, melainkan kombinasi kasur yang tepat dan pemahaman pola tidur yang akurat. Sensor membantu membaca apa yang terjadi saat Anda terlelap, sementara material premium menghadirkan kenyamanan yang terasa langsung. tangible.
Domi Cloud Hybrid menjadi pilihan ideal, memadukan teknologi modern dan desain cerdas untuk mendukung kesehatan serta produktivitas Anda. Saatnya peduli, saatnya upgrade, temukan rahasia istirahat lewat teknologi sensor tidur.
-->
Sep 02, 2025
Cara Merawat Kasur agar Terhindar dari Tungau dan Bau Tidak Sedap
Baca Juga :Arti Yin dan Yang, Filosofi untuk Hidup yang Seimbang
Bedanya dengan cara tradisional yang hanya mengandalkan jemur di luar ruangan, aksesori modern ini bekerja setiap saat tanpa harus menunggu matahari muncul. Selain bikin kasur lebih awet, kombinasi pencegahan sederhana ini juga membantu mencegah tungau dan jamur yang bisa memicu alergi maupun gangguan pernapasan.
Kebiasaan sederhana sering kali jadi penentu utama kenyamanan tidur. Namun, di banyak rumah di Indonesia, kamar justru ditutup rapat saat hujan. Sementara itu, udara lembap yang terperangkap bisa membuat kasur cepat apek.
Untuk mencegahnya, coba rutinitas praktis berikut:
Angin-anginkan kasur setiap pagi agar udara segar masuk dan lembap saat keluar.
Buka jendela di siang hari supaya cahaya dan sirkluasi alami membantu mengeringkan ruangan.
Gunakan dehumidifier atau kipas angin ketika cuaca tidak memungkinkan.
Tips menjaga kasur tetap awet ini juga jadi bagian dari cara membersihkan kasur secara alami. Apabila Anda melakukannya secara konsisten, kasur akan tetap kering dan higienis serta bikin nyaman setiap malam.
Solusi saat Kasur Sudah Terlanjur Lembap atau Bau Apek
Tidur nyenyak bukan hanya tentang durasi, tapi juga oleh kondisi kasur yang Anda gunakan setiap hari. Kasur yang terawat akan mengurangi risiko alergi dan menjaga postur tubuh sekaligus memberi rasa nyaman lebih lama.
Bahkan, cara merawat kasur spring bedsama pentingnya dengan kasur busa, mengingat keduanya rentan terhadap debu dan kelembapan. Pada akhirnya, kasur bukan sekadar alas tidur—ini adalah investasi kesehatan keluarga yang berpengaruh pada kualitas hidup.
Kalau kasur bersih sudah jadi investasi kesehatan, maka memilih kasur dengan teknologi tepat adalah langkah cerdas berikutnya. Domi Air Mattress hadir dengan dua pilihan: full foam untuk firm support dan pocket spring bagi Anda yang menyukai kenyamanan fleksibel—tinggal sesuaikan dengan tubuh maupun ruangan.
Rahasianya ada pada Ventilated Blue Air Foam yang menjaga sirkulasi udara tetap lancar, serta Adaptive Fabric yang membuat permukaan kasur sejuk dan kering. Jadi, merawat kasur memang penting. Namun, memilih kasur yang sejak awal menggunakan teknologi pencegahan kelembapan sejak awal akan membuat hidup jauh lebih praktis.
Mulai dari pencegahan, perawatan harian, hingga solusi darurat, semua kembali pada satu hal: kualitas tidur berawal dari kasur yang sehat. Dengan memilih Domi Bed, Anda tak hanya mendapat kenyamanan, tapi juga perlindungan ekstra dari kelembapan.
Jadi, jangan tunggu masalah muncul—investasikan waktu untuk memahami cara merawat kasur yang benar.
-->
Aug 28, 2025
Psikologi Warna Seprai: Trik Memilih Warna Ideal agar Tidur Nyenyak Setiap Malam
Baca Juga :Melatonin untuk Membantu Tidur, Efektifkah?
Singkatnya, pilihan warna seprai yang menenangkan bukan hanya mempercantik kamar, tapi juga menjadi katalis tidur yang lebih pulas.
Penelitian menunjukkan warna cerah dan mencolok, seperti merah atau oranye terang, cenderung merangsang sistem saraf sehingga sulit bagi tubuh untuk masuk ke mode relaksasi.[4]
Dalam konteks psikologi warna dalam kamar tidur, pilihan warna ini lebih tepat untuk ruang kerja atau area aktivitas karena mampu picu energi dan fokus. Namun, jika Anda menerapkannya di seprai, efeknya bisa berbalik: otak terus terstimulasi dan tidur menjadi tidak nyenyak.
Itulah sebabnya, memilih warna seprai bukan hanya soal estetika, melainkan juga strategi menjaga kualitas istirahat.
Pengaruh warna seprai terhadap tidur erat kaitannya dengan preferensi pribadi dan suasana yang ingin dibangun. Bahkan, warna seprai bisa jadi strategi sederhana untuk mengubah nuansa kamar.
Misalnya, biru sangat pas untuk kamar bernuansa coastal atau pantai karena memberi kesan segar dan terang. Sementara itu, krem atau beige cocok untuk gaya Scandinavian yang hangat sekaligus minimalis. Putih, di sisi lain, menjadi andalan bagi yang menyukai tampilan modern dan rapi.
Menariknya, mengganti seprai bisa menjadi cara makeover instan tanpa renovasi bear. Dengan memilih warna yang tepat, kamar tidur bukan hanya tampak indah, tapi juga menghadirkan atmosfer yang mendukung tidur berkualitas.
Pilihan warna seprai sejatinya bekerja di tiga lapis: estetika, kenyamanan, dan efek psikologis. Warna yang indah memang mempercantik kamar, tapi kenyamanan kain serta sugesti visual yang muncul jauh lebih menentukan kualitas tidur.
Seperti biru yang menenangkan, putih yang memberi kesan bersih, atau warna pastel untuk kamar tidur yang menghadirkan rasa hangat. Semua ini menunjukkan bahwa warna lebih dari sekadar dekorasi, melainkan elemen yang mengubah pengalaman tidur menjadi lebih rileks dan sehat serta menyenangkan.
Seprai dan Mattress Protector dari Domi
Jika warna mampu mengubah pengalaman tidur, maka pilihan produk yang tepat akan melengkapi efeknya. Seprai Domi hadir dengan dua warna netral—abu-abu dan putih—yang serbaguna, fleksibel untuk berbagai gaya kamar, sekaligus menciptakan nuansa tenang dan minimalis.
Sarung bantal dan gulingnya juga senada, sehingga tercipta harmoni visual yang menenangkan mata sebelum istirahat. Tak kalah penting, Domi Mattress Protector menjaga kasur tetap bersih dari lembap maupun noda. Dengan begitu, sensasi higienis selalu terjaga setiap malam.
Bagi Anda yang mendambakan tidur sehat dan praktis, kombinasi ini menawarkan kenyamanan sekaligus estetika tanpa kompromi.
Warna bukan sekadar hiasan kamar, tapi terapi yang memengaruhi cara tubuh dan pikiran beristirahat. Seprai, di sisi lain, bisa jadi pintu masuk sederhana untuk menciptakan suasana tidur yang lebih rileks dan tenang serta menyenangkan. Mulailah dengan memilih nuansa yang sesuai mood Anda, atau manfaatkan opsi netral dari Domi untuk hasil maksimal. Pada akhirnya, memahami psikologi warna seprai adalah langkah kecil dengan dampak besar bagi kualitas tidur Anda.