Usia dan Pola Tidur: Bagaimana Perubahan Usia Mempengaruhi Waktu Tidur?
By Domi Editorial Team
| Jul 26, 2023
Proses penuaan seringkali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Waktu tidur yang tidak cukup, misalnya, banyak berkontribusi terhadap masalah kesehatan yang muncul di tahun-tahun berikutnya. Hasilnya, kualitas hidup pada orang yang semakin tua pun menurun.
Melalui artikel ini kita akan melihat lebih dekat hubungan antara proses penuaan dan tidur, masalah tidur yang umum terjadi pada lansia, dan tips praktis untuk mengatasi gangguan tidur.
Perubahan Pola Tidur Seiring Bertambahnya Usia
Aging mempengaruhi setiap individu dengan cara yang berbeda. Sementara beberapa orang tidak mengalami gangguan yang signifikan, beberapa lansia lainnya mengeluh tentang kualitas tidur yang buruk atau bahkan kurang tidur. Menurut ahli, ada beberapa hal yang membuat pola tidur lansia berubah.
1. Perubahan Jadwal Tidur
Ketika proses penuaan terjadi, ritme sirkadian tubuh sebenarnya bergeser maju. Pergeseran ini disebut advanced sleep phase disorder (ASPD). Lansia yang mengalami fase ini cenderung mudah lelah ketika bangun pagi dan sore hari.
2. Mudah Terbangun di Tengah Malam
Penelitian juga menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, orang mengalami perubahan sleep architecture. Sleep architecture mengacu pada bagaimana seseorang melalui beberapa tahapan tidur.
Lansia, misalnya, memerlukan banyak waktu di tahap awal yang sebenarnya lebih ringan sedangkan lebih sedikit di fase deep sleep. Perubahan ini menyebabkan lansia lebih sering bangun di tengah malam. Akibatnya, pola tidur orang lanjut usia pun lebih terfragmentasi.
3. Recovery yang Lama Akibat Perubahan Jadwal Tidur
Perubahan dalam regulasi ritme sirkadian tubuh membuat lansia lebih sulit beradaptasi dengan perubahan. Jadwal tidur yang berubah tiba-tiba terasa seperti jet lag.
4. Tidur Siang
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 25% lansia tidur siang daripada orang dewasa yang lebih muda, yaitu sekitar 8%. [1]
Meskipun beberapa ahli menyarankan tidur siang singkat dapat bermanfaat, banyak yang setuju bahwa tidur siang yang terlalu lama membuat sulit tidur pada malam hari. Hal serupa juga berlaku untuk tidur malam terlalu larut.
Lalu, apakah orang tua tidur lebih sedikit?
Mempercayai bahwa lansia membutuhkan waktu tidur yang lebih singkat adalah mitos belaka. Seperti orang dewasa pada umumnya, lansia perlu setidaknya tujuh jam sehari untuk tidur di malam hari.
Masalah Tidur Lansia yang Paling Sering Terjadi
Peneliti memperkirakan ada sekitar 40% hingga 70% lansia yang mengalami sleeping issues kronis. Kemungkinan besar lebih dari setengahnya belum terdiagnosis. [2]
Masalah tidur tersebut dapat mengganggu kehidupan para lansia dan menurunkan kualitas hidup mereka. Beberapa masalah tidur yang sering terjadi di antaranya:
Insomnia merupakan masalah tidur yang cukup umum. Kondisi ini merupakan kesulitan untuk tidur atau tetap tidur dalam waktu yang cukup. Hal ini dapat meliputi sulit tidur di malam hari, sering terbangun di tengah malam, atau terbangun terlalu awal di pagi hari.
Sleep Apnea, gangguan tidur yang ditandai oleh episodik berhentinya napas selama tidur. Lansia umumnya rentan terhadap sleep apnea, yang dapat mengganggu tidur dan menyebabkan kelelahan di siang hari.
Periodic Limb Movement Disorder (PLMD), adalah gangguan tidur yang ditandai dengan gerakan involunter pada tungkai saat tidur. Hal ini dapat mengakibatkan lansia sering terbangun atau terganggu tidurnya.
Restless Leg Syndrome (RLS), yaitu kondisi yang menyebabkan sensasi tidak nyaman pada kaki dan keinginan untuk menggerakkan kaki. Ini dapat mengganggu tidur dan membuat lansia sulit untuk tidur nyenyak.
REM sleeping disorder, yang melibatkan gangguan dalam fase tidur REM. Fase ini cukup penting untuk pemulihan dan keseimbangan emosional. Lansia dengan gangguan tidur REM dapat mengalami mimpi yang sangat hidup dan gerakan fisik selama tidur.
Perubahan alami dalam ritme sirkadian saat penuaan dapat mengakibatkan lansia mengalami pergeseran jadwal tidur. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan mengantuk di siang hari dan kesulitan tidur pada malam hari.
Lansia sering mengalami nyeri kronis yang dapat mengganggu tidur mereka. Rasa sakit yang terus-menerus dapat menyulitkan tidur nyenyak dan mengganggu kualitas tidur.
Penting untuk diingat bahwa masalah tidur ini dapat bervariasi antara individu. Apabila masalah tidur mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, segera berkonsultasi dengan profesional.
Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Tidur pada Lansia?
Untuk mengatasi gangguan tidur pada lansia, berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa Anda coba.
Mempertahankan rutinitas tidur yang konsisten.
Memastikan kamar tidur memiliki suhu yang nyaman, pencahayaan yang tepat, dan kebisingan minimal dapat membantu menciptakan kondisi tidur yang optimal.
Hindari konsumsi kafein dan minuman beralkohol sebelum tidur, hindari makan berat menjelang waktu tidur, dan batasi penggunaan perangkat elektronik yang menghasilkan cahaya biru.
Mengelola stres dan kecemasan.
Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Namun, hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur untuk menghindari kecemasan dan mempersulit tidur.
Menggunakan kasur Domi Bliss Mattress. Kasur ini dirancang dengan teknologi anti panas dan responsif terhadap tekanan tubuh. Selain memberikan kenyamanan, kasur ini memberi dukungan yang optimal sehingga menunjang tidur yang cukup pada lansia.
Dengan memperhatikan waktu tidur yang baik dan memilih kasur yang tepat, kita dapat membantu orang tua di rumah tidur dengan nyenyak. Selain itu, tidur cukup akan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Maybe you might like
Sep 02, 2025
Teknologi Sensor Tidur: Rahasia Tidur Nyenyak Ala Kasur Pintar Masa Kini
Baca Juga :7 Tips Cara Ampuh Kembali Produktif Setelah Lebaran!
Hasilnya, pengguna bisa mendapatkan insight akurat tentang pola tidur tanpa mengubah rutinitas malamnya.
Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea bukan hal langka. Keduanya terbukti mengganggu konsentrasi dan produktivitas bahkan kesehatan jantung.[5] Manfaat sensor tidur pintar akan terasa dalam hal ini—sensor bisa mendeteksi gejala dini sebelum makin parah.
Lebih dari itu, teknologi ini memberikan rekomendasi personal yang membantu Anda membangung rutinitas tidur sehat sesuai kebutuhan. Data juga tersimpan hingga progres kualitas tidur bisa Anda lacak untuk jangka panjang.
Bagi pekerja urban yang sering merasa lelah meski sudah tidur lama, fitur ini ibarat cermin objektif—menunjukkan di mana masalahnya, sekaligus memberi arah untuk memperbaikinya.
Negara maju mulai melangkah lebih jauh dalam menghadirkan tidur yang benar-bener personal. Jepang, misalnya, memadukan AI sleep tracking dengan sistem pengatur suhu kasur otomatis. Dengan begitu, kenyamanan termal bisa menyesuaikan ritme biologis pengguna sepanjang malam.[6]
Sementara itu, beberapa produsen kasur dan perusahaan teknologi Amerika berkolaborasi melahirkan sistem analisis tidur berbasis AI yang mampu membaca data dari sensor detak jantung saat tidur secara presisi.[7]
Inovasi semacam ini menegaskan bahwa masa depan tidur bukan hanya soal kasur empuk melainkan pengalaman istirahat yang personalized, sesuai kebutuhan tubuh masing-masing.
Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea terbukti mengurangi fokus dan energi hingga kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, alat pemantau kualitas tidur lewat kasur pintar tidak bisa lagi dipandang sebagai gimmick.
Keberadaannya telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat—membantu siapa saja yang ingin lebih produktif, bukan hanya mereka dengan masalah tidur. Kasur yang tepat, kini berfungsi ganda: alas istirahat sekaligus instrumen menjaga kualitas hidup.
Tidur modern tak cukup hanya mengandalkan sensor pintar—material kasur juga menentukan seberapa pulas Anda beristirahat. Domi Cloud Hybrid hadir dengan kombinasi material premium yang khusus mendukung kenyamanan maksimal.
Lapisan Open Cell Memory Foam memberi sensasi seolah melayang: empuk, responsif, serta mampu menyesuaikan panas tubuh dan tekanan agar tidur tetap stabil. Sementara itu, Green Tea Latex menambah lapisan perlindungan alami dengan sifat antibakteri sekaligus menciptakan efek segar dan rileks.
Hasilnya, kasur ini menyatukan support yang kuat dengan kenyamanan yang lembut—pasangan ideal bagi Anda yang produktif dan membutuhkan tidur berkualitas setiap malam. Dengan begitu, energi pulih keesokan paginya dan performa terjaga sepanjang hari.
Tidur berkualitas bukan kebetulan, melainkan kombinasi kasur yang tepat dan pemahaman pola tidur yang akurat. Sensor membantu membaca apa yang terjadi saat Anda terlelap, sementara material premium menghadirkan kenyamanan yang terasa langsung. tangible.
Domi Cloud Hybrid menjadi pilihan ideal, memadukan teknologi modern dan desain cerdas untuk mendukung kesehatan serta produktivitas Anda. Saatnya peduli, saatnya upgrade, temukan rahasia istirahat lewat teknologi sensor tidur.
-->
Sep 02, 2025
Cara Merawat Kasur agar Terhindar dari Tungau dan Bau Tidak Sedap
Baca Juga :7 Bahan Sprei Bagus untuk Jadi Teman Tidur Anda
Bedanya dengan cara tradisional yang hanya mengandalkan jemur di luar ruangan, aksesori modern ini bekerja setiap saat tanpa harus menunggu matahari muncul. Selain bikin kasur lebih awet, kombinasi pencegahan sederhana ini juga membantu mencegah tungau dan jamur yang bisa memicu alergi maupun gangguan pernapasan.
Kebiasaan sederhana sering kali jadi penentu utama kenyamanan tidur. Namun, di banyak rumah di Indonesia, kamar justru ditutup rapat saat hujan. Sementara itu, udara lembap yang terperangkap bisa membuat kasur cepat apek.
Untuk mencegahnya, coba rutinitas praktis berikut:
Angin-anginkan kasur setiap pagi agar udara segar masuk dan lembap saat keluar.
Buka jendela di siang hari supaya cahaya dan sirkluasi alami membantu mengeringkan ruangan.
Gunakan dehumidifier atau kipas angin ketika cuaca tidak memungkinkan.
Tips menjaga kasur tetap awet ini juga jadi bagian dari cara membersihkan kasur secara alami. Apabila Anda melakukannya secara konsisten, kasur akan tetap kering dan higienis serta bikin nyaman setiap malam.
Solusi saat Kasur Sudah Terlanjur Lembap atau Bau Apek
Tidur nyenyak bukan hanya tentang durasi, tapi juga oleh kondisi kasur yang Anda gunakan setiap hari. Kasur yang terawat akan mengurangi risiko alergi dan menjaga postur tubuh sekaligus memberi rasa nyaman lebih lama.
Bahkan, cara merawat kasur spring bedsama pentingnya dengan kasur busa, mengingat keduanya rentan terhadap debu dan kelembapan. Pada akhirnya, kasur bukan sekadar alas tidur—ini adalah investasi kesehatan keluarga yang berpengaruh pada kualitas hidup.
Kalau kasur bersih sudah jadi investasi kesehatan, maka memilih kasur dengan teknologi tepat adalah langkah cerdas berikutnya. Domi Air Mattress hadir dengan dua pilihan: full foam untuk firm support dan pocket spring bagi Anda yang menyukai kenyamanan fleksibel—tinggal sesuaikan dengan tubuh maupun ruangan.
Rahasianya ada pada Ventilated Blue Air Foam yang menjaga sirkulasi udara tetap lancar, serta Adaptive Fabric yang membuat permukaan kasur sejuk dan kering. Jadi, merawat kasur memang penting. Namun, memilih kasur yang sejak awal menggunakan teknologi pencegahan kelembapan sejak awal akan membuat hidup jauh lebih praktis.
Mulai dari pencegahan, perawatan harian, hingga solusi darurat, semua kembali pada satu hal: kualitas tidur berawal dari kasur yang sehat. Dengan memilih Domi Bed, Anda tak hanya mendapat kenyamanan, tapi juga perlindungan ekstra dari kelembapan.
Jadi, jangan tunggu masalah muncul—investasikan waktu untuk memahami cara merawat kasur yang benar.
-->
Aug 28, 2025
Psikologi Warna Seprai: Trik Memilih Warna Ideal agar Tidur Nyenyak Setiap Malam
Baca Juga :Anda Sulit Tidur? Coba Dengarkan 24 Lagu Pengantar Tidur Ini!
Singkatnya, pilihan warna seprai yang menenangkan bukan hanya mempercantik kamar, tapi juga menjadi katalis tidur yang lebih pulas.
Penelitian menunjukkan warna cerah dan mencolok, seperti merah atau oranye terang, cenderung merangsang sistem saraf sehingga sulit bagi tubuh untuk masuk ke mode relaksasi.[4]
Dalam konteks psikologi warna dalam kamar tidur, pilihan warna ini lebih tepat untuk ruang kerja atau area aktivitas karena mampu picu energi dan fokus. Namun, jika Anda menerapkannya di seprai, efeknya bisa berbalik: otak terus terstimulasi dan tidur menjadi tidak nyenyak.
Itulah sebabnya, memilih warna seprai bukan hanya soal estetika, melainkan juga strategi menjaga kualitas istirahat.
Pengaruh warna seprai terhadap tidur erat kaitannya dengan preferensi pribadi dan suasana yang ingin dibangun. Bahkan, warna seprai bisa jadi strategi sederhana untuk mengubah nuansa kamar.
Misalnya, biru sangat pas untuk kamar bernuansa coastal atau pantai karena memberi kesan segar dan terang. Sementara itu, krem atau beige cocok untuk gaya Scandinavian yang hangat sekaligus minimalis. Putih, di sisi lain, menjadi andalan bagi yang menyukai tampilan modern dan rapi.
Menariknya, mengganti seprai bisa menjadi cara makeover instan tanpa renovasi bear. Dengan memilih warna yang tepat, kamar tidur bukan hanya tampak indah, tapi juga menghadirkan atmosfer yang mendukung tidur berkualitas.
Pilihan warna seprai sejatinya bekerja di tiga lapis: estetika, kenyamanan, dan efek psikologis. Warna yang indah memang mempercantik kamar, tapi kenyamanan kain serta sugesti visual yang muncul jauh lebih menentukan kualitas tidur.
Seperti biru yang menenangkan, putih yang memberi kesan bersih, atau warna pastel untuk kamar tidur yang menghadirkan rasa hangat. Semua ini menunjukkan bahwa warna lebih dari sekadar dekorasi, melainkan elemen yang mengubah pengalaman tidur menjadi lebih rileks dan sehat serta menyenangkan.
Seprai dan Mattress Protector dari Domi
Jika warna mampu mengubah pengalaman tidur, maka pilihan produk yang tepat akan melengkapi efeknya. Seprai Domi hadir dengan dua warna netral—abu-abu dan putih—yang serbaguna, fleksibel untuk berbagai gaya kamar, sekaligus menciptakan nuansa tenang dan minimalis.
Sarung bantal dan gulingnya juga senada, sehingga tercipta harmoni visual yang menenangkan mata sebelum istirahat. Tak kalah penting, Domi Mattress Protector menjaga kasur tetap bersih dari lembap maupun noda. Dengan begitu, sensasi higienis selalu terjaga setiap malam.
Bagi Anda yang mendambakan tidur sehat dan praktis, kombinasi ini menawarkan kenyamanan sekaligus estetika tanpa kompromi.
Warna bukan sekadar hiasan kamar, tapi terapi yang memengaruhi cara tubuh dan pikiran beristirahat. Seprai, di sisi lain, bisa jadi pintu masuk sederhana untuk menciptakan suasana tidur yang lebih rileks dan tenang serta menyenangkan. Mulailah dengan memilih nuansa yang sesuai mood Anda, atau manfaatkan opsi netral dari Domi untuk hasil maksimal. Pada akhirnya, memahami psikologi warna seprai adalah langkah kecil dengan dampak besar bagi kualitas tidur Anda.