Pagi mengantuk, siang lemas, sore susah fokus—inilah dilema yang sering muncul di bulan Ramadan. Padahal, ada, loh, cara menjaga energi saat puasa agar Anda bisa beribadah dengan maksimal tanpa mengorbankan produktifitas. Mari kita bahas lebih lanjut.
Penyebab Tubuh Lemas Saat Puasa
Saat puasa Ramadan, tubuh akan mengalami perubahan rutinitas yang signifikan, khususnya pada pola makan dan jam tidur.
Jika tidak dikelola dengan tepat, perubahan ini akan memicu rasa lemas, tidak fokus, dan mudah mengantuk. Faktor pemicunya antara lain:
- Penurunan kadar gula darah, karena tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat yang merupakan sumber energi dalam waktu lama.
- Kurang nutrisi, terlebih jika nutrisi yang Anda konsumsi saat sahur dan iftar kurang atau tidak seimbang.
- Dehidrasi atau kurang cairan yang membuat tubuh menjadi mudah lemas dan sulit berkonsentrasi.
- Kurang istirahat, padahal aktivitas padat. Ini membuat energi lebih cepat terkuras.
Karena itu, penting untuk menyesuaikan tubuh agar tidak ‘kaget’ menghadapi perubahan ritme aktivitas di bulan suci.
7 Cara Agar Puasa Lancar dan Tetap Berenergi
Menjaga energi selama puasa bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana, di antaranya:
1. Makan Secukupnya Saat Sahur dan Berbuka
Makan dalam porsi besar tidak otomatis membuat Anda semakin kuat saat berpuasa. Sebaliknya, ini justru membuat energi cepat turun dan menurunkan kualitas tidur karena tubuh mengeluarkan energi ekstra untuk mencerna makanan.
Saat makan, ingatlah untuk:
- Berbuka dengan segelas air putih terlebih dulu, kemudian minum air secara bertahap sambil makan. Ini membantu mempermudah pencernaan sekaligus menghidrasi tubuh.
- Kunyah makanan perlahan hingga benar-benar lumat untuk mempermudah proses pencernaan.
Cara ini membuat kinerja pencernaan menjadi lebih ringan, sehingga energi bisa tersimpan dengan efisien.
2. Makan dengan Kombinasi Menu yang Tepat
Pemilihan makanan yang tepat saat sahur dan berbuka merupakan kunci agar tetap bertenaga saat puasa. Untuk itu, pastikan isi piring Anda mencakup:
Zat Gizi | Fungsi | Contoh |
Karbohidrat kompleks | Menjadi sumber energi lebih lama. | Nasi merah, singkong, kentang, atau ubi |
Protein | Menjaga kekuatan otot selama puasa. | Telur, ayam, ikan, daging, tahu, dan tempe |
Lemak sehat | Cadangan energi yang baik untuk jantung. | Alpukat, yogurt plain, minyak zaitun, kacang-kacangan. |
Serat | Menstabilkan gula darah. | Sayuran hijau, wortel, brokoli, dan buah-buahan. |
Gula alami (direkomendasikan saat berbuka) | Mengembalikan energi dengan cepat. | Kurma, pisang, pepaya, dan semangka. |
3. Jaga Cairan Tubuh
Merasa haus, lemas, dan pusing kerap dianggap sebagai bagian dari puasa. Padahal, bisa jadi itu adalah tanda-tanda dehidrasi.
Untuk mencegah dehidrasi, praktikkan cara berikut:
- Tetap minum delapan gelas sehari dengan aturan 2-4-2, 2 gelas saat sahur, 4 gelas setelah berbuka hingga sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur.
- Hindari asupan makanan asin, pedas, dan berkafein karena dapat memicu dehidrasi.
- Minum air kelapa. Air kelapa adalah minuman yang membantu Anda tetap kuat berpuasa karena tinggi elektrolit dan mineral.
Tubuh yang terhidrasi dapat mencegah rasa lemas dan membantu Anda tetap fokus hingga waktunya berbuka.
4. Tetap Berolahraga
Berolahraga secara rutin dapat membantu meningkatkan stamina. Namun, saat berpuasa, sebaiknya sesuaikan waktu dan jenis olahraganya.
Beberapa olahraga yang cocok saat puasa adalah:
- Jalan kaki dan yoga – sebaiknya dilakukan 30-60 menit sebelum berbuka.
- Jogging dan latihan kekuatan ringan (bodyweight exercise, angkat beban ringan) – sebaiknya dilakukan 1-2 jam setelah berbuka dengan makanan ringan.
Jenis olahraga tersebut mendorong tubuh untuk tetap aktif tanpa kehilangan energi terlalu banyak.
5. Dahulukan Pekerjaan yang Berat
Agar tetap produktif, sebaiknya lakukan tugas-tugas berat atau yang membutuhkan konsentrasi tinggi di pagi hari hingga menjelang Zuhur.
Pasalnya, di periode tersebut, tubuh memiliki energi lebih banyak dari makanan yang dikonsumsi saat sahur.
Menjelang sore, konsentrasi dan energi biasanya menurun. Oleh karena itu, selesaikanlah pekerjaan yang lebih ringan, misalnya pekerjaan administratif atau repetitif.
6. Sesuaikan Ritme Tidur dan Jam Tubuh
Susah tidur saat puasa adalah masalah ‘klasik’ bagi banyak orang. Namun, ini membuat tubuh tidak bisa meregulasi energi dengan baik, sehingga Anda menjadi lemas di siang hari.
Untuk mengatasinya, lakukan cara:
- Mengatur ulang jam tubuh (body clock) dengan cara berjemur di pagi hari.
- Upayakan bangun dan tidur di jam yang sama setiap hari dengan cara memasang alarm.
Cara ini membantu tubuh untuk menyesuaikan dengan ritme tidur baru, sehingga Anda lebih segar dan tidak mudah lemas selama puasa.
7. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman
Tidur dalam durasi yang lama belum tentu menandakan tidur yang berkualitas. Tidur lama tapi tidak nyenyak justru tidak memberikan manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Agar tidur lebih berkualitas, pastikan dulu lingkungan tidur Anda sudah nyaman. Salah satu caranya adalah dengan memilih kasur yang tepat.
Kasur yang ideal tak hanya harus nyaman, tapi juga mampu menopang tubuh dengan optimal untuk mencegah nyeri. Untuk itu, salah satu pilihan terbaik adalah Domi Euro Mattress.
Domi Euro Mattress memberikan dukungan maksimal bagi tulang punggung, terutama bagi Anda yang gemar tidur terlentang. Materialnya yang sejuk juga memastikan tidur tetap nyaman tanpa rasa gerah, yang secara otomatis meningkatkan kualitas tidur.
Untuk cara menjaga energi saat puasa memang membutuhkan usaha yang lebih dari biasanya, namun bukannya mustahil. Terapkan cara-cara di atas dan pilih kasur Domibed agar tetap semangat dan berstamina sepanjang hari!