7 Cara Mengatasi Insomnia Saat Puasa, Tidak Perlu Obat
By Domi Editorial Team
| Feb 20, 2025
Bagi beberapa orang, bulan Ramadan biasanya datang ‘sepaket’ dengan insomnia. Hal ini seringkali disebabkan oleh perubahan rutinitas—mulai dari pola makan, pola tidur, hingga tingkat aktivitas fisik.
Kabar baiknya, mengatasi insomnia saat puasa bukan hal yang mustahil. Kuncinya adalah melakukan penyesuaian agar tubuh bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Di artikel ini, Anda akan menemukan tujuh cara alami untuk untuk mengatasi insomnia selama Ramadan. Mari ulas satu persatu.
Bagaimana Cara Mengetahui Anda Mengalami Insomnia?
Tahukah Anda? Banyak orang yang mengalami insomnia tidak menyadari kondisinya[1]. Kondisi sulit tidur sering dianggap biasa, padahal bisa menjadi tanda insomnia yang perlu diatasi.
Beberapa gejala insomnia meliputi:
Sulit tidur meskipun tubuh sudah terasa lelah.
Tidur tidak nyenyak, sering terbangun di malam hari dan sulit tidur kembali.
Bangun terlalu pagi dan kesulitan tidur lagi.
Tidur terasa tidak menyegarkan, tubuh tetap lelah dan kurang bertenaga.
Muncul rasa gelisah atau khawatir setiap malam karena takut sulit tidur.
Jiki dibiarkan, insomnia dapat berakibat buruk pada keseharian. Dampaknya luas—mulai dari sering lelah, mudah tersinggung, penurunan koordinasi tubuh, hingga menyebabkan berbagai penyakit kronis jika dibiarkan terlalu lama.
Cara Mengatasi Insomnia Saat Bulan Puasa
Susah tidur sebaiknya tidak dianggap enteng. Coba terapkan cara-cara berikut agar momen Ramadan Anda tetap lancar:
Buat Jadwal Tidur yang Konsisten
Selama bulan Ramadan, buatlah jadwal tidur yang teratur setiap harinya. Lalu, jalani jadwal tersebut secara konsisten, bahkan di akhir pekan.
Untuk memudahkan, Anda bisa mengikuti jadwal tidur terbaik menurut Islam, yaitu[2]:
Setelah salat Zuhur dengan durasi 15-30 menit, disebut juga ‘Qailulah’.
Setelah salat Isya dan tarawih.
Konsisten menjalani jadwal tersebut dapat membantu ‘melatih’ tubuh untuk terbiasa dengan ritme aktivitas yang baru sehingga bisa mencegah insomnia berkepanjangan.
Kafein yang ada dalam beberapa minuman seperti teh dan kopi dapat memicu insomnia. Oleh karena itu, tak ada salahnya mengurangi—atau menghentikan sepenuhnya—konsumsi minuman tersebut, terutama di bulan Ramadan.
Perlu Anda ketahui, merk-merk teh yang umum ditemui di pasaran merupakan teh hitam, teh yang kandungan kafeinnya paling tinggi[3]. Ini seringkali menjadi ‘jebakan tak terlihat’ yang membuat insomnia sulit hilang.
Kalaupun ingin minum minuman berkafein, pilihlah teh putih yang kadar kafeinnya relatif rendah atau kopi decaf. Lebih baik lagi jika Anda bisa menggantinya dengan susu hangat atau air mineral.
Berhenti Merokok
Bagi sebagian orang, berhenti merokok memang menjadi tantangan tersendiri.
Namun, studi menemukan bahwa merokok memiliki kaitan erat dengan beberapa gejala insomnia, seperti sulit tidur dan tidur yang terputus-putus[4].
Jika rasa ingin merokok itu muncul, Anda bisa mengakalinya dengan makan buah-buahan atau melakukan sesuatu yang bisa mengalihkan pikiran.
Buat Jadwal Berolahraga
Di bulan Ramadan, intensitas aktivitas fisik cenderung menurun. Hal ini membuat tubuh kurang merasa lelah, yang memicu insomnia.
Untuk mengakalinya, buatlah jadwal rutin untuk berolahraga. Opsi waktu ideal untuk melakukannya adalah sebelum berbuka dan sebelum sahur.
Selain itu, pilihlah olahraga dengan tingkat intensitas menengah, misalnya:
Berenang – Penurunan suhu tubuh setelah berenang dapat memberi ‘sinyal’ rasa lelah dan rileks, sehingga Anda lebih mudah tertidur.
Yoga – Peregangan (stretching) yang dilakukan saat yoga dapat melepaskan ketegangan pada otot, membuat tubuh merasa rileks dan mengantuk.
Hindari olahraga yang terlalu intens atau terlalu malam, karena dapat memicu produksi adrenalin yang justru membuat badan tidak mengantuk.
Hindari Makan Terlalu Banyak
Makan terlalu banyak membuat sistem pencernaan jadi bekerja lebih keras. Hal ini bisa memicu kenaikan asam lambung dan rasa tidak nyaman yang mengganggu ritme tidur.
Kondisi tersebut bisa semakin parah jika Anda mengonsumsi makanan yang cenderung cepat dicerna, seperti makanan tinggi gula, makanan pedas dan berminyak, serta karbohidrat olahan seperti nasi putih dan roti.
Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang lebih lambat dicerna, seperti makanan tinggi protein, karbohidrat kompleks, dan tinggi lemak baik, seperti:
Daging sapi dan ayam
Kentang atau ubi
Ikan salmon
Alpukat
Kacang-kacangan
Makanan tersebut tinggi nutrisi dan bisa tercerna pelan-pelan, sehingga tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada sistem pencernaan.
Mengelola Stres dengan Bijak
Faktor psikologis kerap menjadi biang insomnia. Terutama di bulan Ramadan, di mana kegiatan terasa lebih padat.
Maka dari itu, lakukanlah hal-hal yang menenangkan untuk mengelola stres dengan baik, seperti:
Menulis diary atau journal kegiatan sehari-hari
Menikmati wewangian dari aromatherapy
Mendengarkan musik favorit
Pintar-pintar mengelola stres bisa membantu Anda meredakan rasa cemas dan depresi yang kerap membuat sulit tertidur.
Menciptakan Atmosfer yang Nyaman untuk Tidur
Jika bicara soal kenyamanan saat tidur, pengaturan perabotan kamar ternyata memiliki pengaruh besar. Begini caranya:
Gunakan lampu kuning yang redup untuk menciptakan suasana yang nyaman untuk tidur.
Atur suhu ruangan menjadi sekitar 24-28oC, suhu yang tidak terlalu dingin ataupun terlalu panas untuk meregulasi suhu tubuh agar tetap nyaman saat tidur.
Gunakan kasur dengan tingkat keempukan yang sesuai, seperti Domi All New Dual Comfort yang memiliki dua tingkat keempukan sekaligus: Soft dan Firm, yang mampu menopang tubuh dengan sempurna dan membuat tidur semakin nyenyak.
Ada beragam cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi insomnia tanpa mengonsumsi obat sama sekali. Pastikan Anda memilih kasur yang berkualitas dan ubah gaya hidup agar ibadah Ramadan Anda semakin khusyuk.
Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea bukan hal langka. Keduanya terbukti mengganggu konsentrasi dan produktivitas bahkan kesehatan jantung.[5] Manfaat sensor tidur pintar akan terasa dalam hal ini—sensor bisa mendeteksi gejala dini sebelum makin parah.
Lebih dari itu, teknologi ini memberikan rekomendasi personal yang membantu Anda membangung rutinitas tidur sehat sesuai kebutuhan. Data juga tersimpan hingga progres kualitas tidur bisa Anda lacak untuk jangka panjang.
Bagi pekerja urban yang sering merasa lelah meski sudah tidur lama, fitur ini ibarat cermin objektif—menunjukkan di mana masalahnya, sekaligus memberi arah untuk memperbaikinya.
Negara maju mulai melangkah lebih jauh dalam menghadirkan tidur yang benar-bener personal. Jepang, misalnya, memadukan AI sleep tracking dengan sistem pengatur suhu kasur otomatis. Dengan begitu, kenyamanan termal bisa menyesuaikan ritme biologis pengguna sepanjang malam.[6]
Sementara itu, beberapa produsen kasur dan perusahaan teknologi Amerika berkolaborasi melahirkan sistem analisis tidur berbasis AI yang mampu membaca data dari sensor detak jantung saat tidur secara presisi.[7]
Inovasi semacam ini menegaskan bahwa masa depan tidur bukan hanya soal kasur empuk melainkan pengalaman istirahat yang personalized, sesuai kebutuhan tubuh masing-masing.
Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea terbukti mengurangi fokus dan energi hingga kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, alat pemantau kualitas tidur lewat kasur pintar tidak bisa lagi dipandang sebagai gimmick.
Keberadaannya telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat—membantu siapa saja yang ingin lebih produktif, bukan hanya mereka dengan masalah tidur. Kasur yang tepat, kini berfungsi ganda: alas istirahat sekaligus instrumen menjaga kualitas hidup.
Tidur modern tak cukup hanya mengandalkan sensor pintar—material kasur juga menentukan seberapa pulas Anda beristirahat. Domi Cloud Hybrid hadir dengan kombinasi material premium yang khusus mendukung kenyamanan maksimal.
Lapisan Open Cell Memory Foam memberi sensasi seolah melayang: empuk, responsif, serta mampu menyesuaikan panas tubuh dan tekanan agar tidur tetap stabil. Sementara itu, Green Tea Latex menambah lapisan perlindungan alami dengan sifat antibakteri sekaligus menciptakan efek segar dan rileks.
Hasilnya, kasur ini menyatukan support yang kuat dengan kenyamanan yang lembut—pasangan ideal bagi Anda yang produktif dan membutuhkan tidur berkualitas setiap malam. Dengan begitu, energi pulih keesokan paginya dan performa terjaga sepanjang hari.
Tidur berkualitas bukan kebetulan, melainkan kombinasi kasur yang tepat dan pemahaman pola tidur yang akurat. Sensor membantu membaca apa yang terjadi saat Anda terlelap, sementara material premium menghadirkan kenyamanan yang terasa langsung. tangible.
Domi Cloud Hybrid menjadi pilihan ideal, memadukan teknologi modern dan desain cerdas untuk mendukung kesehatan serta produktivitas Anda. Saatnya peduli, saatnya upgrade, temukan rahasia istirahat lewat teknologi sensor tidur.
-->
Sep 02, 2025
Cara Merawat Kasur agar Terhindar dari Tungau dan Bau Tidak Sedap
Baca Juga :5 Cara Memilih Bantal yang Baik untuk Tidur Berkualitas
Bedanya dengan cara tradisional yang hanya mengandalkan jemur di luar ruangan, aksesori modern ini bekerja setiap saat tanpa harus menunggu matahari muncul. Selain bikin kasur lebih awet, kombinasi pencegahan sederhana ini juga membantu mencegah tungau dan jamur yang bisa memicu alergi maupun gangguan pernapasan.
Kebiasaan sederhana sering kali jadi penentu utama kenyamanan tidur. Namun, di banyak rumah di Indonesia, kamar justru ditutup rapat saat hujan. Sementara itu, udara lembap yang terperangkap bisa membuat kasur cepat apek.
Untuk mencegahnya, coba rutinitas praktis berikut:
Angin-anginkan kasur setiap pagi agar udara segar masuk dan lembap saat keluar.
Buka jendela di siang hari supaya cahaya dan sirkluasi alami membantu mengeringkan ruangan.
Gunakan dehumidifier atau kipas angin ketika cuaca tidak memungkinkan.
Tips menjaga kasur tetap awet ini juga jadi bagian dari cara membersihkan kasur secara alami. Apabila Anda melakukannya secara konsisten, kasur akan tetap kering dan higienis serta bikin nyaman setiap malam.
Solusi saat Kasur Sudah Terlanjur Lembap atau Bau Apek
Tidur nyenyak bukan hanya tentang durasi, tapi juga oleh kondisi kasur yang Anda gunakan setiap hari. Kasur yang terawat akan mengurangi risiko alergi dan menjaga postur tubuh sekaligus memberi rasa nyaman lebih lama.
Bahkan, cara merawat kasur spring bedsama pentingnya dengan kasur busa, mengingat keduanya rentan terhadap debu dan kelembapan. Pada akhirnya, kasur bukan sekadar alas tidur—ini adalah investasi kesehatan keluarga yang berpengaruh pada kualitas hidup.
Kalau kasur bersih sudah jadi investasi kesehatan, maka memilih kasur dengan teknologi tepat adalah langkah cerdas berikutnya. Domi Air Mattress hadir dengan dua pilihan: full foam untuk firm support dan pocket spring bagi Anda yang menyukai kenyamanan fleksibel—tinggal sesuaikan dengan tubuh maupun ruangan.
Rahasianya ada pada Ventilated Blue Air Foam yang menjaga sirkulasi udara tetap lancar, serta Adaptive Fabric yang membuat permukaan kasur sejuk dan kering. Jadi, merawat kasur memang penting. Namun, memilih kasur yang sejak awal menggunakan teknologi pencegahan kelembapan sejak awal akan membuat hidup jauh lebih praktis.
Mulai dari pencegahan, perawatan harian, hingga solusi darurat, semua kembali pada satu hal: kualitas tidur berawal dari kasur yang sehat. Dengan memilih Domi Bed, Anda tak hanya mendapat kenyamanan, tapi juga perlindungan ekstra dari kelembapan.
Jadi, jangan tunggu masalah muncul—investasikan waktu untuk memahami cara merawat kasur yang benar.
-->
Aug 28, 2025
Psikologi Warna Seprai: Trik Memilih Warna Ideal agar Tidur Nyenyak Setiap Malam
Baca Juga :Pillow Talk adalah : Pengertian dan Pentingnya bagi Pasangan
Singkatnya, pilihan warna seprai yang menenangkan bukan hanya mempercantik kamar, tapi juga menjadi katalis tidur yang lebih pulas.
Penelitian menunjukkan warna cerah dan mencolok, seperti merah atau oranye terang, cenderung merangsang sistem saraf sehingga sulit bagi tubuh untuk masuk ke mode relaksasi.[4]
Dalam konteks psikologi warna dalam kamar tidur, pilihan warna ini lebih tepat untuk ruang kerja atau area aktivitas karena mampu picu energi dan fokus. Namun, jika Anda menerapkannya di seprai, efeknya bisa berbalik: otak terus terstimulasi dan tidur menjadi tidak nyenyak.
Itulah sebabnya, memilih warna seprai bukan hanya soal estetika, melainkan juga strategi menjaga kualitas istirahat.
Pengaruh warna seprai terhadap tidur erat kaitannya dengan preferensi pribadi dan suasana yang ingin dibangun. Bahkan, warna seprai bisa jadi strategi sederhana untuk mengubah nuansa kamar.
Misalnya, biru sangat pas untuk kamar bernuansa coastal atau pantai karena memberi kesan segar dan terang. Sementara itu, krem atau beige cocok untuk gaya Scandinavian yang hangat sekaligus minimalis. Putih, di sisi lain, menjadi andalan bagi yang menyukai tampilan modern dan rapi.
Menariknya, mengganti seprai bisa menjadi cara makeover instan tanpa renovasi bear. Dengan memilih warna yang tepat, kamar tidur bukan hanya tampak indah, tapi juga menghadirkan atmosfer yang mendukung tidur berkualitas.
Pilihan warna seprai sejatinya bekerja di tiga lapis: estetika, kenyamanan, dan efek psikologis. Warna yang indah memang mempercantik kamar, tapi kenyamanan kain serta sugesti visual yang muncul jauh lebih menentukan kualitas tidur.
Seperti biru yang menenangkan, putih yang memberi kesan bersih, atau warna pastel untuk kamar tidur yang menghadirkan rasa hangat. Semua ini menunjukkan bahwa warna lebih dari sekadar dekorasi, melainkan elemen yang mengubah pengalaman tidur menjadi lebih rileks dan sehat serta menyenangkan.
Seprai dan Mattress Protector dari Domi
Jika warna mampu mengubah pengalaman tidur, maka pilihan produk yang tepat akan melengkapi efeknya. Seprai Domi hadir dengan dua warna netral—abu-abu dan putih—yang serbaguna, fleksibel untuk berbagai gaya kamar, sekaligus menciptakan nuansa tenang dan minimalis.
Sarung bantal dan gulingnya juga senada, sehingga tercipta harmoni visual yang menenangkan mata sebelum istirahat. Tak kalah penting, Domi Mattress Protector menjaga kasur tetap bersih dari lembap maupun noda. Dengan begitu, sensasi higienis selalu terjaga setiap malam.
Bagi Anda yang mendambakan tidur sehat dan praktis, kombinasi ini menawarkan kenyamanan sekaligus estetika tanpa kompromi.
Warna bukan sekadar hiasan kamar, tapi terapi yang memengaruhi cara tubuh dan pikiran beristirahat. Seprai, di sisi lain, bisa jadi pintu masuk sederhana untuk menciptakan suasana tidur yang lebih rileks dan tenang serta menyenangkan. Mulailah dengan memilih nuansa yang sesuai mood Anda, atau manfaatkan opsi netral dari Domi untuk hasil maksimal. Pada akhirnya, memahami psikologi warna seprai adalah langkah kecil dengan dampak besar bagi kualitas tidur Anda.