Ramadan identik dengan ibadah, silaturahmi, dan makanan lezat. Namun, kenikmatan ini datang ‘sepaket’ dengan tantangan lain: jam tidur yang berkurang. Tidur yang baik saat puasa bukan sekadar soal durasi, tetapi juga kualitasnya. 

Tanpa strategi yang tepat, tubuh bisa terasa lemas dan kurang fokus sepanjang hari. Bagaimana cara mengatasinya? Mari kita bahas strateginya di sini.

Dampak Kurang Tidur Selama Ramadan

Mengantuk saat berpuasa sering dianggap wajar. Bahkan, banyak yang berpikir bahwa tubuh akan beradaptasi dengan sendirinya.

Namun, pengelolaan waktu tidur yang kurang baik dapat menimbulkan dampak yang lebih serius, bahkan berjangka panjang, seperti:

  • Microsleep, tidur mendadak tanpa disadari yang bisa terjadi berulang kali.
  • Gangguan kognitif, seperti sulit fokus, berpikir lambat, dan daya ingat melemah.
  • Mood swing, membuat emosi tidak stabil dan mudah tersulut.
  • Penurunan daya tahan tubuh, sehingga lebih rentan terhadap penyakit.

Gangguan kesehatan ini bisa dialami oleh siapa saja. Namun, risikonya lebih rentan terjadi pada beberapa orang, seperti pekerja shift, mereka yang memiliki gangguan tidur, atau orang dengan penyakit bawaan.

Oleh karena itu, penting untuk mengelola waktu tidur agar Ramadan tetap lancar.

7 Cara Tidur yang Baik Saat Puasa

Agar Ramadan tetap berjalan lancar dan tubuh tetap fit, perlu strategi khusus untuk menjaga kualitas tidur termasuk mengatur waktu tidur saat puasa. Berikut langkah-langkahnya lainnya.

1. “Latihan Tidur” Sebelum Ramadan

AI Generated by Freepik @ Freepik

Jika memungkinkan, cobalah menyesuaikan pola tidur sebelum Ramadan. Artinya cobalah ‘latihan’ menghadapi perubahan jam tidur di waktu Ramadan beberapa waktu sebelum Ramadan dimulai.

Anda bisa bangun di jam sahur dan jam-jam setelah tarawih. Cara ini cocok untuk Anda yang sering kesulitan menyesuaikan jam tidur di kala Ramadan. Dengan begini, Anda bisa melakukan transisi jam tidur dengan mulus dan bisa nyaman beribadah di bulan suci.

2. Sesuaikan Jadwal Tidur dengan Aktivitas Harian

Freepik @ Freepik

Tidak semua orang memiliki jadwal yang sama. Oleh karena itu, sesuaikan pola tidur dengan aktivitas sehari-hari guna menemukan jam tidur yang terbaik saat puasa bagi Anda.

  • Lakukan power nap 20-30 menit menjelang Zuhur.
  • Jika tidak memungkinkan untuk tidur menjelang Zuhur, terapkan prinsip “early rise, early sleep”. Artinya, bangun lebih awal dan tidur lebih cepat.
  • Apabila Anda ingin tarawih hingga larut malam, coba tidur sejenak sebelum berbuka agar badan tetap segar.
  • Jika jadwal Anda tidak tetap (misalnya pekerja shift atau orang tua dengan anak kecil), fokus saja pada durasi tidur. Upayakan untuk tidur lebih lama kapanpun Anda bisa.

Bagi sebagian orang, menemukan pola tidur yang tepat di momen puasa mungkin membutuhkan sedikit waktu. Namun, yang terpenting adalah mengusahakannya.

3. Utamakan Makan Makanan Berserat

Freepik @ jcomp

Makanan tinggi serat dapat membantu tubuh merasa kenyang lebih lama. Selain itu, makanan ini juga mencegah gangguan pencernaan yang justru bisa mengganggu tidur.

Berikut cara menambah serat dalam hidangan sahur dan berbuka:

  • Mengganti nasi putih dengan singkong, ubi, kentang, atau nasi merah.
  • Mengonsumsi buah sebagai pengganti takjil, bisa dalam bentuk utuh, jus, atau yogurt yang ditaburi potongan buah.
  • Mengonsumsi sup sayur untuk mencukupi kebutuhan serat dan air sekaligus.

Selain mencegah sensasi craving berlebih, makan makanan berserat juga bisa meringankan gejala maag dan sembelit yang kerap muncul saat berpuasa.

4. Siapkan Hidangan Sahur dengan Meal Prep

Freepik @ Freepik

Menyiapkan hidangan sahur sering kali memakan waktu lama. Akhirnya, waktu tidur Anda pun tersita.

Untuk mengakalinya, gunakan teknik meal prep, yaitu menyiapkan bahan makanan lebih awal atau memasak menu sahur yang bisa langsung dipanaskan. Trik sederhana ini membantu menghemat waktu dan memungkinkan Anda tidur lebih lama.

5. Lakukan Kegiatan Menenangkan Sebelum Tidur

Freepik @ Freepik

Susah tidur saat puasa kerap dipicu oleh stres, baik secara psikologis maupun fisik (contoh: efek samping setelah olahraga intens). Untuk membantu tubuh rileks, coba lakukan hal berikut sebelum tidur:

  • Mandi air hangat.
  • Minum teh herbal seperti teh chamomile.
  • Membaca Al-Qur’an, berzikir, atau mendengarkan ayat suci.
  • Berbaring sambil memejamkan mata dan merileksasi otot.

Menurut penelitian, melakukan relaksasi sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur dan memaksimalkan manfaatnya. Sebaliknya, tanpa relaksasi, Anda lebih rentan terbangun di tengah malam dan bangun dalam keadaan kurang segar.

6. Minimalisir Distraksi

Freepik @ Freepik

Jika ingin tidur nyenyak, hindari penggunaan hal-hal yang bisa mendistraksi sebelum tidur, seperti gadget, benda-benda bersuara bising, dan lampu yang terang.

Pasalnya, semua hal tersebut dapat menghambat produksi melatonin yang membantu Anda merasa mengantuk.

Untuk mencapai tidur yang nyenyak dan optimal, minimalkan distraksi setidaknya 30–60 menit sebelum tidur. 

7. Pilih Kasur yang Nyaman

Freepik @ Freepik

Banyak orang sudah menyadari bahwa kasur berperan besar terhadap tidur nyenyak.

Idealnya, kasur harus bisa menopang tubuh dengan baik dan bisa meminimalisir distraksi saat tidur, misalnya gerah, bunyi per yang mengganggu, hingga tungau. Semua fasilitas itu ada di kasur Domi Plus Hybrid.

Kasur Domi Plus Hybrid memiliki tingkat keempukan yang pas untuk mencegah pegal-pegal, serta memiliki material yang lembut dan sejuk. Terlebih, teknologi Pocket Spring Motion Isolation-nya membantu meredam bunyi per dan gerakan yang mendisrupsi tidur Anda.

Ramadan adalah momen emas untuk melatih disiplin dan melakukan refleksi diri. Jangan sampai momen ini jadi terganggu hanya karena pola tidur yang berantakan. Jadi, pastikan Anda tetap tidur yang baik saat puasa agar bisa fokus mengembangkan aspek spiritual dalam diri.

Berpuasa seharusnya menyehatkan tubuh, tapi mengapa beberapa orang justru mengalami gangguan kesehatan seperti dehidrasi, sembelit, atau GERD? Masalahnya mungkin bukan pada puasa itu sendiri, melainkan cara menjalankannya. Berikut beberapa tips puasa sehat yang bisa Anda praktikkan:

1. Sahur dengan Makanan yang Lambat Dicerna

Puasa sering dianggap sebagai penyebab tubuh lemas dan tak bertenaga. Padahal, menjaga energi tetap stabil sepanjang hari saat berpuasa bukanlah hal mustahil.

Kuncinya? Pilih makanan yang lebih lambat dicerna saat sahur. Beberapa contohnya:

  • Karbohidrat kompleks → Nasi merah, singkong, ubi, oatmeal.
  • Protein berkualitas → Telur, tahu, tempe, ikan.
  • Lemak sehat → Alpukat, kacang tanah, biji wijen

Karena lama dicerna, pelepasan energi dari makanan-makanan ini juga lebih bertahap. Hasilnya? Tubuh tetap bertenaga dan tidak mudah lapar.

Cara ini pun bisa dipraktikkan oleh penderita diabetes yang membutuhkan tips puasa sehat. Tapi, pastikan untuk konsultasi dokter terlebih dulu untuk memastikan asupan yang sesuai.

2. Minum Banyak Saja Tidak Cukup

Haus, pusing, dan sulit konsentrasi sering dianggap efek wajar dari puasa. Padahal, bisa jadi itu merupakan tanda dehidrasi.

Banyak orang mengira minum air sebanyak mungkin saat sahur adalah solusi. Faktanya, ini justru memperparah dehidrasi karena tubuh akan lebih sering buang air kecil.

Kuncinya adalah mengatur pola dan jenis minuman. Berikut tips puasa anti haus:

  • Bagi jatah minum harian menjadi dua gelas saat sahur, empat gelas saat berbuka sebelum tarawih, dan dua gelas sebelum tidur.
  • Pilih minuman kaya elektrolit, seperti air kelapa atau larutan garam alami, yang dapat membantu mengikat air dalam tubuh.
  • Konsumsi makanan tinggi air seperti semangka, melon, atau tomat untuk asupan air ekstra.

Dengan cara ini, Anda bisa tetap fokus, segar, dan nyaman menjalani puasa tanpa khawatir dehidrasi.

3. Tetapkan Porsi Makan Secukupnya

Sadar atau tidak, puasa seharian bisa membuat kita kalap saat makan, yang memicu porsi makanan berlebihan.

Sayangnya, kebiasaan ini justru bisa memicu gangguan pencernaan dan naiknya asam lambung (GERD). Akibatnya? Dada terasa panas, perut begah, hingga nyeri di ulu hati.

Bagi penderita maag, coba terapkan tips puasa sehat berikut:

  • Fokus pada komposisi, bukan sekadar porsi → Isi ½ piring dengan sayuran, ¼ dengan protein, dan ¼ dengan karbohidrat kompleks agar pencernaan bekerja lebih ringan.
  • Beri jeda saat berbuka → Mulailah dengan air putih dan buah sebelum beralih ke makanan berat untuk menghindari kembung.
  • Makan dengan mindful eating → Hindari makan sambil bermain gadget, dan kunyah makanan hingga benar-benar lumat agar lebih mudah dicerna.

Dengan pola makan yang tepat, puasa bisa tetap lancar tanpa gangguan maag atau GERD.

4. Konsumsi Probiotik

Mengonsumsi probiotik merupakan salah satu cara tetap sehat selama puasa. Ini dapat membantu pencernaan yang perlu beradaptasi dengan pola makan yang baru.

Probiotik adalah makanan hasil fermentasi yang mengandung bakteri baik untuk usus. Manfaatnya meliputi:

  • Mencegah sembelit dan membuat BAB lebih teratur.
  • Menekan pertumbuhan Helicobacter pylori, bakteri penyebab maag.
  • Mengatasi kembung akibat pencernaan yang kurang lancar dan produksi gas berlebih.

Beberapa sumber probiotik yang mudah ditemukan di Indonesia antara lain yogurt, tempe, kimchi, acar, dan cuka apel.

Meski memiliki segudang manfaat, probiotik bisa menyebabkan kembung atau diare jika Anda belum terbiasa mengonsumsinya. Maka dari itu, mulailah dengan porsi kecil dan selalu amati reaksi tubuh setelah mengonsumsinya.

5. Tetap Aktif Bergerak

Berolahraga saat puasa mungkin terdengar seperti hal yang sulit. Padahal, justru di momen inilah Anda perlu olahraga, agar stamina tetap terjaga sepanjang hari.

Agar tubuh tetap nyaman, pilihlah jenis olahraga yang tepat dan lakukan dalam durasi yang pas.

Beberapa olahraga yang ideal dilakukan saat puasa adalah yoga, pilates, jalan kaki, hingga jogging. Lakukan olahraga satu jam sebelum atau setelah berbuka, dengan durasi sekitar satu jam setiap harinya.

6. Usahakan Tidur yang Cukup

Padatnya jadwal aktivitas dan ibadah kerap memicu insomnia, atau sulit tidur, pada sebagian orang. Ini mengakibatkan tubuh jadi lemas, susah konsentrasi, dan tidak produktif.

Untuk mengganti waktu tidur yang terpotong, Anda bisa menggunakan tips puasa sehat ala Rasulullah: melakukan Qaiululah, alias power nap. Jika memungkinkan, upayakan untuk tidur selama 20-30 menit di sela-sela aktivitas, biasanya menjelang Zuhur.

Kemudian, ciptakan suasana tidur yang nyaman dengan menggunakan kasur yang terbaik, seperti Domi All New Dual Comfort.

Karena memiliki topangan yang baik, kasur Domi membantu mencegah timbulnya nyeri punggung, sehingga Anda merasa lebih segar saat terbangun. Selain itu, material kasur Domi juga lembut dan anti-tungau, membuat tidur Anda tetap nyenyak dan tak mudah terganggu.

7. Memanfaatkan Teknologi

Meskipun puasa telah dijalankan selama ribuan tahun, teknologi modern bisa membantu Anda menjalankannya dengan lebih mudah dan sehat. Berikut beberapa cara memanfaatkannya:

  • Aplikasi pengingat minum – Membantu memastikan asupan cairan tetap terpenuhi.
  • Aplikasi atau video panduan olahraga – Memudahkan Anda tetap aktif dengan latihan ringan di rumah.
  • Smartwatch atau fitness tracker – Memantau tanda-tanda vital tubuh, seperti detak jantung dan kualitas tidur, untuk memastikan kinerja tubuh tetap terjaga.

Dengan teknologi, Anda bisa menjalani puasa lebih sehat, terkontrol, dan optimal.Dengan menerapkan tips puasa sehat di atas, Anda bisa menjalani bulan suci tanpa gangguan kesehatan. Nikmati ibadah dengan nyaman, jalani dengan penuh energi, dan raih berkah sebanyak mungkin.

Pagi mengantuk, siang lemas, sore susah fokus—inilah dilema yang sering muncul di bulan Ramadan. Padahal, ada, loh, cara menjaga energi saat puasa agar Anda bisa beribadah dengan maksimal tanpa mengorbankan produktifitas. Mari kita bahas lebih lanjut.

Penyebab Tubuh Lemas Saat Puasa

Saat puasa Ramadan, tubuh akan mengalami perubahan rutinitas yang signifikan, khususnya pada pola makan dan jam tidur. 

Jika tidak dikelola dengan tepat, perubahan ini akan memicu rasa lemas, tidak fokus, dan mudah mengantuk. Faktor pemicunya antara lain:

  • Penurunan kadar gula darah, karena tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat yang merupakan sumber energi dalam waktu lama.
  • Kurang nutrisi, terlebih jika nutrisi yang Anda konsumsi saat sahur dan iftar kurang atau tidak seimbang.
  • Dehidrasi atau kurang cairan yang membuat tubuh menjadi mudah lemas dan sulit berkonsentrasi.
  • Kurang istirahat, padahal aktivitas padat. Ini membuat energi lebih cepat terkuras.

Karena itu, penting untuk menyesuaikan tubuh agar tidak ‘kaget’ menghadapi perubahan ritme aktivitas di bulan suci.

7 Cara Agar Puasa Lancar dan Tetap Berenergi

Menjaga energi selama puasa bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana, di antaranya:

1. Makan Secukupnya Saat Sahur dan Berbuka

Makan dalam porsi besar tidak otomatis membuat Anda semakin kuat saat berpuasa. Sebaliknya, ini justru membuat energi cepat turun dan menurunkan kualitas tidur karena tubuh mengeluarkan energi ekstra untuk mencerna makanan.

Saat makan, ingatlah untuk:

  • Berbuka dengan segelas air putih terlebih dulu, kemudian minum air secara bertahap sambil makan. Ini membantu mempermudah pencernaan sekaligus menghidrasi tubuh.
  • Kunyah makanan perlahan hingga benar-benar lumat untuk mempermudah proses pencernaan.

Cara ini membuat kinerja pencernaan menjadi lebih ringan, sehingga energi bisa tersimpan dengan efisien.

2. Makan dengan Kombinasi Menu yang Tepat

Pemilihan makanan yang tepat saat sahur dan berbuka merupakan kunci agar tetap bertenaga saat puasa. Untuk itu, pastikan isi piring Anda mencakup:

Zat GiziFungsiContoh
Karbohidrat kompleksMenjadi sumber energi lebih lama.Nasi merah, singkong, kentang, atau ubi
Protein Menjaga kekuatan otot selama puasa.Telur, ayam, ikan, daging, tahu, dan tempe
Lemak sehatCadangan energi yang baik untuk jantung.Alpukat, yogurt plain, minyak zaitun, kacang-kacangan.
SeratMenstabilkan gula darah.Sayuran hijau, wortel, brokoli, dan buah-buahan.
Gula alami (direkomendasikan saat berbuka)Mengembalikan energi dengan cepat.Kurma, pisang, pepaya, dan semangka.

3. Jaga Cairan Tubuh

Merasa haus, lemas, dan pusing kerap dianggap sebagai bagian dari puasa. Padahal, bisa jadi itu adalah tanda-tanda dehidrasi.

Untuk mencegah dehidrasi, praktikkan cara berikut:

  • Tetap minum delapan gelas sehari dengan aturan 2-4-2, 2 gelas saat sahur, 4 gelas setelah berbuka hingga sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur.
  • Hindari asupan makanan asin, pedas, dan berkafein karena dapat memicu dehidrasi.
  • Minum air kelapa. Air kelapa adalah minuman yang membantu Anda tetap kuat berpuasa karena tinggi elektrolit dan mineral.

Tubuh yang terhidrasi dapat mencegah rasa lemas dan membantu Anda tetap fokus hingga waktunya berbuka.

4. Tetap Berolahraga

Berolahraga secara rutin dapat membantu meningkatkan stamina. Namun, saat berpuasa, sebaiknya sesuaikan waktu dan jenis olahraganya.

Beberapa olahraga yang cocok saat puasa adalah:

  • Jalan kaki dan yoga – sebaiknya dilakukan 30-60 menit sebelum berbuka.
  • Jogging dan latihan kekuatan ringan (bodyweight exercise, angkat beban ringan) – sebaiknya dilakukan 1-2 jam setelah berbuka dengan makanan ringan.

Jenis olahraga tersebut mendorong tubuh untuk tetap aktif tanpa kehilangan energi terlalu banyak.

5. Dahulukan Pekerjaan yang Berat

Agar tetap produktif, sebaiknya lakukan tugas-tugas berat atau yang membutuhkan konsentrasi tinggi di pagi hari hingga menjelang Zuhur.

Pasalnya, di periode tersebut, tubuh memiliki energi lebih banyak dari makanan yang dikonsumsi saat sahur.

Menjelang sore, konsentrasi dan energi biasanya menurun. Oleh karena itu, selesaikanlah pekerjaan yang lebih ringan, misalnya pekerjaan administratif atau repetitif.

6. Sesuaikan Ritme Tidur dan Jam Tubuh

Susah tidur saat puasa adalah masalah ‘klasik’ bagi banyak orang. Namun, ini membuat tubuh tidak bisa meregulasi energi dengan baik, sehingga Anda menjadi lemas di siang hari.

Untuk mengatasinya, lakukan cara:

  • Mengatur ulang jam tubuh (body clock) dengan cara berjemur di pagi hari.
  • Upayakan bangun dan tidur di jam yang sama setiap hari dengan cara memasang alarm.

Cara ini membantu tubuh untuk menyesuaikan dengan ritme tidur baru, sehingga Anda lebih segar dan tidak mudah lemas selama puasa.

7. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman

Tidur dalam durasi yang lama belum tentu menandakan tidur yang berkualitas. Tidur lama tapi tidak nyenyak justru tidak memberikan manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Agar tidur lebih berkualitas, pastikan dulu lingkungan tidur Anda sudah nyaman. Salah satu caranya adalah dengan memilih kasur yang tepat.

Kasur yang ideal tak hanya harus nyaman, tapi juga mampu menopang tubuh dengan optimal untuk mencegah nyeri. Untuk itu, salah satu pilihan terbaik adalah Domi Euro Mattress.

Domi Euro Mattress memberikan dukungan maksimal bagi tulang punggung, terutama bagi Anda yang gemar tidur terlentang. Materialnya yang sejuk juga memastikan tidur tetap nyaman tanpa rasa gerah, yang secara otomatis meningkatkan kualitas tidur.

Untuk cara menjaga energi saat puasa memang membutuhkan usaha yang lebih dari biasanya, namun bukannya mustahil. Terapkan cara-cara di atas dan pilih kasur Domibed agar tetap semangat dan berstamina sepanjang hari!

×