Memilih warna cat kamar tidur ternyata bisa menentukan kualitas tidur Anda. Jadi, jangan sampai salah pilih! Anda mungkin harus menghindari banyak warna demi mendapatkan tidur nyenyak. 

Simak panduan lengkapnya di sini! 

Mengapa Harus Memilih Warna Cat Kamar Tidur yang Tepat?

“Warna ternyata memiliki pengaruh psikologis dan emosional yang dapat memengaruhi suasana hati, relaksasi, dan kenyamanan. Oleh karena itulah, memilih warna kamar tidur yang tepat bisa meningkatkan kualitas tidur.” 

Jadi, bagaimana pemilihan warna cat dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur?

1. Efek Psikologis Warna 

Setiap warna memiliki efek psikologis yang berbeda pada pikiran dan perasaan. Warna cat kamar tidur yang menenangkan seperti biru muda, hijau pucat, atau nuansa netral tentu saja menciptakan suasana yang santai dan menenangkan. 

Sebaliknya, warna-warna cerah dan kuat seperti merah atau oranye dapat meningkatkan energi dan semangat. Jadi, warna ini mungkin tidak ideal untuk menciptakan lingkungan yang tenang untuk tidur.

2. Relaksasi dan Ketenangan

Warna-warna yang menenangkan dapat membantu menciptakan lingkungan tidur yang lebih santai. Oleh karena itu, pilihlah warna-warna seperti biru dan hijau. Pasalnya, warna ini bisa menjadi sumber relaksasi dan ketenangan sehingga membantu Anda meredakan stres dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.

3. Cahaya dan Refleksi Warna

Warna dinding juga dapat memantulkan cahaya di dalam kamar. Jadi, warna-warna cerah cenderung memantulkan lebih banyak cahaya dan bisa mengganggu tidur, terutama jika ada cahaya luar yang masuk ke dalam kamar.

4. Sensasi Ruang

Warna-warna terang dapat memberikan kesan ruangan yang lebih luas dan terbuka. Sebaliknya, warna-warna gelap dapat membuat ruangan terasa lebih hangat dan intim. Oleh karena itu, pemilihan warna ini juga bisa memengaruhi suasana tidur Anda.

5. Pengalaman Pribadi

Tiap individu memiliki preferensi warna yang berbeda dan mungkin memiliki pengalaman pribadi terkait warna tertentu yang memberikan rasa nyaman atau tidak nyaman. 

Jadi, pemilihan warna yang sesuai dengan preferensi pribadi dapat membantu menciptakan lingkungan tidur yang lebih menyenangkan.

6. Tingkat Energi dan Pemulihan

Warna yang Anda pilih ternyata dapat memengaruhi tingkat pemulihan tubuh saat tidur. Dengan kata lain, lingkungan tidur yang tenang dengan warna cat kamar tidur minimalis dapat membantu tubuh beristirahat lebih baik dan memulihkan energi.

Saat memilih warna cat untuk kamar tidur, penting untuk mempertimbangkan preferensi pribadi, efek psikologis warna, serta dampak cahaya dan suasana yang ingin Anda ciptakan. 

Terlebih lagi, menyesuaikan warna dapat menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan mendukung kualitas tidur yang baik.

8 Warna yang Paling Cocok untuk Kamar Tidur

Warna-warna yang cocok untuk kamar tidur adalah yang cenderung menenangkan sehingga menciptakan lingkungan yang nyaman untuk tidur. Berikut adalah beberapa rekomendasi warna yang cocok untuk kamar tidur:

1. Biru Muda

cat kamar biru muda

Biru muda adalah warna yang sangat menenangkan sehingga sering melambangkan kedamaian. Warna ini dapat membantu meredakan stres dan menciptakan suasana yang cocok untuk tidur.

2. Hijau Pucat

cat kamar hijau pucat

Hijau memiliki efek menenangkan dan segar, terutama hijau pucat atau mint. Lebih daripada itu, warna ini juga melambangkan alam dan memberikan kesan relaksasi.

3. Abu-abu Terang

cat kamar abu abu terang

Abu-abu terang atau netral dapat memberikan kesan yang tenang dan elegan. Jadi, Anda bisa menggunakan warna ini sebagai latar belakang yang cocok untuk suasana tidur yang santai.

4. Lavender

cat kamar lavender

Lavender adalah warna yang lembut dan memberikan efek relaksasi. Efek warnanya sama dengan aroma lavender yang terkenal dapat membantu tidur.

5. Beige atau Krem

cat kamar krem

Warna-warna netral seperti beige atau krem memberikan nuansa hangat dan damai sehingga dapat menciptakan suasana yang cocok untuk tidur nyenyak.

6. Putih

cat kamar putih

Putih bersih adalah warna cat kamar tidur agar terlihat luas. Pasalnya, warna ini dapat memberikan kesan ruangan yang luas dan bersih. Meskipun sangat netral, putih bisa menciptakan suasana tenang.

7. Merah Muda Terang

cat kamar merah muda

Jika Anda suka warna cat kamar tidur yang aesthetic, merah muda terang dapat menjadi pilihan yang baik. Terlebih lagi, warna ini bisa memberikan suasana yang ceria namun tetap lembut.

8. Nuansa Tanah

cat kamar nuansa tanah

Warna-warna seperti coklat muda atau krem karamel juga bisa memberikan kesan hangat dan nyaman di kamar tidur.

Meskipun rekomendasi warna ini bisa meningkatkan kualitas tidur, pastikan Anda tetap memilih warna favorit yang membuat Anda merasa paling nyaman. 

Selanjutnya, Anda juga bisa mencoba kombinasi dua warna atau menambahkan aksen warna untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan preferensi pribadi. Sebaiknya hindari warna-warna yang terlalu cerah atau meriah, karena bisa mengganggu suasana relaksasi di kamar tidur.

Lebih dari Sekadar Warna Kamar

Domi Cloud Domibed

Selain pemilihan warna cat kamar yang tepat, pemilihan jenis kasur juga memiliki dampak besar terhadap kualitas tidur. Kasur yang sesuai dengan kebutuhan tidur dapat membantu menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan mendukung.

Domi Cloud adalah salah satu pilihan kasur terbaru yang harus Anda miliki untuk tidur nyaman. Kasur ini punya tingkat keempukan soft dengan 5 zones memory foam yang pasti akan membuat Anda tidur nyenyak serasa di awan. Jadi, kasur ini cocok untuk Anda yang mencari kenyamanan ekstra dalam tidur.Meskipun warna cat kamar tidur itu penting, kualitas kasur juga salah satu hal utama yang mendukung kualitas tidur. Jadi, kunjungilah Domibed sekarang juga dan bawa pulang Cloud Mattress-nya!

Posisi tidur ibu hamil memang harus diperhatikan untuk kelancaran kehamilan. Oleh karena itu, kami akan membahas posisi mana saja yang harus Anda hindari demi keamanan janin. 

Bahaya Posisi Tidur yang Salah Bagi Ibu Hamil

“Posisi tidur yang salah pada ibu hamil dapat berpotensi menyebabkan risiko bagi kesehatan janin dan ibu hamil itu sendiri.” 

Inilah beberapa posisi tidur ibu hamil yang membahayakan janin! Jadi, jangan sampai Anda melakukannya. 

1. Tidur Telentang Penuh

Tidur telentang dengan kepala dan kaki sejajar dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah dan nutrisi ke janin. Lebih daripada itu, posisi ini juga dapat menghambat aliran balik darah ke ibu hamil. 

Jadi, bolehkah tidur telentang saat hamil muda? Jawabannya adalah tidak boleh. Sebab, posisi ini dapat meningkatkan risiko tekanan darah rendah, pembengkakan, dan bahkan pingsan.

2. Posisi Miring Telentang

Meskipun tidur miring umumnya disarankan selama kehamilan, tidur miring telentang dengan seluruh tubuh condong ke satu sisi dapat memberikan tekanan pada pembuluh darah besar yang mengalir di dalam rongga perut. Jadi, posisi ini juga dapat mengganggu aliran darah ke janin.

3. Tidur di Perut

Jangan sampai tidur menghadap ke bawah dengan perut yang membesar terutama pada trimester akhir kehamilan. Bahaya tidur tengkurap saat hamil terletak pada gangguan yang mungkin terjadi pada peredaran darah Anda. 

Tidur dengan posisi yang tidak tepat pada ibu hamil dapat berkontribusi terhadap masalah kesehatan seperti hipotensi supine, gangguan sirkulasi, dan risiko pembekuan darah. Pada kasus yang ekstrem, hal ini bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.

Jadi, untuk mengurangi risiko ini, ibu hamil sebaiknya tidur dengan posisi miring, terutama miring ke kiri. Pasalnya, posisi ini membantu menjaga aliran darah yang optimal ke rahim dan janin. Lebih daripada itu, posisi ini juga membantu Anda menghindari tekanan pada pembuluh darah dan mengoptimalkan posisi bangun tidur ibu hamil.

Selanjutnya, usahakan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan tentang masalah tidur selama kehamilan. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih spesifik berdasarkan situasi Anda dan memberikan saran tentang posisi tidur yang paling aman selama masa kehamilan.

Gejala Sulit Tidur pada Ibu Hamil

Banyak ibu hamil mengalami kesulitan tidur nyenyak selama kehamilan karena sejumlah perubahan fisik dan emosional yang terjadi dalam tubuh. Gejala yang umum terkait kesulitan tidur pada ibu hamil meliputi:

1. Kesusahan untuk Menemukan Posisi yang Nyaman

Pertambahan berat badan dan perut yang semakin membesar selama kehamilan dapat membuat Anda sulit untuk menemukan posisi tidur yang nyaman. 

Namun, tidur dalam posisi yang salah dapat menyebabkan tekanan pada organ dalam dan pembuluh darah, mengganggu aliran darah dan nyaman tidur.

2. Sering Berkemih

Pada trimester pertama dan akhir kehamilan, frekuensi kencing bisa meningkat karena adanya tekanan rahim yang membesar pada kandung kemih. Jadi, ini dapat membangunkan ibu hamil dari tidur dan memberikan gangguan tersendiri.

3. Kram dan Rasa Tidak Nyaman

Kram otot kaki, nyeri punggung, nyeri pinggul, dan perubahan fisik lainnya dapat membuat tidur terasa tidak nyaman. Namun, Anda tetap harus menjaga frekuensi tidur supaya tidak kelelahan. 

4. Mual dan Muntah

Kebanyakan wanita hamil mengalami mual dan muntah, terutama pada trimester pertama. Jadi, ini bisa mengganggu tidur dan membuat ibu hamil lebih susah untuk tidur nyenyak.

5. Perasaan Cemas dan Stres

Keadaan emosional yang cenderung berubah selama kehamilan. Contohnya: perasaan cemas mengenai kesehatan bayi atau persiapan menjadi orang tua. Keduanya, bisa memengaruhi kemampuan tidur nyenyak.

6. Gerakan Bayi

Pada trimester akhir kehamilan, bayi yang aktif bisa membuat ibu merasa ketukan dan gerakan. Jadi, ini bisa mengganggu tidur.

7. Sembelit

Beberapa ibu hamil mengalami masalah sembelit, yang bisa membuat tidur nyenyak sulit.

Penyebab utama kesulitan tidur selama kehamilan meliputi perubahan hormon, perubahan fisik, perubahan psikologis, dan faktor-faktor kesehatan tertentu. Meskipun demikian, Anda harus tetap menjaga frekuensi tidur. Jadi, apa solusinya?

Tidur Aman dan Nyaman dengan Domibed

bliss mattress domibed

Untuk ibu hamil, tidur yang aman dan nyaman sangat penting demi kesehatan ibu dan janin. Jadi, memilih kasur yang mendukung tidur nyaman dan berkualitas bisa menjadi langkah yang baik. Produk seperti kasur Bliss Mattress mungkin dapat menjadi pilihan yang Anda pertimbangkan.

Kasur Premium Bliss Mattress dari Domi dapat memberikan kenyamanan sempurna saat tidur. Terlebih lagi, kasur ini memang punya tingkat keempukan medium dan sudah dilapisi kain bamboo yang sejuk dan super soft

Selain memilih kasur yang sesuai, ibu hamil juga sebaiknya tidur dalam posisi yang nyaman. Selanjutnya, gunakan juga bantal penyangga tubuh atau bantal di bawah perut dan di antara lutut yang dapat membantu menjaga posisi tidur yang optimal.Posisi tidur ibu hamil menentukan kelancaran proses kehamilan. Oleh karena itu, jangan sampai salah langkah! Dapatkan tidur yang sempurna hanya dengan Domibed.

Kaki kram saat tidur atau night leg cramps, sangatlah tidak nyaman. Terutama, ketika terjadi kontraksi kuat yang menyebabkan rasa nyeri pada otot kaki. Pernahkah Anda mengalaminya? Jika iya, maka Anda harus tahu cara mengatasi kaki kram saat tidur. Simak ulasan di bawah ini!

Penyebab Kaki Kram Saat Tidur 

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab kram kaki saat tidur. Mari kita bahas satu per satu! 

1. Kekurangan Elektrolit

Kekurangan elektrolit atau mineral, seperti magnesium, kalsium, kalium, dan sodium dalam tubuh dapat menyebabkan kram betis kanan saat tidur. Terlebih lagi, elektrolit adalah zat yang penting untuk kontraksi otot yang normal. Jadi, ketika kadar elektrolit tidak seimbang, terutama kalium dan magnesium, otot-otot akan rentan mengalami kram.

2. Dehidrasi

Kekurangan cairan dalam tubuh, atau dehidrasi, dapat menyebabkan penurunan kadar elektrolit dan mempengaruhi fungsi otot. Oleh karena itu, dehidrasi dapat meningkatkan risiko kaki kram saat tidur.

3. Aktivitas Fisik Berlebihan

Jika Anda baru mulai berolahraga intens atau melakukan aktivitas fisik berlebihan, maka Anda mungkin akan mengalami kelelahan otot dan kram di saat tidur.

4. Kurangnya Peregangan

Kurangnya peregangan otot sebelum tidur atau selama tidur dapat menyebabkan otot menjadi tegang dan rentan terhadap kram.

5. Penyakit dan Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, masalah sirkulasi, gangguan saraf, dan gangguan hormonal dapat meningkatkan risiko kaki kram.

6. Obat-obatan

Beberapa obat, seperti diuretik (obat penghilang air), dapat memengaruhi keseimbangan elektrolit dan memicu kaki kram.

7. Usia dan Faktor Genetik

Orang tua cenderung lebih rentan mengalami kaki kram karena penurunan massa otot dan perubahan hormonal. Lebih daripada itu, faktor genetik juga bisa memainkan peran.

8. Tekanan pada Saraf

Posisi tidur yang salah dapat menyebabkan kram pada kaki. Pasalnya, saraf pada kaki mungkin saja terkena tekanan dari bagian tubuh yang lain. 

“Selanjutnya, Anda juga perlu tahu bahwa penyebab kaki kram saat tidur bisa bervariasi. Dengan kata lain, kita mungkin tidak bisa mengidentifikasi apa penyebab utamanya.”  

Namun, jika kaki kram sering terjadi atau terasa sangat mengganggu, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis untuk mengevaluasi penyebabnya. Dengan demikian, Anda bisa menerima saran yang tepat mengenai pencegahannya.

Cara Mudah Mengatasi Kaki Kram Saat Tidur

Berikut adalah beberapa cara mengatasi kaki kram saat tidur, Anda bisa menerapkannya sebagai strategi pencegahan. 

1. Peregangan Otot

Pertama-tama, cobalah lakukan peregangan ringan pada otot-otot kaki Anda sesaat sebelum tidur. Tindakan ini bisa membantu merilekskan otot-otot sehingga dapat menjadi salah satu cara mengatasi kaki kram di betis. Caranya mudah, cobalah meregangkan otot betis dan paha dengan perlahan.

2. Minum Elektrolit

Selanjutnya, pastikan Anda mendapatkan cukup elektrolit, seperti magnesium, kalium, dan kalsium dari makanan Anda. Jadi, konsumsilah makanan yang kaya akan nutrisi-nutrisi ini, seperti pisang, bayam, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.

3. Cukup Cairan

Kemudian, pastikan Anda cukup terhidrasi sepanjang hari. Dehidrasi bisa memicu kaki kram. Jadi, usahakan minum cukup air sepanjang hari, terutama jika Anda aktif atau cuaca sedang panas.

4. Menghindari Posisi Kaki Terlalu Datar saat Tidur

Posisi di mana kaki Anda ditekuk ke kiri dapat memicu kram betis kiri saat tidur. Begitu pula sebaliknya. Jadi, cobalah meletakkan bantal di bawah kaki Anda atau mencari posisi tidur yang lebih nyaman.

5. Menggunakan Selimut atau Pemanas

Selanjutnya, gunakan selimut atau pemanas pada kaki Anda saat tidur, terutama jika Anda merasa kedinginan. Ingat! Suhu yang rendah dapat meningkatkan risiko kaki kram.

6. Relaksasi

Praktikkan teknik relaksasi sebelum tidur, seperti meditasi atau pernapasan dalam. Ini dapat menghindarkan Anda dari stres yang dapat berkontribusi terhadap kaki kram.

7. Berolahraga Teratur

Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga otot-otot tetap kuat dan fleksibel sehingga mengurangi risiko kaki kram. Namun, pastikan Anda tidak berlebihan dan memberi cukup waktu bagi otot untuk pulih.

8. Perhatikan Obat-obatan

Beberapa obat-obatan, seperti diuretik, dapat memengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Jika Anda merasa bahwa obat-obatan yang Anda konsumsi berkontribusi terhadap kaki kram, bicarakan dengan dokter Anda tentang opsi lain atau perubahan dosis.

Rekomendasi Kasur untuk Mencegah Kaki Kram 

Domi Dual Comfort Mattress

Posisi tidur yang tepat adalah salah satu langkah untuk mencegah kaki kram saat tidur. Jadi, cobalah tidur dalam posisi yang nyaman dan tidak membebani otot-otot Anda. Ini dapat membantu mengurangi risiko kaki kram. Selain itu, memilih kasur yang sesuai juga dapat berperan penting dalam kenyamanan tidur.

Kasur Domi Dual Comfort, yang menawarkan dua tingkat keempukan (Soft dan Firm), bisa menjadi salah satu solusi untuk masalah kaki kram. Terlebih lagi, kasur ini memang memungkinkan Anda untuk memilih tingkat keempukan yang paling nyaman. 

Tentu saja, ini penting karena tidur dalam posisi yang nyaman dapat membantu mengurangi risiko kaki kram saat tidur dan meningkatkan kualitas tidur secara keseluruhan. Jadi, selain menambah wawasan tentang cara mengatasi kaki kram saat tidur juga bersegeralah kunjungi Domibed untuk membawa pulang kasur impian Anda!

Pernahkah Anda merasakan sensasi bangun di tengah malam tetapi tidak bisa bergerak sama sekali? Orang sering menyebut kondisi ini dengan istilah ketindihan. 

Namun, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh Anda saat ketindihan? Kami akan menjelaskannya lebih lanjut dalam artikel kali ini. 

Pengertian Ketindihan

Istilah medis untuk ketindihan saat tidur adalah sleep paralysis. Ini adalah kondisi di mana seseorang merasa terbangun dari tidur tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara. 

“Kondisi ini juga biasanya memunculkan sensasi tekanan pada bagian dada, sehingga menimbulkan rasa takut. Terlebih lagi, pengalaman ini memang bisa membuat Anda merasa terjebak di antara tidur dan kesadaran karena tidak dapat mengontrol tubuh Anda.”

Penyebab Ketindihan

Percaya atau tidak, bukan hantu yang menyebabkan fenomena ini terjadi. Namun, beberapa hal inilah penyebab sleep paralysis

  • Gangguan Tidur REM. Fenomena ini terjadi terutama selama fase tidur REM (Rapid Eye Movement), di mana mimpi paling sering terjadi. Saat kita tidur, otak memberi sinyal kepada tubuh untuk menghentikan gerakan selama fase ini. Jadi, kondisi inilah yang mungkin mencegah kita menjalankan tindakan fisik saat terbangun dari mimpi.
  • Gangguan Tidur. Orang yang memiliki gangguan tidur tertentu seperti insomnia atau sleep apnea cenderung lebih berisiko mengalami ketindihan.
  • Stres dan Kelelahan. Stres berat dan kelelahan fisik dapat memicu terjadinya sleep paralysis.
  • Gaya Hidup. Pola tidur yang tidak teratur atau tidur terlalu sedikit juga dapat meningkatkan risiko terkena.
  • Genetika. Ada bukti bahwa faktor genetika juga dapat berperan dalam kecenderungan mengalami hal tersebut.

Cara Mengatasi Ketindihan

Meskipun Anda termasuk orang yang memiliki risiko tinggi, ada beberapa cara mengatasi ketindihan. Apa saja itu?

  • Jaga Pola Tidur Teratur – Cobalah untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan. Ini membantu mengatur ritme sirkadian tubuh Anda.
  • Hindari Stres Berlebihan – Mengelola stres melalui relaksasi, meditasi, atau teknik pernapasan dapat membantu mengurangi risiko nya.
  • Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman – Pastikan kamar tidur Anda gelap, tenang, dan nyaman. Jadi, gunakan kasur dan bantal yang mendukung tidur berkualitas.
  • Batasi Konsumsi Kafein dan Alkohol – Kafein dan alkohol dapat memengaruhi kualitas tidur Anda. Oleh karena itu, batasi konsumsi sebelum tidur.
  • Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan – Jika peristiwa ini terjadi berulang atau mengganggu kualitas hidup Anda, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli tidur. Mereka dapat memberikan saran dan penanganan yang tepat.

Mitos Seputar Ketindihan

Karena ketindihan merupakan kondisi yang menakutkan, ada banyak mitos yang berusaha menjelaskan kondisi ini. 

1. Gangguan Spiritual atau Gaib

Beberapa budaya dan kepercayaan menyebutkan bahwa ketindihan adalah akibat dari gangguan rohani atau gaib. Namun, ini adalah mitos. Ketindihan dalam psikologi adalah fenomena neurologis yang terjadi karena Anda merasa stres.

2. Mimpi Buruk Menyebabkan Ketindihan

Meskipun ketindihan dapat terjadi setelah mimpi buruk, keduanya tidak selalu berhubungan. Dengan kata lain, sleep paralysis lebih terkait dengan fase tidur REM dan relaksasi otot-otot tubuh.

3. Hewan atau Makhluk Menyebabkan Ketindihan

Beberapa orang merasa bahwa peristiwa ini terjadi karena makhluk atau hewan yang duduk di atas mereka. Ini adalah interpretasi mitos yang tidak memiliki dasar ilmiah. Jadi, ketindihan adalah gangguan fisik, bukan pengaruh dari makhluk atau hewan.

4. Ketindihan Selalu Menimbulkan Bahaya

Meskipun sensasi ini bisa sangat menakutkan, pada umumnya hal ini tidak menimbulkan bahaya fisik dan umumnya berlangsung hanya sebentar.

5. Hanya Terjadi pada Tidur Siang

Ketindihan tidak hanya terjadi selama tidur siang. Meskipun lebih umum terjadi saat tidur siang, tetapi hal ini juga bisa terjadi di malam hari.

Penting untuk mengingat bahwa sleep paralysis adalah fenomena ilmiah yang dapat dijelaskan oleh pengetahuan tentang tidur dan neurologi. Meskipun bisa sangat menakutkan, fenomena ini bukanlah hal gaib atau supranatural.

Fakta tentang Ketindihan

Di luar mitos-mitos yang beredar, ada fakta ketindihan yang seharusnya lebih Anda perhatikan. 

1. Fenomena Neurologis

Ketindihan adalah fenomena neurologis yang terjadi saat seseorang merasa terjaga, tetapi otot-otot tubuhnya tetap dalam keadaan relaksasi yang terjadi selama tidur REM. Ini terjadi karena adanya penurunan aktivitas otot selama fase tidur ini.

2. Sensasi Tidak Dapat Bergerak

Selama peristiwa ini terjadi, seseorang dapat merasakan sensasi bahwa mereka tidak dapat bergerak atau berbicara. Ini terjadi karena otot-otot kehilangan kemampuan untuk bergerak secara sadar dalam beberapa saat. 

3. Halusinasi Visual dan Sensoris

Selain sensasi kehilangan gerakan, orang yang mengalami hal ini juga dapat mengalami halusinasi visual dan sensoris. Lebih dari itu, halusinasi ini bisa berupa penglihatan bayangan atau suara-suara yang tidak nyata.

4. Durasi Singkat

Meskipun terasa lama, kejadian ini biasanya hanya berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit. Selanjutnya, otot-otot tubuh akan kembali berfungsi, dan seseorang dapat bangun sepenuhnya.

5. Tidak Berbahaya secara Fisik

Meskipun terasa menakutkan, sleep paralysis pada umumnya tidak berbahaya secara fisik dan jarang menyebabkan dampak jangka panjang.

Solusi Ketindihan dari Domibed

Kasur Domi

Salah satu kunci untuk mengatasi masalah tidur seperti ketindihan adalah menciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Anda dapat memulainya dengan memilih kasur yang berkualitas dari Domibed. 

Jangan hanya memilih kasur yang memberikan dukungan fisik, tetapi perhatikan juga kenyamanan dan desainnya. Kasur springbed dengan desain minimalis dapat menjadi pilihan yang tepat untuk menciptakan atmosfer tidur yang tenang. Terlebih lagi, kasur jenis ini cocok digunakan di berbagai ruangan. 

Jadi, pastikan untuk memilih kasur yang sesuai dengan kebutuhan tidur Anda untuk mendukung kesehatan tidur dan tulang belakang Anda. Dengan demikian, Anda akan bebas dari risiko ketindihan bersama Domibed!

Tahukah Anda bahwa memilih bahan sprei yang tepat juga penting untuk kesehatan kulit? Bagi mereka yang rentan terhadap jerawat, menjaga kulit agar bebas dari breakout terbilang sebagai prioritas dalam kehidupan sehari-hari.

Kunjungan rutin ke dokter kulit, menghindari produk perawatan kulit yang terlalu berminyak, dan pola makan sehat sangat penting dalam melawan jerawat—namun, terkadang itu tidak cukup. 

Bahkan apabila Anda memiliki kulit yang kering dan sensitif, setiap sentuhan dan gesekan terhadap permukaan kulit bisa mengakibatkan iritasi. Oleh karena itu, jangan remehkan pemilihan bahan bed sheets yang Anda gunakan. 

Temukan informasi tentang jenis kain sprei yang aman untuk berbagai jenis kulit, termasuk kulit kering dan berminyak.

1. Katun

katun

Seperti penjelasan sebelumnya, kulit yang rentan terhadap jerawat sebaiknya memilih sprei yang terbuat dari serat alami – katun adalah salah satunya. 

Jenis kain sprei yang satu ini memiliki kualitas yang baik, tahan lama, dan bisa dicuci langsung dengan mesin cuci. Pilihan sprei katun pun juga relatif lebih banyak daripada jenis kain lainnya.

Sprei bahan katun Jepang, misalnya, menjadi salah satu opsi yang populer. Selain karena kehalusan serat dan kekuatannya yang baik, jenis katun yang satu ini cukup awet dan tahan lama. 

Kemampuannya menyerap kelembaban juga membuat tidur malam lebih nyaman. Selain itu, tekstur yang lembut membuat sprei katun Jepang aman untuk kulit kering maupun sensitif.

Selain mempertimbangkan jenis kain, pastikan sprei yang Anda beli hanya menggunakan bahan yang aman untuk kulit. Penggunaan bahan kimia berbahaya, seperti pemutih atau pewarna lainnya selama produksi, berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit.

2. Bamboo

bamboo

Sebagai bahan yang ramah lingkungan, bambu tumbuh dengan cepat. Selain itu, umumnya material ini digunakan untuk membuat barang rumah tangga selain sprei. 

Dalam prosesnya, pembuatan sprei bamboo mengekstraksi selulosa bambu dan menenun serat-serat tersebut menjadi kain rayon bambu.

Jenis sprei dari tanaman bambu ini lebih lembut daripada polyester maupun linen, dan dikenal tahan kerut. Selain itu, kualitasnya yang cukup tahan lama, hipoalergenik, dan memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga aman untuk pengguna yang memiliki masalah kulit.

3. Sutra

kain sutra

Sutra merupakan bahan untuk sprei yang lembut dan terbuat dari serat alami. Oleh karena itu, material ini cocok untuk Anda yang memiliki kulit yang rentan terhadap jerawat. 

Kelebihan lain dari kain yang satu ini adalah kemampuannya untuk tidak menyerap kelembaban, sehingga tidak membuat pori tersumbat. Selain itu, sutra adalah kain yang memiliki kemampuan antibakteri.

Namun, perawatannya relatif lebih rumit daripada jenis kain sprei lainnya. Anda harus mencucinya dengan deterjen yang lembut dan sebaiknya terpisah dari cucian lainnya. 

Selain itu, jika Anda akan mencucinya dengan mesin cuci, masukkan kain sutra ke dalam tas berjala. Hal ini akan memastikan serat sprei sutra Anda tetap tahan lama dan berumur lebih panjang.

4. Microfiber

microfiber

Sprei microfiber terbuat dari serat microfiber yang sangat halus dan lembut. Diameter seratnya jauh lebih kecil dari kain katun, sehingga permukaannya sangat halus dan nyaman. 

Bahan yang satu ini juga meregulasi kelembaban dengan sangat baik. Sprei microfiber aman untuk kulit yang rentan berjerawat dan kulit sensitif karena beberapa alasan.

  • Serat microfiber yang halus mengurangi gesekan dan iritasi pada kulit yang rentan terhadap jerawat, menghindari kemungkinan memperburuk peradangan.
  • Kemampuan menyerap minyak berlebih pada kulit yang cukup baik, membantu mengontrol produksi minyak dan mengurangi risiko tersumbatnya pori-pori.

Selain itu, bahan yang satu ini juga hipoalergenik, artinya mereka kurang mungkin menyebabkan reaksi alergi pada kulit sensitif. Bahannya pun tidak mengandung serbuk atau serat kasar yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.

5. Tencel

tencel

Sprei Tencel adalah jenis sprei yang terbuat dari serat Tencel, yang merupakan serat alami yang dari selulosa kayu. Serat Tencel memiliki sifat yang sangat halus, lembut, dan menyerap kelembaban dengan baik. 

Teksturnya yang lembut dan nyaman serta kemampuannya meregulasi suhu tubuh dengan baik membuat bahan yang satu ini menjadi pilihan banyak orang. Oleh karena itu, bahan Tencel umumnya dianggap aman untuk kulit sensitif atau berjerawat. 

Selain itu, kain sprei yang satu ini juga memiliki sifat hipoalergenik, sehingga dapat membantu mengurangi kemungkinan reaksi alergi pada kulit yang sensitif.

Selain memilih bahan sprei yang adem, kasur yang nyaman juga sangat penting untuk kualitas tidur yang lebih baik. Apalagi jika menggunakan sprei dari domi yaitu, fitted bedsheet yang bisa membantu meningkatkan kualitas tidur karena kasur domi dibungkus dengan kantong yang terbuat dari bahan yang sama dengan Sprei, dengan logo bordir sebagai kantong pembungkus, jugahan kain aman untuk di pakai berulang dan tidak luntur. Cocok untuk pemakaian sehari hari, untuk kost / hotel dan di rumah.

Oleh karena itu, tingkatkan kesehatan kulit Anda dengan bahan sprei yang tepat dan pilih kasur Domi yang nyaman untuk kehidupan yang lebih produktif. Sprei ini bisa di dapatkan disini

Ternyata dalam kehidupan sehari-hari ada banyak kebiasaan yang merusak otak yang tanpa kita sadari. Dampaknya pun cukup signifikan, apalagi untuk jangka panjang. Melalui artikel ini, Anda akan menemukan informasi tentang kebiasaan sehari-hari yang berdampak buruk untuk otak.

1. Konsumsi Makanan yang Tidak Sehat

makanan tidak sehat

Penting sekali untuk memperhatikan apa yang kita makan. Apabila tubuh terlalu banyak mengkonsumsi makanan olahan tinggi lemak dan gula namun rendah nutrisi, maka bisa memicu peradangan kronis dalam tubuh, termasuk otak. 

Selain itu, makanan tidak sehat dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular, yang semuanya memberi pengaruh negatif terhadap otak. Oleh karena itu, pilih makanan yang kaya nutrisi dan batasi konsumsi makanan tidak sehat.

2. Kurang Aktivitas Fisik

 Kurang Aktivitas Fisik

Orang yang rutin melakukan aktivitas rutin memungkinkan aliran darah ke otak berjalan dengan lancar. Darah yang membawa oksigen ini membantu fungsi otak berjalan optimal. 

Apabila seseorang kurang olahraga, maka aliran darah ke otak pun berkurang. Akibatnya, pasokan oksigen pun berkurang sehingga mengganggu pertumbuhan dan perbaikan sel otak.

3. Konsumsi Alkohol Berlebih

 Konsumsi Alkohol Berlebih

Selain mengganggu fungsi otak, alkohol juga merusak komunikasi antar sel saraf. Substansi yang satu ini juga mengganggu neurotransmitter, mengurangi suasana hati, memori, dan fungsi kognitif. 

Lebih dari apapun, mengkonsumsi alkohol berlebihan akan meningkatkan risiko gangguan neurologis dan kerusakan hati. Oleh karena itu, batasi konsumsi alkohol atau hindari sama sekali.

4. Terlalu Sering Stres

 Terlalu Sering Stres

Stres yang kronis dapat merusak sel otak dan menyebabkan peradangan. Selain mempengaruhi pertumbuhan sel otak, stres yang berlebihan juga mengurangi ukuran otak dan mempengaruhi fungsi kognitif. 

Tidak hanya itu, stres berlebihan mampu mempengaruhi kualitas tidur dan meningkatkan resiko gangguan saraf. Oleh karena itu, kelola stres dengan baik melalui relaksasi, aktivitas fisik, dan dukungan sosial.

5. Merokok dan Terpapar Asap Rokok

Merokok dan Terpapar Asap Rokok

Apapun alasannya, merokok adalah kegiatan yang tidak berfaedah sama sekali. Zat beracun dalam asap rokok, misalnya, dapat merusak sel otak dan mengganggu fungsi normalnya. 

Lalu, nikotin menyebabkan pembuluh darah otak menyempit, mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi. Sedangkan asap rokok mengandung karbon monoksida yang mengurangi oksigen ke otak. 

Bahkan orang yang hanya terpapar asap rokok juga terkena dampaknya. Beberapa di antaranya adalah resiko peradangan, stres oksidatif, dan gangguan kognitif.

6. Kurangnya Stimulasi Mental

 Kurangnya Stimulasi Mental

Kurangnya stimulasi mental merusak otak melalui penurunan fungsi kognitif dan memori. Hal tersebut memicu penurunan sinapsis dan gangguan komunikasi antar area otak. 

Kurangnya stimulasi juga meningkatkan resiko gangguan kognitif dan penyakit neurodegeneratif. Maka dari itu, stimulasi mental Anda dengan rajin membaca, belajar, menantang pikiran, dan melakukan aktivitas kreatif agar kesehatan otak terjaga.

7. Asupan Air Putih yang Rendah

Asupan Air Putih yang Rendah

Seperti yang Anda tahu, lebih dari 70 persen tubuh manusia terdiri dari air. Apabila asupan air ini kurang, maka tubuh akan mengalami dehidrasi. 

Dehidrasi sendiri dapat merusak otak karena aliran darah menjadi kurang lancar, fungsi kognitif menurun, dan keseimbangan elektrolit terganggu. Maka dari itu, jaga otak Anda dengan minum air putih yang cukup setiap harinya.

8. Kurang Interaksi Sosial

Kurang Interaksi Sosial

Ketika interaksi sosial menurun, maka stimulasi mental dan emosional pun ikut menurun. Hal tersebut juga berakibat pada resiko kesehatan mental dan menghambat pertumbuhan sel otak. 

Maka dari itu, jaga interaksi sosial yang sehat agar kesehatan otak juga terjaga. Tidak hanya itu, sering berinteraksi dengan sesama juga meningkatkan fungsi kognitif dan kesejahteraan mental.

9. Menggunakan Gadget Terlalu Sering

. Menggunakan Gadget Terlalu Sering

Penggunaan gadget yang berlebihan dapat merusak otak melalui gangguan tidur, peningkatan stres, kecanduan, gangguan konsentrasi, dan kurangnya interaksi sosial. 

Selain itu, terlalu sering menggunakan gawai juga menyebabkan penurunan aktivitas fisik. Oleh karena itu, atur penggunaan gadget dengan bijak, batasi waktu layar, dan hindari penggunaan sebelum tidur. 

Selain itu, luangkan waktu untuk interaksi sosial dan aktivitas fisik demi menjaga kesehatan otak.

10. Mengabaikan Jam Tidur

Mengabaikan Jam Tidur

Ketika Anda terbiasa tidak tidur dalam waktu lama, fungsi kognitif dan hormon tubuh pun akan terganggu. Tidur kurang juga akan berdampak pada kemampuan Anda dalam mengingat memori, konsentrasi yang menurun, dan regulas emosi yang payah. 

Lebih dari apapun, tidur cukup adalah hal penting bagi pemulihan otak dan menjaga keseimbangan tubuh secara keseluruhan. Prioritaskan waktu tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah risiko masalah kesehatan lainnya.

Agar tidur semakin nyaman dan berkualitas, Anda bisa mempertimbangkan kasur, bantal, dan guling dari Domi. Produk-produknya membantu meningkatkan kualitas tidur. 

Dengan kondisi tidur yang nyaman, Anda akan lebih mudah mematuhi jadwal tidur yang sehat. Apabila Anda sudah memiliki pola tidur yang baik, maka Anda telah berkontribusi dalam menjaga kesehatan otak. 

Oleh karena itu, prioritaskan jam tidur yang sehat dan gunakan produk-produk dari Domi serta tinggalkan kebiasaan yang merusak otak di atas agar hidup semakin bahagia.

Apakah Anda sering merasa sulit tidur atau terbangun dengan perasaan lelah di pagi hari? Hal tersebut mungkin disebabkan oleh kebiasaan buruk sebelum tidur yang Anda lakukan. 

Kebiasaan-kebiasaan yang terkesan sepele tersebut dapat mengganggu kualitas tidur dan berdampak pada kesehatan Anda secara keseluruhan. Di artikel ini, kita akan mengeksplorasi tujuh kebiasaan buruk yang sebaiknya Anda hindari sebelum tidur.

7 Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur yang Perlu Dihindari

Berikut kebiasaan-kebiasaan buruk yang perlu Anda hindari dan mulai dikurangi sebelum tidur.

1. Konsumsi Kafein dan Minuman Berenergi

kafein

Saat ini konsumsi kafein menjadi hal sehari-hari yang sangat umum. Bahkan beberapa orang menjadikannya kebiasaan sebelum memulai hari. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan mengonsumsi kafein dan minuman energi dengan tujuan yang jelas. 

Namun, hal tersebut dapat menjadi bumerang apabila Anda melakukannya mendekati waktu tidur. Selain mengganggu proses tidur, mengkonsumsi bahan-bahan stimulan akan membuat Anda sulit tidur nyenyak. 

Oleh karena itu, pastikan Anda menghindari kafein dan stimulan lainnya di waktu-waktu menjelang tidur.

2. Penggunaan Gadget Sebelum Tidur

main hp

Kebiasaan buruk berikutnya yang sebaiknya Anda hindari adalah menggunakan gadget sebelum tidur. Bluelight dari layar ponsel dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk mengatur siklus tidur. 

Selain itu, aktivitas yang dilakukan di gadget, seperti membaca pesan atau menonton video, dapat merangsang otak dan membuat sulit untuk rileks dan tidur. 

Oleh karena itu, sebaiknya Anda mematikan ponsel sebelum tidur dan persiapkan tubuh serta pikiran yang rileks agar mudah tidur di malam hari.

3. Makan Makanan Berat atau Pedas Mendekati Jam Tidur

Makan makanan berat atau pedas sebelum tidur dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pencernaan, seperti asam lambung naik dan perut kembung. Selain membuat sulit tidur, Anda juga akan kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas. 

Oleh karena itu, pastikan Anda membatasi makanan berat dan pilih makanan yang mudah dicerna di malam hari. Hal ini akan membantu Anda nyaman ketika tidur dan membuat tidur lebih berkualitas.

4. Paparan Cahaya Terang

Beberapa orang mungkin memang tidak bisa tidur tanpa adanya cahaya. Namun, tahukah Anda jika paparan cahaya terang – terutama dari lampu LED dan perangkat elektronik – dapat menghambat produksi hormon melatonin? 

Hormon ini adalah yang bertanggungjawab mengatur siklus tidur. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari paparan cahaya terang setidaknya dua jam sebelum tidur. Apabila lingkungan tidur cukup gelap, tenang, dan sejuk, tidur pun akan lebih mudah dan nyenyak.

5. Stres dan Kecemasan

Pikiran yang dipenuhi dengan kekhawatiran dan tekanan membuat sulit untuk tidur. Ketika manusia mengalami stres, sistem saraf simpatik otomatis diaktifkan. Hal ini dapat mengganggu proses relaksasi untuk tidur yang nyenyak. 

Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dan kecemasan sebelum tidur dengan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau aktivitas yang menenangkan.

Dengan meredakan stres dan kecemasan, Anda dapat menciptakan kondisi yang lebih baik untuk tidur yang berkualitas.

6. Aktivitas Fisik yang Intens

Berolahraga atau aktivitas fisik memang disarankan. Namun, sebaiknya Anda tidak melakukannya sebelum tidur. Olahraga pada dasarnya meningkatkan denyut jantung dan membangkitkan energi tubuh. 

Apabila dilakukan sebelum tidur, maka tubuh pun sulit untuk rileks dan mempersiapkan diri untuk tidur. Selain itu, aktivitas fisik intens sebelum tidur dapat meningkatkan suhu tubuh dan membuat sulit untuk tidur nyenyak. 

Setidaknya beri jeda tiga jam sebelum tidur agar tubuh memiliki waktu untuk menenangkan diri.

7. Menunda Tidur dengan Begadang

Seringkali kita mengabaikan jam pergi tidur untuk begadang. Padahal, memperpanjang waktu terjaga di malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh dan mempengaruhi kualitas tidur. 

Selain itu, begadang akan menyebabkan kelelahan, peningkatan kecemasan, dan sulitnya untuk tidur nyenyak. Maka dari itu, sebaiknya Anda konsisten dalam menjaga jadwal tidur dan menghindari kegiatan menunda tidur.

Bagaimana Cara Membuat Tidur Lebih Nyenyak dan Berkualitas?

Kabar baiknya, ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat tidur lebih nyenyak dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa tips praktis yang bisa langsung Anda terapkan.

  • Menjaga rutinitas tidur yang konsisten dengan jadwal yang tetap.
  • Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman, gelap, dan tenang.
  • Hindari konsumsi kafein sebelum tidur dan main gadget.
  • Melakukan relaksasi sebelum tidur agar tubuh lebih tenang dan rileks.
  • Memilih kasur yang tepat dan nyaman untuk mendukung postur tubuh.

Agar tidur semakin nyenyak dan berkualitas, Anda perlu kasur yang tepat. Domi Studio Mattress adalah kasur yang dirancang untuk membuat tidur lebih nyenyak dan nyaman. 

Dengan material dan teknologi yang canggih, kasur Domi menawarkan dukungan optimal dan mengurangi tekanan pada tubuh. Anda pun mendapatkan tidur yang berkualitas dan lebih nyenyak setiap malamnya.Dengan menerapkan tips-tips di atas dan mempertimbangkan kasur Domi Studio Mattress, Anda dapat meningkatkan kualitas tidur yang lebih setiap malam. Oleh karena itu, hindari kebiasaan buruk sebelum tidur dan tingkatkan produktivitas Anda sehari-hari.

Waktu tidur yang cukup dan berkualitas merupakan salah satu aspek kunci dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita. Namun, seringkali kita bertanya-tanya, kapan sebenarnya waktu terbaik untuk tidur? Apakah tidur 6 jam sudah cukup? 

Dalam artikel ini, kita akan mencari tahu waktu tidur ideal berdasarkan kelompok usianya. Selain itu, temukan juga tips praktis agar Anda mendapatkan tidur yang berkualitas.

Waktu Tidur Ideal Berdasarkan Usia

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi waktu tidur yang ideal, terutama faktor usia. Meskipun kebutuhan tidur antara individu bisa saja berbeda, berikut ini adalah panduan umum jam tidur yang disarankan untuk berbagai kelompok usia.

  • Bayi baru lahir (0 hingga 3 bulan): Sebaiknya tidur 14 hingga 17 jam sehari, termasuk tidur siang.
  • Bayi usia 4 hingga 11 bulan: Disarankan tidur 12 hingga 15 jam sehari, termasuk waktu tidur siang.
  • Balita (12 hingga 35 bulan): Durasi tidur dalam sehari, termasuk tidur siang, sebaiknya antara 11 hingga 14 jam sehari.
  • Anak prasekolah (3 hingga 5 tahun): Disarankan tidur 10-13 jam sehari.
  • Anak usia 6 hingga 13 tahun: Sebaiknya tidur sembilan hingga 11 jam sehari.
  • Remaja (14 hingga 17 tahun): Jam tidur yang baik untuk remaja adalah 10 jam sehari.
  • Dewasa muda (18 hingga 25 tahun): Young adults rata-rata membutuhkan tujuh hingga sembilan jam sehari.
  • Dewasa (26 hingga 64 tahun): Rata-rata jam tidur normal orang dewasa adalah tujuh hingga sembilan jam sehari.
  • Orang dewasa lanjut usia (usia 65 tahun ke atas): Sebaiknya tidur hingga delapan jam sehari.

Faktor yang Mempengaruhi Waktu Tidur Ideal

Kebutuhan tidur cenderung berubah seiring bertambahnya usia – bayi dan anak-anak biasanya membutuhkan lebih banyak tidur daripada remaja atau orang dewasa. 

Seperti penjelasan di atas, usia hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi berapa jam tidur yang ideal untuk setiap kelompok usia. Berikut ini adalah faktor-faktor lainnya yang membedakan kebutuhan durasi tidur antar individu.

  • Beberapa kondisi kesehatan, seperti gangguan tidur, sleep apnea, insomnia, dan gangguan sirkadian dapat mempengaruhi kebutuhan tidur seseorang.
  • Tingkat aktivitas fisik yang tinggi atau olahraga intensif dapat meningkatkan kebutuhan tidur untuk pemulihan dan regenerasi tubuh.
  • Stres dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan kebutuhan tidur yang lebih banyak untuk pemulihan mental dan emosional.
  • Mengabaikan rutinitas tidur yang teratur.
  • Kebisingan, suhu kamar yang tidak nyaman, pencahayaan yang terlalu terang, atau kualitas kasur dan bantal yang buruk dapat mempengaruhi kualitas tidur Anda.
  • Faktor genetik.

Penting untuk pahami kondisi tubuh Anda sendiri dan menyesuaikan kebutuhan tidur sesuai dengan kondisi Anda.

Apa Saja Manfaat Tidur yang Cukup?

Memperhatikan kebutuhan tidur dan memastikan tidur cukup memberikan banyak manfaat positif bagi kesehatan dan kesejahteraan kita. Berikut adalah beberapa manfaat dari tidur yang cukup.

  • Tidur yang cukup membantu meningkatkan konsentrasi, memori, dan kemampuan berpikir. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja kita dalam tugas sehari-hari, belajar, dan pekerjaan.
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.
  • Orang yang tidur cukup memiliki resiko yang lebih rendah terhadap penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
  • Tidur yang cukup dapat membantu menjaga keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, sehingga membantu dalam pengendalian berat badan dan mencegah obesitas.
  • Kurang tidur dapat berkontribusi pada risiko gangguan suasana hati, kecemasan, dan depresi.
  • Memperbaiki fungsi metabolisme.
  • Selain memperbaiki kondisi kulit, tidur cukup juga meminimalisasi masalah penampilan, seperti kantung mata, lingkaran hitam, dan kulit kusam.

Dengan memprioritaskan tidur yang cukup, kita dapat merasakan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

Tips Praktis agar Memiliki Waktu Tidur yang Cukup

Apabila Anda ingin mengoptimalkan kualitas tidur dan mendapatkan durasi tidur yang cukup, ada beberapa tips tidur nyenyak yang bisa Anda terapkan.

  • Menjaga jadwal tidur yang konsisten: Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari untuk membantu tubuh mengatur ritme tidur.
  • Ciptakan suasana tidur yang nyaman: Pastikan kamar tidur Anda tenang, gelap, dan sejuk. Gunakan tirai atau penutup mata jika perlu, dan pertimbangkan penggunaan earplug atau mesin penghasil suara putih untuk membantu mengurangi gangguan suara.
  • Batasi paparan bluelight sebelum tidur: Hindari penggunaan perangkat elektronik yang menghasilkan cahaya biru seperti smartphone, tablet, atau televisi sebelum tidur. Bluelight dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk tidur.
  • Lakukan aktivitas relaksasi sebelum tidur: Praktekkan kegiatan yang menenangkan seperti membaca buku, mendengarkan musik yang menenangkan, atau melakukan teknik pernapasan. Selain membuat tubuh  lebih tenang, kegiatan-kegiatan tersebut membantu pikiran rileks.
  • Pilih kasur yang tepat: Memilih kasur Domi, misalnya, adalah pilihan tepat. Selain kenyamanan, kasur yang satu ini menawarkan kualitas dan cocok untuk segala usia.

Lebih dari apapun, tidur cukup dan berkualitas memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita. 

Dengan memperhatikan kebutuhan tidur dan mengimplementasikan tips praktis yang telah dibahas, serta memilih kasur yang tepat seperti kasur Domi, Anda dapat menciptakan pengalaman tidur yang optimal. 

Jadikan tidur yang cukup sebagai prioritas dan terapkan waktu tidur ideal sesuai dengan usia Anda. Selamat tidur yang nyenyak!

Proses penuaan seringkali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Waktu tidur yang tidak cukup, misalnya, banyak berkontribusi terhadap masalah kesehatan yang muncul di tahun-tahun berikutnya. Hasilnya, kualitas hidup pada orang yang semakin tua pun menurun. 

Melalui artikel ini kita akan melihat lebih dekat hubungan antara proses penuaan dan tidur, masalah tidur yang umum terjadi pada lansia, dan tips praktis untuk mengatasi gangguan tidur.

Perubahan Pola Tidur Seiring Bertambahnya Usia

Aging mempengaruhi setiap individu dengan cara yang berbeda. Sementara beberapa orang tidak mengalami gangguan yang signifikan, beberapa lansia lainnya mengeluh tentang kualitas tidur yang buruk atau bahkan kurang tidur. Menurut ahli, ada beberapa hal yang membuat pola tidur lansia berubah.

1. Perubahan Jadwal Tidur

Ketika proses penuaan terjadi, ritme sirkadian tubuh sebenarnya bergeser maju. Pergeseran ini disebut advanced sleep phase disorder (ASPD). Lansia yang mengalami fase ini cenderung mudah lelah ketika bangun pagi dan sore hari.

2. Mudah Terbangun di Tengah Malam

Penelitian juga menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, orang mengalami perubahan sleep architecture. Sleep architecture mengacu pada bagaimana seseorang melalui beberapa tahapan tidur. 

Lansia, misalnya, memerlukan banyak waktu di tahap awal yang sebenarnya lebih ringan sedangkan lebih sedikit di fase deep sleep. Perubahan ini menyebabkan lansia lebih sering bangun di tengah malam. Akibatnya, pola tidur orang lanjut usia pun lebih terfragmentasi.

3. Recovery yang Lama Akibat Perubahan Jadwal Tidur

Perubahan dalam regulasi ritme sirkadian tubuh membuat lansia lebih sulit beradaptasi dengan perubahan. Jadwal tidur yang berubah tiba-tiba terasa seperti jet lag.

4. Tidur Siang

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 25% lansia tidur siang daripada orang dewasa yang lebih muda, yaitu sekitar 8%. [1

Meskipun beberapa ahli menyarankan tidur siang singkat dapat bermanfaat, banyak yang setuju bahwa tidur siang yang terlalu lama membuat sulit tidur pada malam hari. Hal serupa juga berlaku untuk tidur malam terlalu larut.

Lalu, apakah orang tua tidur lebih sedikit?

Mempercayai bahwa lansia membutuhkan waktu tidur yang lebih singkat adalah mitos belaka. Seperti orang dewasa pada umumnya, lansia perlu setidaknya tujuh jam sehari untuk tidur di malam hari.

Masalah Tidur Lansia yang Paling Sering Terjadi

Peneliti memperkirakan ada sekitar 40% hingga 70% lansia yang mengalami sleeping issues kronis. Kemungkinan besar lebih dari setengahnya belum terdiagnosis. [2]

Masalah tidur tersebut dapat mengganggu kehidupan para lansia dan menurunkan kualitas hidup mereka. Beberapa masalah tidur yang sering terjadi di antaranya:

  • Insomnia merupakan masalah tidur yang cukup umum. Kondisi ini merupakan kesulitan untuk tidur atau tetap tidur dalam waktu yang cukup. Hal ini dapat meliputi sulit tidur di malam hari, sering terbangun di tengah malam, atau terbangun terlalu awal di pagi hari.
  • Sleep Apnea, gangguan tidur yang ditandai oleh episodik berhentinya napas selama tidur. Lansia umumnya rentan terhadap sleep apnea, yang dapat mengganggu tidur dan menyebabkan kelelahan di siang hari.
  • Periodic Limb Movement Disorder (PLMD), adalah gangguan tidur yang ditandai dengan gerakan involunter pada tungkai saat tidur. Hal ini dapat mengakibatkan lansia sering terbangun atau terganggu tidurnya.
  • Restless Leg Syndrome (RLS), yaitu kondisi yang menyebabkan sensasi tidak nyaman pada kaki dan keinginan untuk menggerakkan kaki. Ini dapat mengganggu tidur dan membuat lansia sulit untuk tidur nyenyak.
  • REM sleeping disorder, yang melibatkan gangguan dalam fase tidur REM. Fase ini cukup penting untuk pemulihan dan keseimbangan emosional. Lansia dengan gangguan tidur REM dapat mengalami mimpi yang sangat hidup dan gerakan fisik selama tidur.
  • Perubahan alami dalam ritme sirkadian saat penuaan dapat mengakibatkan lansia mengalami pergeseran jadwal tidur. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan mengantuk di siang hari dan kesulitan tidur pada malam hari.
  • Lansia sering mengalami nyeri kronis yang dapat mengganggu tidur mereka. Rasa sakit yang terus-menerus dapat menyulitkan tidur nyenyak dan mengganggu kualitas tidur.

Penting untuk diingat bahwa masalah tidur ini dapat bervariasi antara individu. Apabila masalah tidur mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, segera berkonsultasi dengan profesional.

Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Tidur pada Lansia?

Untuk mengatasi gangguan tidur pada lansia, berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa Anda coba.

  • Mempertahankan rutinitas tidur yang konsisten.
  • Memastikan kamar tidur memiliki suhu yang nyaman, pencahayaan yang tepat, dan kebisingan minimal dapat membantu menciptakan kondisi tidur yang optimal.
  • Hindari konsumsi kafein dan minuman beralkohol sebelum tidur, hindari makan berat menjelang waktu tidur, dan batasi penggunaan perangkat elektronik yang menghasilkan cahaya biru.
  • Mengelola stres dan kecemasan.
  • Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Namun, hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur untuk menghindari kecemasan dan mempersulit tidur.
  • Menggunakan kasur Domi Bliss Mattress. Kasur ini dirancang dengan teknologi anti panas dan responsif terhadap tekanan tubuh. Selain memberikan kenyamanan, kasur ini memberi dukungan yang optimal sehingga menunjang tidur yang cukup pada lansia.

Dengan memperhatikan waktu tidur yang baik dan memilih kasur yang tepat, kita dapat membantu orang tua di rumah tidur dengan nyenyak. Selain itu, tidur cukup akan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Kamar tidur anak tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk tidur. Jika Anda rancang dan desain dengan baik, kamar tidur juga bisa meningkatkan daya imajinasi, kreatifitas, serta sikap disiplin pada anak.

Bagaimana cara menghias kamar tidur anak? Artikel ini menyediakan berbagai inspirasi desain kamar tidur untuk anak yang bisa Anda tiru.

7 Ide Dekorasi Kamar Tidur untuk Anak-anak

Salah satu cara awal untuk memaksimalkan potensi anak adalah dengan memberi yang terbaik bagi anak. Soal desain kamar tidur, Anda bisa contek dari inspirasi berikut;

1. Buat Dekorasi Unik dengan Mural di Satu Sisi Dinding

Bagaimana cara agar kamar anak bisa tampil beda dari kamar lainnya? Selain menambahkan dekorasi unik, Anda juga bisa mengajak anak untuk membuat mural bersama. Jangan tanggung-tanggung, Anda bisa gunakan seluruh bagian salah satu sisi dinding sebagai ‘kanvas’-nya.

Anda bisa membuat mural yang sesuai dengan tema ruangan anak Anda. Selain itu, Anda juga bisa mengajak anak untuk memilih warna bersama untuk menciptakan memori istimewa.

2. Manfaatkan Ruang dengan Custom Tempat Tidur

Hanya memiliki ruang terbatas untuk menjadi kamar tidur anak? Anda bisa membuat desain kamar anak tingkat. Cara ini efektif untuk memaksimalkan setiap suduh ruangan, sehingga kamar tetap lapang dan fungsional tanpa meminggirkan aspek estetika.

Anda bisa mulai dengan memesan dipan custom dua tingkat, dimana bagian atasnya merupakan alas tempat tidur, dan bagian bawahnya adalah meja belajar. Untuk menghubungkan kedua area ini, Anda bisa buat laci yang berguna untuk menyimpan barang-barang anak.

3. Bermain Gradasi Warna Favorit Anak

Tren minimalis sudah booming sejak beberapa tahun kebelakang. Meski begitu, popularitas desain satu ini tidak kunjung surut. Tidak heran, tren minimalis memang cocok untuk segala usia, jadi cocok sekali menjadi desain kamar anak yang terus bertumbuh.

Tertarik membuat kamar tidur anak minimalis? Bukan berarti harus minim dekorasi, loh. Anda bisa tetap berkreasi dengan warna favorit anak, namun pilihlah perlengkapan yang memiliki gradasi warna berbeda. Agar tidak terkesan terlalu ‘ramai’, sandingkan dengan perlengkapan berwarna netral.

4. Warna Earth Tone yang Homey untuk Anak Remaja

Saat beranjak remaja, kebanyakan anak cenderung tidak menyukai dekorasi kamar yang berlebihan. Apalagi jika anak sibuk dengan kegiatan di luar rumah, tentunya anak lebih membutuhkan tempat istirahat yang nyaman, tenang, serta fungsional.

Oleh karena itu, Anda bisa memilih model yang lebih simple sebagai desain kamar anak remaja. Gunakan warna-warna yang menenangkan mata dan homey, seperti perpaduan hijau, coklat, dan putih. Untuk pernak-perniknya, Anda bisa tambahkan mural sederhana serta perabotan yang fungsional.

5. Perpaduan Pink dan Abu-abu, Feminin dan Kalem

Bicara soal desain kamar anak perempuan, warna dan dekorasi yang terbayang pasti tidak jauh dari pink. Tapi, biasanya warna tersebut dipadukan dengan warna pastel lainnya, misalnya ungu atau kuning pastel.  Ingin coba tampil beda? Anda bisa ajak anak untuk memadukan pink dengan abu-abu.

Perpaduan warna tersebut tetap membuat kamar terkesan feminin dan semarak, namun tetap kalem dan sejuk dipandang mata. Jika mau, Anda juga bisa menambahkan warna perlengkapan berwarna kontras, misalnya hijau tua untuk menjadi fokus dari ruangan.

6. Mural di Langit-langit, Buat Anak Betah di Rumah

Untuk desain kamar anak cowok, warna yang cukup populer adalah warna biru. Jika ingin menekankan kesan minimalis, terang, dan hangat, Anda bisa menambahkan perabotan berwarna netral seperti putih atau coklat. Agar lebih homey, Anda bisa menggunakan pelapis lantai dengan guratan kayu.

Agar kamar semakin menarik, Anda bisa tambahkan mural kesukaan anak di langit-langit. Selain itu, menambahkan aksesoris glow in the dark juga bisa menjadi sentuhan akhir yang manis.

7. Buat Kasur Tingkat Menjadi Elemen Dekoratif

Membuat desain kamar untuk anak 2 orang bisa jadi hal yang susah susah gampang. Pasalnya, Anda perlu memastikan ruangan tetap indah, tidak terkesan penuh, namun tetap menjamin privasi kedua anak Anda. Di kala seperti itu, penggunaan kasur tingkat kerap menjadi solusi.

Agar tidak terkesan berlebihan, Anda bisa membuat kasur tingkat custom yang berdesain cantik, sehingga bisa menjadi unsur dekorasi. Untuk menghemat tempat, Anda juga bisa membuat pijakan tangga sebagai laci dan sisi dalam kasur sebagai ambalan tempat asesoris anak.

Siapkan Kasur Terbaik Demi Tingkatkan Kualitas Tidur Anak

Salah satu hal yang kerap menjadi keluhan para orang tua adalah sulitnya mengajak anak untuk tidur. Bahkan, tidak sedikit anak-anak yang menolak untuk tidur. Penyebabnya pun bermacam-macam, misalnya rasa takut tidur sendirian, munculnya mimpi buruk, hingga mengompol.

Oleh sebab itu, anak-anak berpotensi memiliki kualitas tidur yang buruk. Jadi, adalah tugas orangtua untuk memastikan anak tetap nyaman saat tidur. Salah satunya adalah dengan menggunakan Studio Mattress dari Domi.

Studio Mattress terbuat dari material yang berkualitas. High Density Quantum Base Foam berfungsi untuk menopang punggung anak dengan baik sehingga meminimalisir rasa pegal saat bangun. Selain itu, Pocket Spring Motion Isolation pun mampu mengurangi guncangan, sehingga anak tidak mudah terbangun.

Tak hanya itu, material anti-tungau pada Studio Mattress mampu menghindarkan anak dari gigitan kutu kasur yang mengganggu. Karena bahannya empuk, resiko iritasi akibat gesekan kasur pun bisa terhindarkan. Bersama Domi, kamar tidur anak yang sudah estetik pun jadi semakin nyaman untuk ditempati.

×