Tidur Tanpa Bantal, Benarkah Lebih Nyenyak dan Sehat? Manfaat & Risikonya
By Domi Editorial Team
| Jun 03, 2024
Untuk Anda yang punya masalah berkaitan dengan penurunan kualitas tidur, bisa mempertimbangkan untuk tidur tanpa bantal.
Banyak yang meyakini bahwa gaya tidur ini mengandung sejumlah manfaat kesehatan, tapi bagaimana dengan faktanya?
Artikel ini akan membahas tentang manfaat, risiko, dan tips melakukan cara tidur tanpa bantal dengan benar untuk mendapatkan benefit seoptimal mungkin.
Anda boleh skeptis dengan cara ini karena sekilas seperti menyelisihi ilmu kesehatan. Akan tetapi, faktanya ada sejumlah manfaat potensial yang bisa Anda dapatkan dengan melakukan gaya tidur ini.
Kaku Leher Berkurang
Pernahkah ketika bangun, Anda tidak bisa menggerakkan leher alias kaku (stiffness)?
Penyebabnya bisa banyak, mulai dari kasur yang tidak mendukung, bantal yang terlalu keras, hingga posisi tidur yang tidak sesuai dengan lekukan alami tubuh.
Penggunaan bantal yang terlalu tinggi dan terlalu lebar membuat leher harus menekuk atau terpuntir dalam waktu yang cukup lama. Karena itu, meninggalkan bantal sementara dapat memperbaiki kaku dan nyeri leher.
Mengurangi Dengkuran
Pernah mengalami komplain dari pasangan atau keluarga karena tidur mendengkur? Coba tinggalkan bantal sementara.
Bantal juga menjadi penyebab posisi kepala harus menekuk atau tertunduk. Akibatnya, aliran napas dari hidung menyempit.
Udara yang lewat jalan sempit pun akhirnya menggetarkan mukosa atau permukaan saluran napas sehingga suara dengkuran pun ke luar.
Maka dari itu, menyisihkan bantal dari bawah kepala saat tidur telentang akan membantu jalur udara terbuka lebih lebar. Hasilnya, dengkuran akan berkurang.
Memperbaiki Masalah Wajah dan Rambut
Pernah punya masalah jerawat yang tak kunjung membaik? Atau rambut yang mudah kusut? Bisa jadi masalahnya berawal dari bantal.
Bantal bisa jadi media yang menyerap keringat dan menyimpan kotoran serta debu. Saat tidur, terutama kalau posisi Anda menyamping, seringkali wajah mengalami kontak langsung dengan bantal dalam waktu lama.
Terbayang kalau bantalnya keras dan sarungnya kotor? Keriput dan jerawat pun mudah timbul.
Lantas, bagaimana kalau posisi telentang. Efeknya jadi mengarah ke rambut yang jadi lepek dan kusut ketika bangun.
Dengan demikian, tidur tanpa bantal membantu mengatasi masalah kaku dan nyeri leher, mengurangi mendengkur, dan memperbaiki masalah wajah serta rambut.
Walaupun ada manfaat kesehatannya, gaya tidur ini bukan untuk semua orang. Ada risiko juga dari efek samping tidur tanpa bantal yang terasa kalau Anda punya kebiasaan atau kondisi tertentu.
Nyeri Leher
Risiko ini muncul ketika Anda terbiasa tidur miring di mana ada jarak yang cukup jauh antara kepala dan kasur.
Mau tidak mau, jarak ini harus Anda fasilitasi dengan dukungan dari bantal. Kalau tidak, malah justru dapat menyebabkan leher nyeri dan terkilir.
Aliran Balik Asam Lambung
Risiko ini muncul khusus untuk penderita GERD (gastroesophageal reflux disease) yang dialami oleh sekitar 20% orang dewasa.
Pada penderita penyakit ini, katup pembatas antara lambung dan kerongkongan sudah agak bocor, jadi asam lambung dapat mengalir balik tanpa halangan.
Kalau tidak pakai bantal, ada potensi kepala dan kerongkongan lebih rendah posisinya dari lambung. Akibatnya, asam lambung pun bisa “naik”.
Henti Napas Saat Tidur
Risiko ini muncul kalau Anda punya kebiasaan tidur telungkup. Walau sebenarnya posisi ini yang paling cocok dengan gaya tidur tanpa bantal, tapi ada risiko Anda mengalami henti napas (sleep apnea).
Risiko ini terjadi kalau tingkat keempukan kasur yang Anda gunakan terlalu rendah (terlalu empuk). Akibatnya, hidung dan mulut dapat “tenggelam” ke dalam kasur dan mengganggu aliran napas.
Rahasia cara tidur tanpa bantal yang nyenyak dan menyehatkan adalah dengan sebelumnya memahami preferensi tidur Anda.
Gaya tidur ini sangat tidak cocok untuk preferensi tidur miring. Bantal harus tetap pakai. Lebih baik lagi kalau Anda menyisipkan guling di antara kedua paha dan lutut untuk menambah kenyamanan.
Kalau preferensi tidur telentang, cocok saja. Lebih cocok lagi kalau telungkup. Syaratnya, lakukan secara bertahap dengan mengurangi ketinggian bantal agar otot leher dapat beradaptasi.
Kalau mau tidur nyaman dan lelap dalam posisi apapun, Anda bisa menggunakan Memory Cloud Pillow dari Domibed.
Memory Cloud Pillow dari Domibed adalah bantal spesial ini berbahan memory foam, material busa khusus yang bisa menyesuaikan dan “mengingat” posisi leher dan kepala saat tidur.
Busa khusus tersebut mendapat tambahan infus gel dan campuran serat mikron yang membuat tidur Anda sejuk sepanjang malam dan kepala tertopang secara sempurna.
Mau preferensi posisi tidur yang mana pun, bantal ini akan mampu membuat Anda merasakan tidur yang nyenyak seperti bayi.
Jadi, buat apa ambil risiko tidur tanpa bantal. Percayakan Memory Cloud Pillow untuk mengantarkan Anda ke alam relaksasi yang dalam.
Maybe you might like
Sep 02, 2025
Teknologi Sensor Tidur: Rahasia Tidur Nyenyak Ala Kasur Pintar Masa Kini
Baca Juga :6 Macam-Macam Ukuran Kasur yang Wajib Diketahui
Hasilnya, pengguna bisa mendapatkan insight akurat tentang pola tidur tanpa mengubah rutinitas malamnya.
Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea bukan hal langka. Keduanya terbukti mengganggu konsentrasi dan produktivitas bahkan kesehatan jantung.[5] Manfaat sensor tidur pintar akan terasa dalam hal ini—sensor bisa mendeteksi gejala dini sebelum makin parah.
Lebih dari itu, teknologi ini memberikan rekomendasi personal yang membantu Anda membangung rutinitas tidur sehat sesuai kebutuhan. Data juga tersimpan hingga progres kualitas tidur bisa Anda lacak untuk jangka panjang.
Bagi pekerja urban yang sering merasa lelah meski sudah tidur lama, fitur ini ibarat cermin objektif—menunjukkan di mana masalahnya, sekaligus memberi arah untuk memperbaikinya.
Negara maju mulai melangkah lebih jauh dalam menghadirkan tidur yang benar-bener personal. Jepang, misalnya, memadukan AI sleep tracking dengan sistem pengatur suhu kasur otomatis. Dengan begitu, kenyamanan termal bisa menyesuaikan ritme biologis pengguna sepanjang malam.[6]
Sementara itu, beberapa produsen kasur dan perusahaan teknologi Amerika berkolaborasi melahirkan sistem analisis tidur berbasis AI yang mampu membaca data dari sensor detak jantung saat tidur secara presisi.[7]
Inovasi semacam ini menegaskan bahwa masa depan tidur bukan hanya soal kasur empuk melainkan pengalaman istirahat yang personalized, sesuai kebutuhan tubuh masing-masing.
Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea terbukti mengurangi fokus dan energi hingga kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, alat pemantau kualitas tidur lewat kasur pintar tidak bisa lagi dipandang sebagai gimmick.
Keberadaannya telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat—membantu siapa saja yang ingin lebih produktif, bukan hanya mereka dengan masalah tidur. Kasur yang tepat, kini berfungsi ganda: alas istirahat sekaligus instrumen menjaga kualitas hidup.
Tidur modern tak cukup hanya mengandalkan sensor pintar—material kasur juga menentukan seberapa pulas Anda beristirahat. Domi Cloud Hybrid hadir dengan kombinasi material premium yang khusus mendukung kenyamanan maksimal.
Lapisan Open Cell Memory Foam memberi sensasi seolah melayang: empuk, responsif, serta mampu menyesuaikan panas tubuh dan tekanan agar tidur tetap stabil. Sementara itu, Green Tea Latex menambah lapisan perlindungan alami dengan sifat antibakteri sekaligus menciptakan efek segar dan rileks.
Hasilnya, kasur ini menyatukan support yang kuat dengan kenyamanan yang lembut—pasangan ideal bagi Anda yang produktif dan membutuhkan tidur berkualitas setiap malam. Dengan begitu, energi pulih keesokan paginya dan performa terjaga sepanjang hari.
Tidur berkualitas bukan kebetulan, melainkan kombinasi kasur yang tepat dan pemahaman pola tidur yang akurat. Sensor membantu membaca apa yang terjadi saat Anda terlelap, sementara material premium menghadirkan kenyamanan yang terasa langsung. tangible.
Domi Cloud Hybrid menjadi pilihan ideal, memadukan teknologi modern dan desain cerdas untuk mendukung kesehatan serta produktivitas Anda. Saatnya peduli, saatnya upgrade, temukan rahasia istirahat lewat teknologi sensor tidur.
-->
Sep 02, 2025
Cara Merawat Kasur agar Terhindar dari Tungau dan Bau Tidak Sedap
Baca Juga :6 Macam-Macam Ukuran Kasur yang Wajib Diketahui
Bedanya dengan cara tradisional yang hanya mengandalkan jemur di luar ruangan, aksesori modern ini bekerja setiap saat tanpa harus menunggu matahari muncul. Selain bikin kasur lebih awet, kombinasi pencegahan sederhana ini juga membantu mencegah tungau dan jamur yang bisa memicu alergi maupun gangguan pernapasan.
Kebiasaan sederhana sering kali jadi penentu utama kenyamanan tidur. Namun, di banyak rumah di Indonesia, kamar justru ditutup rapat saat hujan. Sementara itu, udara lembap yang terperangkap bisa membuat kasur cepat apek.
Untuk mencegahnya, coba rutinitas praktis berikut:
Angin-anginkan kasur setiap pagi agar udara segar masuk dan lembap saat keluar.
Buka jendela di siang hari supaya cahaya dan sirkluasi alami membantu mengeringkan ruangan.
Gunakan dehumidifier atau kipas angin ketika cuaca tidak memungkinkan.
Tips menjaga kasur tetap awet ini juga jadi bagian dari cara membersihkan kasur secara alami. Apabila Anda melakukannya secara konsisten, kasur akan tetap kering dan higienis serta bikin nyaman setiap malam.
Solusi saat Kasur Sudah Terlanjur Lembap atau Bau Apek
Tidur nyenyak bukan hanya tentang durasi, tapi juga oleh kondisi kasur yang Anda gunakan setiap hari. Kasur yang terawat akan mengurangi risiko alergi dan menjaga postur tubuh sekaligus memberi rasa nyaman lebih lama.
Bahkan, cara merawat kasur spring bedsama pentingnya dengan kasur busa, mengingat keduanya rentan terhadap debu dan kelembapan. Pada akhirnya, kasur bukan sekadar alas tidur—ini adalah investasi kesehatan keluarga yang berpengaruh pada kualitas hidup.
Kalau kasur bersih sudah jadi investasi kesehatan, maka memilih kasur dengan teknologi tepat adalah langkah cerdas berikutnya. Domi Air Mattress hadir dengan dua pilihan: full foam untuk firm support dan pocket spring bagi Anda yang menyukai kenyamanan fleksibel—tinggal sesuaikan dengan tubuh maupun ruangan.
Rahasianya ada pada Ventilated Blue Air Foam yang menjaga sirkulasi udara tetap lancar, serta Adaptive Fabric yang membuat permukaan kasur sejuk dan kering. Jadi, merawat kasur memang penting. Namun, memilih kasur yang sejak awal menggunakan teknologi pencegahan kelembapan sejak awal akan membuat hidup jauh lebih praktis.
Mulai dari pencegahan, perawatan harian, hingga solusi darurat, semua kembali pada satu hal: kualitas tidur berawal dari kasur yang sehat. Dengan memilih Domi Bed, Anda tak hanya mendapat kenyamanan, tapi juga perlindungan ekstra dari kelembapan.
Jadi, jangan tunggu masalah muncul—investasikan waktu untuk memahami cara merawat kasur yang benar.
-->
Aug 28, 2025
Psikologi Warna Seprai: Trik Memilih Warna Ideal agar Tidur Nyenyak Setiap Malam
Baca Juga :Tidur Setelah Sahur: Kebiasaan Baik atau Perlu Dihindari?
Singkatnya, pilihan warna seprai yang menenangkan bukan hanya mempercantik kamar, tapi juga menjadi katalis tidur yang lebih pulas.
Penelitian menunjukkan warna cerah dan mencolok, seperti merah atau oranye terang, cenderung merangsang sistem saraf sehingga sulit bagi tubuh untuk masuk ke mode relaksasi.[4]
Dalam konteks psikologi warna dalam kamar tidur, pilihan warna ini lebih tepat untuk ruang kerja atau area aktivitas karena mampu picu energi dan fokus. Namun, jika Anda menerapkannya di seprai, efeknya bisa berbalik: otak terus terstimulasi dan tidur menjadi tidak nyenyak.
Itulah sebabnya, memilih warna seprai bukan hanya soal estetika, melainkan juga strategi menjaga kualitas istirahat.
Pengaruh warna seprai terhadap tidur erat kaitannya dengan preferensi pribadi dan suasana yang ingin dibangun. Bahkan, warna seprai bisa jadi strategi sederhana untuk mengubah nuansa kamar.
Misalnya, biru sangat pas untuk kamar bernuansa coastal atau pantai karena memberi kesan segar dan terang. Sementara itu, krem atau beige cocok untuk gaya Scandinavian yang hangat sekaligus minimalis. Putih, di sisi lain, menjadi andalan bagi yang menyukai tampilan modern dan rapi.
Menariknya, mengganti seprai bisa menjadi cara makeover instan tanpa renovasi bear. Dengan memilih warna yang tepat, kamar tidur bukan hanya tampak indah, tapi juga menghadirkan atmosfer yang mendukung tidur berkualitas.
Pilihan warna seprai sejatinya bekerja di tiga lapis: estetika, kenyamanan, dan efek psikologis. Warna yang indah memang mempercantik kamar, tapi kenyamanan kain serta sugesti visual yang muncul jauh lebih menentukan kualitas tidur.
Seperti biru yang menenangkan, putih yang memberi kesan bersih, atau warna pastel untuk kamar tidur yang menghadirkan rasa hangat. Semua ini menunjukkan bahwa warna lebih dari sekadar dekorasi, melainkan elemen yang mengubah pengalaman tidur menjadi lebih rileks dan sehat serta menyenangkan.
Seprai dan Mattress Protector dari Domi
Jika warna mampu mengubah pengalaman tidur, maka pilihan produk yang tepat akan melengkapi efeknya. Seprai Domi hadir dengan dua warna netral—abu-abu dan putih—yang serbaguna, fleksibel untuk berbagai gaya kamar, sekaligus menciptakan nuansa tenang dan minimalis.
Sarung bantal dan gulingnya juga senada, sehingga tercipta harmoni visual yang menenangkan mata sebelum istirahat. Tak kalah penting, Domi Mattress Protector menjaga kasur tetap bersih dari lembap maupun noda. Dengan begitu, sensasi higienis selalu terjaga setiap malam.
Bagi Anda yang mendambakan tidur sehat dan praktis, kombinasi ini menawarkan kenyamanan sekaligus estetika tanpa kompromi.
Warna bukan sekadar hiasan kamar, tapi terapi yang memengaruhi cara tubuh dan pikiran beristirahat. Seprai, di sisi lain, bisa jadi pintu masuk sederhana untuk menciptakan suasana tidur yang lebih rileks dan tenang serta menyenangkan. Mulailah dengan memilih nuansa yang sesuai mood Anda, atau manfaatkan opsi netral dari Domi untuk hasil maksimal. Pada akhirnya, memahami psikologi warna seprai adalah langkah kecil dengan dampak besar bagi kualitas tidur Anda.