Tidur tidak hanya soal Anda memejamkan mata dari jam sekian hingga sekian. Lebih dari itu, ada berbagai fase yang harus Anda lewati mulai dari saat terjaga hingga terbangun di pagi hari. Salah satunya adalah sleep latency yang berkaitan erat dengan durasi tidur Anda.

Melalui ulasan ini, Anda bisa tahu lebih jauh tentang latensi tidur, termasuk tips dan cara meningkatkan sleep latency.

Mengenal Sleep Latency

Pola tidur setiap orang tidak sama. Ada yang bisa langsung tertidur setelah kepala menyentuh bantal. Sementara itu, ada juga orang yang perlu menghitung domba untuk bisa tertidur. Periode transisi dari Anda terjaga hingga tertidur inilah yang disebut sleep latency.

Idealnya latensi tidur berlangsung dalam waktu 10 hingga 20 menit. Terlelap lebih cepat dari 10 menit bisa berarti Anda kelelahan. Sedangkan latensi tidur lebih dari 20 menit bisa menjadi indikasi Anda mengalami insomnia.

Selain masalah perbedaan usia, gender juga berpengaruh terhadap latensi tidur. Studi menunjukkan bahwa wanita biasanya butuh waktu lebih panjang untuk tertidur daripada pria, seiring bertambahnya usia. [1]

Fase ini tidak hanya menjadi rutinitas saja, melainkan punya dampak penting kesehatan Anda secara keseluruhan. Pemahaman soal latensi tidur ini penting bisa menjadi indikator terkait seberapa baik siklus tidur Anda berfungsi. Tidur cukup berapa jam? Idealnya antara 7-8 jam bagi orang dewasa.

Ketika Anda tidak cukup tidur, maka ini bisa mengganggu kesehatan. Selain itu, mood juga dapat berantakan. Terburuk, produktivitas dan performa Anda akan menurun karena kurang tidur.

Tips Ini Bisa Bantu Perbaiki Latensi Tidur Anda

Ada beberapa faktor yang memengaruhi latensi tidur seseorang. Kesehatan mental dan gaya hidup merupakan beberapa di antaranya. Selama ini Anda merasa butuh waktu lebih lama untuk terlelap? Coba saja beberapa tips berikut!

1. Matikan Lampu Saat Tidur

Jika Anda tidak masalah dengan tidur dalam gelap, maka mematikan lampu saat tidur bisa jadi tips terbaik untuk mempercepat Anda terlelap. Kegelapan merangsang kelenjar pineal di dalam otak untuk memproduksi melatonin, yaitu hormon turunan serotonin yang meningkatkan rasa kantuk. [2]

Selain mematikan lampu, menggunakan penutup mata, menutup tirai jendela, hingga meminimalkan cahaya di dalam kamar juga jadi opsi yang bijak. Khususnya apabila Anda tidak bisa tidur sepenuhnya dalam kondisi gelap gulita.

2. Mandi Air Hangat

Cara meningkatkan sleep latency lain adalah dengan mandi air hangat. Penelitian menunjukkan bahwa mandi air hangat 1 atau 2 jam sebelum tidur bisa membantu Anda terlelap 10 menit lebih cepat. [3] Ini bisa terjadi karena suhu inti tubuh akan turun setelah mandi air hangat.

Ingat, suhu tubuh manusia berada di titik terendah ketika tidur. Jadi, ketika Anda mandi air hangat, lalu suhu tubuh turun, maka ini menjadi sinyal bagi circadian rhythm bahwa Anda akan tidur.

3. Batasi Main Gadget

Laporan State of Mobile 2024 dari Data.ai menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia menggunakan ponsel selama lebih dari 6 jam sehari. Oleh karena itu, tidak heran jika menjelang tidur pun ada orang yang masih menggunakan ponsel. Bahkan, ada yang mencoba terlelap sambil scrolling media sosial.

Sayangnya, bermain gadget menjelang tidur tidak akan membantu Anda terlelap. Blue light yang dihasilkan oleh ponsel justru memicu produksi melatonin menurun sehingga Anda terjaga lebih lama. Untuk itulah, Anda perlu membatasi main gadget menjelang waktu tidur. Jauhkan gadget 1 atau 2 jam sebelum Anda tidur.

4. Mainkan Musik yang Tenang

Musik memiliki banyak efek neurologis dan fisiologis yang menjanjikan, termasuk efektif dalam memerangi kurang tidur. [4] Musik yang tenang dan damai bisa membantu Anda lebih cepat terlelap. Contohnya seperti musik klasik, jazz, ambient music, suara alam, hingga instrumental. 

Lakukan beberapa hal untuk menjadikan musik sebagai rutinitas sebelum tidur. Pertama, pilih jenis musik dan sesuaikan volume-nya. Kedua, buat playlist berdurasi 30 hingga 45 menit. Ketiga, lakukan kegiatan mendengar musik sebelum tidur secara terus menerus agar tubuh memahami bahwa ini tanda Anda ingin tidur. 

5. Pakai Aromatherapy Di Dalam Kamar

Beberapa aromatherapy berdampak pada kualitas tidur. [5] Contohnya seperti lemon, eucalyptus, lavender, chamomile, dan rose. Aroma chamomile dan lavender memiliki efek menenangkan sistem saraf. Sementara itu, aroma lemon bisa menurunkan detak jantung, sehingga tubuh dan pikiran lebih rileks serta siap untuk tidur.

Aroma eucalyptus yang segar dan kuat membantu membuka saluran pernapasan, khususnya bagi Anda yang mengalami sleep apnea. Wangi bunga mawar bisa mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur.

Kasur Studio Mattress dari domi bisa jadi pilihan untuk mengurangi sleep latency. Springbed ini didesain khusus untuk bisa menopang punggung dengan baik dan mengurangi gerakan dan bunyi. Hasilnya, Anda bisa tidur lebih cepat, nyaman, dan nyenyak.