Jika dilihat dari luar, tidur hanya dimaknai sebagai rutinitas harian yang wajib dilakukan untuk istirahat. Namun, ternyata aktivitas ini punya filosofi yang lebih dalam. Jadi, tidak heran jika ada negara yang punya tradisi tidur unik. Misalnya seperti kebiasaan tidur orang Jepang yang beda dengan di Indonesia.
Jika Anda bertanya-tanya orang Jepang kalau tidur pakai apa, mereka suka memakai futon. Berbeda dengan orang Indonesia yang lebih suka memakai kasur busa, spring bed, atau kapuk. Futon sendiri adalah kasur tipis, datar, dan berisi bahan lembut yang digunakan untuk tidur di lantai atau di bingkai kayu.[1]
Pemilihan futon ini bukan tanpa alasan. Karena itu, pelajari makan di balik tidur memakai futon dan kebiasaan-kebiasaan tidur orang-orang dari negara lain yang tidak kalah unik!
Kenapa Orang Jepang Suka Memakai Futon?
Sumber: Wikimedia/@Micha L. Rieser edited by Canva
Kalau melihat dari sejarahnya, orang Jepang sudah menggunakan futon untuk tidur sejak zaman dulu. Pada waktu itu, hanya bangsawan kaya raya saja yang bisa menggunakannya. Sedangkan orang biasa tidur dengan memakai tikar. Tujuannya agar tubuh tidak kepanasan di musim panas dan tidak kedinginan di musim dingin.
Namun, pada abad ke-18, penggunaan futon jadi lebih luas. Pada saat itu, kapas dan katun sudah lebih mudah ditemukan. Jadi, biaya untuk membuat futon tidak semahal dulu. Hasilnya, kasur ini bisa diproduksi secara masal dan mulai digunakan oleh orang Jepang, dari dulu hingga sekarang.
Jika kebanyakan orang di dunia beralih ke kasur yang lebih modern, kebanyakan orang Jepang masih mempertahankan cara tidur yang tradisional ini.
Alasannya sederhana, yaitu karena:
1. Prinsip Minimalis & Efektivitas Ruang
Bentuk kasur futon Jepang itu unik karena bisa dilipat hingga menjadi tempat duduk. Ada tiga bagian di dalamnya, yaitu shikibuton (matras), kakebuton (selimut), dan makura (bantal). Karena bisa dilipat, kasur ini jadi lebih mudah dirapikan. Sangat ideal untuk orang-orang yang mengedepankan efektivitas ruang.
Selain itu, kasur ini juga mencerminkan budaya Jepang yang serba sederhana dan praktis. Selama nyaman dan bisa melindungi dari dingin dan panas, maka mereka tidak ragu untuk terus menggunakan kasur ini di zaman modern seperti sekarang.
2. Baik untuk Kesehatan
Bagi yang belum tahu bagaimana orang Jepang tidur, mereka biasanya hanya menggelar futon atau bingkai kayu di lantai dan tidur di sana. Namun jangan salah, karena meski sederhana ada manfaat kesehatan yang bisa Anda rasakan saat tidur di kasur ini.
Kasur Jepang terkenal antidebu dan antijamur karena lebih mudah untuk dijemur di bawah sinar matahari dengan lebih rutin. Selain itu, futon juga firm, sehingga bisa menyelaraskan tulang belakang dan membenarkan postur saat tidur. Ini ideal untuk Anda yang rentan sakit punggung.[2]
Kebiasaan-Kebiasaan Tidur Unik di Negara Lain
Setelah tahu apa yang digunakan orang Jepang untuk tidur, kini saatnya untuk mengintip kebiasaan tidur unik di negara lain.
1. Kebiasaan Tidur Orang Korea
Sumber: Freepik/@kstudio edited by Canva
Tidak jauh berbeda dengan orang Jepang, orang Korea juga terbiasa tidur di lantai. Karena itu, mereka menciptakan ondol, sistem pemanas lantai di rumah tradisional yang bisa melindungi mereka dari suhu dingin di musim dingin. Uniknya, ondol sudah ada sejak tahun 900-800 SM.[3]
Inilah kebiasaan tidur orang Korea yang sangat mencolok. Mereka mementingkan suasana kamar yang tenang dan hangat agar bisa rileks dan beristirahat dengan nyaman.
2. Kebiasaan Tidur Orang Skandinavia
Sumber: Freepik/@freepik edited by Canva
Berbeda dengan orang Jepang dan orang Korea yang suka tidur di lantai, sebenarnya orang Skandinavia lebih suka tidur di kasur modern. Namun uniknya, jika tidur berdua, mereka akan menggunakan dua selimut yang berbeda. Ini tentu tidak seperti orang Indonesia yang lebih suka berbagi selimut yang sama.
Kebiasaan tidur ini dinamakan Scandinavian Sleep Method. Tujuan utamanya adalah agar kualitas tidur lebih optimal karena tidak terganggu oleh pergerakan orang di samping Anda. Biasanya dilengkapi dengan gaya kamar yang serba putih, natural, dan rapi, yang mendukung rasa tenang.
Hal-Hal yang Bisa Dipelajari dari Kebiasaan Tidur Negara Lain
Ketika melihat tiga budaya tidur di atas, sebenarnya ada banyak hal yang bisa Anda pelajari, seperti:
- Pentingnya dukungan fisik untuk tidur, seperti permukaan tidur yang firm atau medium firm. Tujuannya agar bisa mendukung postur tidur dan menyelaraskan tulang belakang dengan lebih baik.
- Kehangatan dan ketenangan itu sangat penting untuk tidur berkualitas.
- Menata ulang kamar tidur dengan konsep minimalis bisa jadi pilihan untuk hidup yang lebih praktikal.
- Pilih bedding yang paling nyaman, mengingat kini sudah ada banyak opsinya.
Salah satu pilihan bedding terbaik adalah Domi Plush Hybrid. Kasur ini menggabungkan kenyamanan khas kasur Jepang (di lantai namun tetap empuk) dan kehangatan ala kasur Korea (supportive dan cozy). Desain kasurnya juga elegan seperti kasur Skandinavia yang terkenal minimalis dan fungsional.
Kasur ini adalah kasur pertama Domi yang menggunakan premium Korean microfiber. Bahan ini sangat populer sebagai bahan bantal dan guling Domi. Ideal bagi semua orang yang mendambakan tidur nyaman dan berkualitas setiap malam, berkaca pada kebiasaan tidur orang Jepang, Korea, dan Skandinavia.