Matahari terbenam, kota terlelap, tapi Anda baru mulai hidup dan beraktivitas? Selamat datang di dunia night owl, di mana inspirasi mengalir deras saat jarum jam menunjuk tengah malam. Salah satu ciri night owl person memang jadi lebih kreatif dan berenergi di malam hari, saat orang lain beranjak untuk rehat.
Tapi, pernahkah terlintas rasa penasaran, “Bagaimana rasanya jadi early bird yang produktif sejak pagi?”
Early Bird vs Night Owl
Sebelum menyelam lebih dalam, mari berkenalan dengan dua kronotipe manusia berdasarkan jam biologisnya: night owl dan early bird.
1. Definisi Night Owl
Definisi dari night owl adalah individu yang produktivitasnya memuncak saat malam tiba atau istilah lainnya “kalong”.
Mereka sering merasa lebih kreatif dan berenergi saat orang lain bersiap tidur maka tidak heran jika para pekerja kreatiflah yang memiliki kecenderungan ngalong, seperti penulis dan desainer.
Meski mampu menghasilkan ide-ide cemerlang berkat ngalong, ada sejumlah kekurangan dari tipe ini. Seperti terbatasnya waktu untuk aktivitas fisik.[1]
Night owl person umumnya juga sulit bangun pagi karena masih mengantuk. Dengan kebiasaan ini, mereka akan melewatkan rutinitas sarapan dan olahraga pagi.
Selain itu, night owl juga sering berhubungan dengan kebiasaan buruk: konsumsi kafein atau minuman alkohol. Bad habit ini bisa memicu adanya masalah kesehatan, mulai dari diabetes, masalah sistem metabolisme, hingga terganggunya kesehatan mental.[2]
2. Definisi Early Bird
Early bird adalah kebalikan night owl. Ia adalah individu yang bangun pagi dengan semangat membara, emosi positif, dan siap menaklukkan hari. Masyarakat juga mengenal tipe ini sebagai morning person.[3]
Para morning person umumnya memiliki konsentrasi dan fokus tinggi saat beraktivitas juga mempunyai waktu interaksi lebih banyak dengan sosial masyarakat.
Sama seperti night owl person, orang yang bangun pagi juga memiliki kekurangan. Pasalnya, morning person sudah memiliki rutinas jam tidur yang tetap sehingga ia akan kesulitan mengikuti aktivitas malam.
Penyebab Night Owl Person
Ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa menjadi night owl.
1. Genetik
Sebuah studi menyatakan bahwa genetika memiliki pengaruh dalam preferensi seseorang menjadi night owl atau morning person. Beberapa orang memang secara alami lebih aktif di malam hari.[4]
2. Produktivitas di Malam Hari
Tidak sedikit para night owl merasa bahwa mereka mampu bekerja lebih efisien dan kreatif juga menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna pada malam hari.
Hal ini terpengaruh oleh suasana yang tercipta sehingga membuat mereka bisa lebih fokus pada pekerjaan atau hobi.
3. Lingkungan
Pekerjaan shift malam atau gaya hidup yang mengharuskan begadang bisa jadi penyebabnya. Dengan begadang terus-menerus bisa membuat tubuh terbiasa dan ketika tubuh sudah terbiasa, Anda akan mengalami sulit tidur lebih awal.
4. Ritme Sirkadian
Di sisi lain, ritme sirkadian mungkin berperan dalam menentukan kronotipe tidur Anda. Faktanya, ritme sirkadian bisa berubah karena berbagai faktor, seperti lingkungan kerja yang shift malam, obat-obatan, hingga pengaruh stres.
5. Masalah Tidur
Terakhir, efek dari insomnia atau gangguan tidur lainnya bisa membuat seseorang terjaga hingga larut malam. Kebiasaan ini bisa menjadi siklus yang sulit diubah.
Dampak dan Risiko Night Owl Person
Menjadi night owl bukan sekadar masalah kantuk dan mata panda di pagi hari. Ada beberapa dampak serius bagi kesehatan, yang perlu Anda perhatikan, terutama jika gaya hidup ini tidak sejalan dengan jadwal aktivitas sehari-hari yang menuntut bangun pagi.
Orang yang menjadi night owl memiliki risiko tinggi jetlag refleks yang kronis karena kebiasaan tidur larut akan membuat waktu tidur berkurang banyak. Dari kurangnya istirahat bisa memengaruhi aktivitas dan kesehatan fisik, seperti diabetes, sakit kepala, migrain, dan penyakit lain.
Di sisi lain, kualitas tidur yang buruk dan kesulitannya dalam mendapatkan tidur yang cukup akan memicu masalah tidur. Salah satunya insomnia.
Bukan hanya itu, kesehatan mental pun terganggu. Menurut penelitian, night owl berisiko tinggi terkena penyakit jiwa seperti skizofrenia dan depresi.[5]
Cara Mengubah Night Owl Menjadi Early Bird
Tentunya, siapa yang ingin mengalami berbagai masalah di atas, ya, kan? Oleh karena itu, penting untuk mengubah gaya hidup menjadi early bird person agar terhindar dari berbagai risiko di atas.
Namun, perubahan bukan hal mudah. Anda perlu melakukannya secara perlahan setiap langkahnya. Bagi Anda yang ingin mengubah kebiasaan begadang night owl, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Buat Jadwal Aktivitas Teratur
Tentukan waktu tidur dan bangun yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan. Hal ini membantu tubuh menyesuaikan ritme sirkadian.
2. Ciptakan Rutinitas Malam
Hindari kafein dan layar gadget satu jam sebelum tidur. Alih-alih melakukan screen activity, lakukan aktivitas relaksasi seperti membaca atau mandi air hangat. Anda juga bisa olahraga ringan secara konsisten untuk melancarkan sirkulasi dan metabolisme tubuh.
3. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman
Pastikan kamar tidur Anda nyaman, gelap, dan sejuk. Anda bisa menginvestasikan pada kasur dan bantal berkualitas untuk mendukung tidur yang nyenyak.
Karena tidur nyenyak adalah kunci sukses jadi early bird.
Dan Domi Bed menyediakan berbagai produk yang dirancang khusus untuk membantu Anda tidur lebih nyaman di malam hari. Dengan begitu, Anda bisa bangun pagi dengan tubuh segar dan siap beraktivitas!
Berubah dari night owl jadi early bird memang butuh usaha, tapi bukan berarti mustahil. Dengan komitmen kuat, Anda bisa meraih tidur nyenyak dan produktivitas maksimal. Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya revolusi tidur!