Sering merasakan tangan kesemutan saat tidur dan ketika bangun?

Kesemutan merupakan sensasi kebas di dalam kulit, yang sering kali disertai rasa sakit seperti tertusuk-tusuk. Seluruh bagian tubuh sebenarnya bisa merasakan sensasi ini, namun yang lebih sering terjadi adalah di bagian tangan dan kaki.

Umumnya, kesemutan terjadi ketika Anda berada dalam posisi sama terus-menerus. Hal ini membuat aliran darah kurang lancar sehingga menimbulkan sensasi kebas.  Tapi, bagaimana jika kesemutan terjadi saat tidur atau ketika bangun tidur? Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya? 

Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Penyebab Tangan Kesemutan saat Tidur

Ada beberapa penyebab kesemutan saat tidur, mulai dari posisi tidur sampai gangguan kesehatan lainnya. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

1. Salah Posisi Tidur

Tangan sering kesemutan saat tidur bisa jadi karena Anda salah posisi tidur. Tidur miring ke salah satu sisi dengan menindih tangan bisa menyebabkan aliran darah tidak lancar. Hal inilah yang memicu Anda mengalami kesemutan.

Selain itu, kasur yang kurang nyaman juga bisa memicu Anda mengalami kesemutan. Oleh karenanya, selain memperbaiki posisi tidur, gunakan kasur yang benar-benar nyaman.

Baca Juga: Ini Posisi Tidur Ibu Hamil yang Benar, Jangan Salah!

Jika kesemutan Anda karena salah posisi tidur, gejalanya hanya terasa kebas saja dan akan langsung hilang setelah Anda memijat atau melakukan gerakan ringan.

2. Kurang Vitamin B12 dalam Tubuh

Salah satu fungsi vitamin B12 adalah menjaga kesehatan sistem saraf pusat. Salah satu gejala kekurangan vitamin ini adalah penderita sering merasakan kesemutan.

Biasanya, kesemutan akan hilang setelah tubuh terpenuhi kebutuhan vitamin B12. Anda bisa mengonsumsi suplemen vitamin B12 untuk menjaga agar sistem saraf pusat tetap bekerja dengan baik.

3. Mengidap Neuropati Perifer

Sering bangun tidur tangan kesemutan? Hal ini bisa saja karena Anda terkena neuropati perifer, yaitu kerusakan saraf tepi yang membuat sel saraf menjadi lambat menerima respon.

Gejala mengidap neuropati perifer biasanya kesemutannya dibarengi dengan mati rasa. Bahkan, Anda juga akan merasakan sensasi seperti berdengung ketika kesemutan.

4. Naiknya Kadar Gula Darah

Tangan kesemutan saat bangun tidur bisa jadi karena kadar gula dalam darah Anda sedang naik. Kesemutan yang terjadi karena naiknya kadar gula dalam darah biasanya akan dibarengi dengan rasa lemas di tubuh.

5. Terkena Sindrom TOS

TOS merupakan Thoracic Outlet Syndrome yang merupakan gangguan sistem pembuluh darah atau sistem saraf. Tidak hanya kesemutan di tangan atau lengan tangan saja, gejalanya bahkan bisa menjalar sampai ke leher dan dada.

6. Kerusakan Tulang Belakang

Tangan dan kaki kesemutan saat tidur yang sering terjadi bisa dikarenakan Anda mengalami kerusakan tulang belakang. Dalam dunia medis kerusakan ini sering disebut juga dengan spondilosis servikal. Hal ini sering terjadi pada para lansia yang kandungan kalsium dalam tulangnya sudah berkurang.

Kesemutan karena adanya kerusakan tulang belakang ini juga dibarengi dengan mati rasa dan rasa nyeri pada sendi.

7. Konsumsi Obat Tertentu

Melansir dari jurnal F100 Research, seorang yang mengonsumsi obat kemoterapi akan mengalami efek samping kesemutan.[1] Kesemutan ini bisa terjadi kapan saja termasuk ketika sedang tidur.

Cara Mengatasi Tangan Kesemutan saat Tidur maupun Bangun

Kalau Anda mengalami kesemutan saat tidur maupun ketika bangun, coba beberapa cara berikut:

1. Pastikan Posisi Tidur Nyaman

Cara pertama untuk mengatasi tangan yang kesemutan saat atau ketika bangun tidur adalah tidur dengan posisi yang nyaman.[2] Hindari menindih tangan terlalu lama agar sirkulasi atau aliran darah lancar.

Selain itu, menggunakan kasur dan matras juga bisa menambah kenyamanan Anda saat tidur. Agar tidur Anda semakin nyaman, pilih untuk menggunakan Bliss Mattress dari Domibed, matras yang terbuat dari bahan terbaik dengan tingkat keempukan sedang.

Dengan teknologi dan bahan yang digunakan di dalamnya, tidur Anda jadi lebih nyaman, sehingga bisa mengurangi terjadinya kesemutan ketika tidur atau bangun tidur.

2. Lakukan Stretching sebelum Tidur

Kesemutan bisa juga terjadi karena otot-otot yang kaku ketika tidur. Untuk mencegah dan mengatasinya, Anda bisa melakukan stretching atau peregangan sebelum tidur. Lakukan minimal 30 menit sebelum Anda mulai naik ke ranjang.

Gerakan peregangan sebelum tidur tidak perlu yang sulit, yang terpenting bisa mengendurkan otot-otot yang kaku setelah seharian beraktivitas. Peregangan bisa Anda fokuskan pada otot leher, bahu, tangan, dan kaki.

3. Terapkan Pola Hidup Sehat

Cara mengatasi tangan kesemutan saat bangun tidur yang terakhir adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Mulailah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B kompleks dan serat.

Perbanyak makan biji-bijian seperti almond, oat, dan kacang-kacangan. Anda juga bisa mulai rutin untuk olahraga setiap harinya.

Jika tangan kesemutan saat tidur terjadi dalam kurun waktu yang lama dan datang terus-menerus, bahkan setelah bangun tidur, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Kesemutan bisa jadi awal gejala Anda mengalami gangguan kesehatan lainnya.

Pernahkah Anda atau keluarga Anda mengalami mimisan saat tidur? Tidak perlu panik, ketahui dulu penyebabnya agar Anda bisa menanganinya.

Mimisan atau epistaksis terjadi ketika di dalam hidung terjadi luka. Kulit dalam hidung sebenarnya sama dengan kulit lainnya di tubuh, ketika terluka akan mengeluarkan darah. Keluarnya darah dalam hidung inilah yang disebut dengan mimisan.

Tiba-tiba mimisan di malam hari sebenarnya bukan hal yang membahayakan. Namun, tetap saja hal ini bisa mengganggu kenyenyakan tidur Anda. Oleh karenanya, Anda harus bisa mengetahui penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.

Penyebab Mimisan saat Tidur dan Cara Mencegahnya?

Penyebab seseorang mengalami mimisan saat malam hari bisa terjadi karena faktor eksternal atau lingkungan dan faktor internal, yaitu kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa hal yang bisa membuat Anda bisa mengalami mimisan ketika malam hari atau saat tidur.

1. Kelembapan Udara yang Rendah

Di malam hari Anda sering mimisan kenapa? Salah satu hal yang bisa membuat Anda sering mengalami mimisan adalah karena kelembapan udara di ruangan Anda rendah.

Kelembapan udara yang rendah akan membuat udara menjadi lebih kering. Akibatnya, kulit bagian dalam hidung akan lebih mudah kering juga sehingga membuat menjadi lebih mudah iritasi. Anda yang mempunyai kulit sensitif akan lebih sering mimisan ketika kelembapan udara rendah.

Untuk menjaga kelembapan udara di kamar, Anda bisa memasang humidifier. Menyemprotkan cairan khusus hidung sebelum tidur juga bisa membantu untuk mencegah mimisan.

2. Alergi atau Sedang Pilek

Penyebab mimisan di malam hari yang lainnya adalah karena alergi dan pilek. Ketika sedang pilek, hidung Anda akan lebih sensitif. Apalagi jika pilek yang Anda alami adalah karena alergi.

Mimisan bisa terjadi ketika Anda tidak sengaja menggosok hidung terlalu keras ketika tidur. Oleh karenanya, Anda harus lebih lembut lagi ketika akan menggosok hidung agar tidak terjadi mimisan.

3. Konsumsi Alkohol Terlalu Banyak

Mengonsumsi terlalu banyak alkohol sebelum tidur juga bisa meningkatkan resiko terjadi mimisan di malam hari. Minum alkohol terlalu banyak bisa membuat pembuluh darah melebar dan membuatnya lebih rentan cedera, terutama pada bagian sensitif seperti hidung.

Oleh karenanya, Anda harus membatasi minum alkohol sebelum tidur agar tidak terjadi mimisan saat tidur.

4. Efek Obat-obatan Tertentu atau Bahan Kimia Tertentu

Penyebab Anda mengalami mimisan saat malam hari atau ketika tidur adalah efek bahan kimia atau obat tertentu. Anda yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah, bisa saja mengalami mimisan di malam hari.

5. Terlalu dalam Mengorek Upil

Penyebab mimisan saat bangun tidur atau saat tidur yang terakhir adalah terlalu dalam mengorek upil. Kebiasaan mengorek upil memang tidak membahayakan, namun jika Anda melakukannya sampai ke dalam, ini bisa menyebabkan hidung iritasi. Hal inilah yang bisa membuat Anda mengalami mimisan.

Mengorek hidung terlalu dalam di malam hari dengan kelembapan udara yang rendah bisa membuat Anda mengalami mimisan. Mungkin ketika mengupil tidak ada darah yang keluar, namun setelah beberapa saat selesai mengupil Anda bisa saja mengalami mimisan.

Cara Mengatasi Mimisan saat Tidur

Lalu bagaimana jika tiba-tiba saat malam hari Anda mengalami mimisan? Tentu Anda akan langsung terbangun secara otomatis. Setelah terbangun, usahakan jangan panik. Lakukanlah tindakan awal untuk menghentikan mimisan ini.

Pertolongan pertama menghentikan mimisan yaitu:

  • Duduklah di atas kasur atau Anda. Bisa juga sambil berdiri, lalu miringkan kepala ke depan. Hindari untuk menengadahkan kepala, ya. Pasalnya, hal ini justru bisa membuat darah masuk ke dalam dan membuat Anda tersedak.
  • Tekanlah bagian hidung yang mengeluarkan darah dengan menggunakan kain atau tisu selama kurang lebih 5 sampai 15 menit.
  • Setelah darah berhenti, kompreslah hidung dengan menggunakan air es atau es batu. Pengompresan ini dilakukan agar pembuluh darah dalam hidung menyempit.

Gejala Mimisan saat Tidur yang Berbahaya

Mimisan di malam hari maupun saat siang memang hal yang dapat terjadi pada semua usia. Namun paling sering terjadi pada anak usia 2-10 tahun dan orang dewasa berusia 50-80 tahun.[1] 

Meski banyak dialami, pada beberapa kasus, ada jenis mimisan yang wajib Anda waspadai. Terutama, jika mimisan tersebut punya gejala seperti:

  • Darah keluar banyak dan tidak berhenti lebih dari 30 menit
  • Disertai dengan rasa nyeri atau sakit di kepala
  • Mimisan terjadi setelah Anda melakukan operasi atau terluka
  • Ada gejala lain yang menyertai mimisan seperti nyeri pada dada
  • Selama mimisan Anda kesulitan untuk bernapas

Jika tanda-tanda di atas menyertai mimisan Anda di malam hari, maka Anda harus waspada. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan.

Mimisan saat tidur salah satu hal yang wajar tapi tidak boleh Anda remehkan. Sering mimisan ketika tidur tentunya akan mengganggu kualitas tidur Anda. Kualitas tidur yang buruk bisa mempengaruhi kesehatan Anda secara menyeluruh.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kaki Kram Saat Tidur

Oleh karenanya, Anda harus mendapatkan tidur yang berkualitas agar badan tetap sehat. Untuk membantu menjaga kualitas tidur Anda di malam hari, Anda bisa memilih bantal dan guling yang nyaman dari Domibed. Bantal dan guling Domibed terbuat dari bahan berkualitas dan tentu saja empuk nyaman untuk digunakan siapa saja.

Sering susah tidur atau bahkan jadi merasa pegal setelah bangun? Anda bisa mencoba melakukan gerakan stretching sebelum tidur, supaya mendapatkan istirahat yang lebih berkualitas. Bonusnya, tubuh pun jadi bugar setelah bangun tidur!

Pengertian stretching adalah gerakan untuk meregangkan otot, yang berfokus pada fleksibilitas dan relaksasi otot pada tubuh.[1] Selama melakukan stretching Anda tidak akan terlalu banyak bergerak. Meski peregangan ini pada umumnya dilakukan sebelum melakukan olahraga dengan tujuan agar otot tidak kram, tapi stretching juga bagus dilakukan sebelum tidur, lho.

Kenapa harus melakukan stretching sebelum tidur? Apa saja manfaatnya? Yuk, simak ulasan berikut ini.

Haruskah Stretching Sebelum Tidur? Apa Manfaatnya?

Peregangan sebelum tidur memang tidak harus Anda lakukan, namun jika Anda melakukannya ada banyak manfaat yang akan didapatkan. 

Berikut ini adalah beberapa manfaat stretching sebelum tidur:

  • Tubuh menjadi lebih tenang dan rileks.
  • Meredakan stres setelah seharian beraktivitas.
  • Olahraga ringan seperti melakukan peregangan sebelum tidur juga bisa mengatasi masalah insomnia.[2]
  • Membuat tidur menjadi lebih nyenyak.

Gerakan Stretching Paling Mudah sebelum Tidur

Kalau Anda ingin tidur yang lebih nyenyak dan menjadi bugar keesokan harinya, Anda bisa melakukan gerakan peregangan tidur yang sederhana,seperti:

1. Peregangan Otot Leher

Gerakan peregangan otot leher ini bertujuan untuk meregangkan otot leher dan bahu bagian atas. Gerakan ini cocok untuk Anda yang seharian duduk di depan meja. 

Adapun cara melakukan peregangan otot leher yaitu:

  • Duduklah dengan posisi tegak di atas kasur.
  • Letakkan telapak tangan kanan di telinga kiri, lalu tarik ke arah bahu kanan. Tahan selama 20-30 detik. Lakukan gerakan yang sama dengan arah sebaliknya.

2. Berbaring seperti Huruf T

Kerap duduk sepanjang hari dan mengalami pegal di pinggang? Anda juga bisa melakukan gerakan peregangan ini untuk relaksasi otot belikat dan pinggang. 

Adapun gerakannya yaitu:

  • Berbaringlah miring ke arah kanan dengan tangan menumpuk dan lutut ditekuk.
  • Geser lengan kiri ke atas bersamaan dengan tubuh dan kepala yang memutar ke kiri. Posisi Anda akan berubah seperti huruf T.
  • Tahan posisi ini selama 10 detik lalu kembalilah ke posisi awal. Ulangi sampai 5 kali lalu ubah posisi ke sebelah kanan.

3. Gerakan Kucing-Sapi

Target dari gerakan ini adalah relaksasi punggung bagian bawah. Gerakan ini cocok untuk Anda yang seharian berdiri atau jalan. 

Adapun panduan melakukan gerakan ini yaitu:

  • Berlutut lalu letakkan tangan di bawah bahu. Ini merupakan posisi netral Anda.
  • Selanjutnya lengkungkan punggung dengan cara mengencangkan otot bagian perut. Tahan posisi selama 10 detik.
  • Biarkan punggung turun ke bawah sampai ke lantai, lalu angkat pantat sedikit dan regangkan bagian depan leher. Tahan posisi ini selama 10 detik.
  • Kembalilah ke posisi awal. Ulangi gerakan ini 3-4 kali.

4. Gerakan Memeluk Beruang

Tujuan dari gerakan peregangan ini adalah melemaskan otot punggung. Gerakan ini cocok untuk Anda yang setiap harinya mengangkat beban berat. 

Adapun cara melakukan gerakan ini yaitu:

  • Berdirilah tegak dengan tangan terbuka lebar.
  • Tarik napas perlahan dan dalam lalu buang sambil menyilangkan 2 tangan sampai ke punggung.
  • Tahan selama 30 detik. Lalu kembali ke posisi awal. Ulangi gerakan 7 kali.

5. Mengangkat Kaki ke Tembok

Gerakan peregangan ini bisa membantu bahu, leher, dan punggung menjadi lebih rileks sehingga membuat Anda nyaman ketika tidur. 

Cara melakukan gerakan ini yaitu:

  • Tidurlah terlentang menghadap tembok.
  • Selanjutnya, angkat kaki ke atas sampai menempel pada dinding. Atur senyaman mungkin. Tahan posisi ini selama 5 sampai 8 menit.

6. Berbaring dengan Satu Lutut di Dada

Gerakan peregangan ini untuk meregangkan otot pinggul. Selain itu, gerakan ini juga bisa untuk relaksasi otot punggung, bahu, leher, dan bokong. Adapun cara melakukan gerakan ini yaitu:

  • Berbaringlah terlentang di kasur Anda, lalu luruskan kaki dan tangan. Tekuk kedua kaki, lalu angkat salah satu kaki sampai ke dada.
  • Tahan gerakan ini selama kurang lebih 30 detik. Ulangi 3 kali bergantian dengan kaki yang satunya.

7. Standing Quad Stretch

Gerakan stretching ini bisa membantu relaksasi otot paha. Anda yang sering naik turun tangga cocok melakukan gerakan ini. 

Cara melakukan gerakannya juga mudah yaitu:

  • Berdirilah di sisi tempat tidur Anda, lalu pegang pergelangan kaki . Selanjutnya, angkat ke belakang sampai ke bokong.
  • Tahan kurang lebih 30 detik, lalu turunkan ke bawah dan ulangi gerakan ini 3x.
  • Setelah 3x, lanjutkan dengan kaki yang satunya.

Lalu, kapan gerakan peregangan ini dilakukan? Anda bisa mulai melakukan gerakan ini setidaknya 30 menit sebelum tidur. Jika ingin lebih banyak melakukan gerakan, Anda bisa melakukannya 1 jam sebelum tidur.

Selain melakukan stretching sebelum tidur, untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, Anda juga harus memilih kasur yang tepat. Kasur terbaik yang bisa membuat tidur Anda nyaman hanya Domibed.

Kasur Domibed akan menyangga tubuh Anda dengan sempurna sehingga Anda akan merasakan kenyamanan ekstra ketika tidur. Domibed juga tersedia dalam berbagai ukuran sehingga bisa menyesuaikan ukuran kamar Anda.

Kamar sempit 3×3 bisa Anda dekorasi menjadi lebih estetik dan terlihat luas. Kuncinya, pastikan pilih perabot dengan ukuran yang tepat.”

Mendekorasi kamar berukuran kecil, misalnya dengan luas 3×3, memang cukup menantang. Nah, salah satu kunci dekorasi kamar 3×3 adalah menggunakan konsep minimalis agar kamar tidur terlihat lebih luas serta tidak terasa sumpek.

Inspirasi untuk membuat dekorasi kamar tidur 3×3 sebenarnya sangat banyak, termasuk untuk kamar utama dan kamar anak. Nah, Anda yang sedang mencari inspirasi untuk dekorasi kamar 3×3 aesthetic, cek rekomendasinya di sini.

Dekorasi Kamar 3×3 Estetik untuk Kamar Utama

Ada beberapa inspirasi yang bisa Anda pilih sebagai dekorasi kamar minimalis 3×3 untuk kamar utama atau suami istri, yaitu:

1. Kamar dengan Ranjang Pendek atau Tanpa Ranjang

Kamar dengan Ranjang Pendek atau Tanpa Ranjang

Ingin membuat dekorasi kamar aesthetic yang low budget? Anda bisa pilih desain kamar tanpa ranjang.

Tempatkan kasur Anda sejajar dengan jendela lalu letakkan lemari dan meja rias di depannya. Anda juga bisa menambahkan rak di dekat tempat tidur dan sofa kecil untuk bersantai. Pilih warna dinding dan sprei yang terang agar kamar terlihat luas.

2. Kamar Minimalis Hitam Putih

Kamar Minimalis Hitam Putih

Kalau suka dengan desain yang maskulin, Anda bisa mendekorasi kamar dengan pilihan warna hitam dan putih. Tempatkan kursi kecil di samping kasur dan tambahkan ornamen hiasan di atas tempat tidur agar ruangan tidak terkesan kaku.

3. Kamar dengan Lemari Dinding

Kamar dengan Lemari Dinding

Salah satu kunci membuat kamar sempit terlihat lebih luas adalah dengans elektif memilih perabot. Untuk kamar kecil, pilih saja lemari dinding. Anda bisa menempatkan lemari yang menempel pada dinding di depan kasur. Tempatkan juga rak tempel yang tidak memakan tempat untuk meletakkan barang Anda.

4. Kamar Multifungsi dengan Lemari dan Meja Kerja di Bawah Tempat Tidur

Kamar Multifungsi dengan Lemari dan Meja Kerja di Bawah Tempat Tidur

Ini merupakan konsep kamar minimalis yang modern. Anda bisa meletakkan kasur menggantung di atas dengan bagian bawahnya untuk area lemari dan meja kerja. Dengan menggunakan desain ini, masih ada sedikit ruang untuk bersantai di dalam kamar.

Dekorasi Kamar 3×3 untuk Kamar Anak

Bagaimana dengan dekorasi untuk kamar anak dengan ukuran 3×3? Berikut ini adalah daftar inspirasinya.

1. Kamar Ranjang Tingkat dengan Lemari Menempel di Kasur

Kamar Ranjang Tingkat dengan Lemari Menempel di Kasur

Desain ini cocok untuk Anda yang mempunyai 2 orang anak. Dengan desain ranjang susun, masih akan ada space untuk storage dan ruang bermain bersama anak di kamar.

2. Kamar Double Bed dengan Lemari dan Meja Belajar di Bawah Kasur

Kamar Double Bed dengan Lemari dan Meja Belajar di Bawah Kasur

Tidak ingin ranjang tingkat? Anda bisa membuat desain kamar anak seperti gambar di atas. Desain ini bisa menghemat ruangan karena lemari dan meja belajar anak berada di bawah tempat tidurnya.

3. Kamar Minimalis Gaya Korea

Kamar Minimalis Gaya Korea

Ini merupakan desain kamar anak model Korea yang minimalis. Tidak ada banyak perabot yang digunakan sehingga membuat kamar menjadi lebih luas.

4. Kamar Minimalis dengan Dipan Sekaligus Lemari dan Rak Tempel

Kamar Minimalis dengan Dipan Sekaligus Lemari dan Rak Tempel

Desain kamar ini cocok untuk anak remaja menuju dewasa. Tempat tidur dengan laci lemari dan rak tempel untuk penyimpanan. Anda bisa mengganti warna dinding dan sprei jadi lebih cerah sesuai dengan selera Anda.

Hal yang Harus Diperhatikan ketika Mendekorasi Kamar Sempit

Hal yang Harus Diperhatikan ketika Mendekorasi Kamar Sempit

Jadi dekorasi kamar ukuran 3×3 mana yang akan Anda gunakan? Pemilihan desain dekorasi ini memang tergantung dari selera masing-masing. Mau inspirasi apa pun yang Anda gunakan, pastikan Anda memperhatikan tips berikut:

1. Penataan Perabot 

Anda harus menata perabot sebaik dan serapi mungkin. Hindari untuk menumpuk perabot di satu sisi ruangan saja. Hal ini bisa membuat ruangan Anda menjadi lebih sumpek.

Selain itu, hindari juga meletakkan perabot terlalu banyak di pojok ruangan. Perabot yang terlalu banyak di pojok ruangan akan memberikan kesan kotor dan sumpek pada kamar sempit Anda.

2. Pemilihan Warna dalam Ruangan

Untuk memberi kesan luas, Anda juga harus memilih warna yang tepat. Pilihlah warna-warna cerah, termasuk putih yang netral, untuk membuat kamar terkesan lebih luas.

3. Ukuran Perabot yang akan Digunakan

Anda juga harus memperhatikan ukuran perabot yang akan Anda gunakan, terutama tempat tidur. Pilihlah ukuran tempat tidur yang tidak terlalu besar. Pilih ukuran single untuk kamar tidur anak dan ukuran double atau king untuk kamar utama.

Baca Juga: 6 Macam-Macam Ukuran Kasur yang Wajib Diketahui

Pilih juga kasur yang nyaman agar tidur Anda semakin nyenyak, meski kamar tidak terlalu luas. Anda bisa pilih kasur dari Domibed untuk melengkapi dekorasi kamar tidur aesthetic Anda. Kasur Domibed tersedia dalam berbagai ukuran yang bisa disesuaikan dengan ukuran tempat tidur Anda.

Dari inspirasi dekorasi kamar 3×3 di atas, tentu Anda sudah mempunyai gambaran mau membuat desain kamar yang seperti apa, bukan? Buatlah desain yang minimalis dengan perabotan yang tidak terlalu banyak. Tempatkan perabot dengan tepat agar kamar tidak terlihat sumpek dan sempit. Nah, selamat mendekorasi!

Bingung cara menidurkan bayi yang susah tidur? Anda wajib tahu penyebabnya terlebih dulu agar bisa mengatasi masalah ini.

Bayi rewel susah tidur adalah salah satu masalah klasik yang pasti dialami oleh para orang tua, namun bisa membuat stres. Nah, stres pada ibu tidak hanya berdampak buruk bagi dirinya sendiri tapi juga pada bayinya. Oleh karenanya, Anda perlu tahu apa saja penyebab dan cara mengatasi bayi yang sulit tidur. 

Apa Penyebab Bayi Rewel saat Mau Tidur?

Ada beberapa hal yang bisa membuat bayi Anda mengalami kesulitan tidur, yaitu:

1. Kekenyangan atau Kelaparan

Penyebab paling umum bayi rewel susah tidur adalah kekenyangan atau kelaparan. Ketika bayi Anda merasa terlalu kenyang, maka bayi akan merasa kurang nyaman karena terasa begah di bagian perutnya. Hal inilah yang membuatnya menjadi susah untuk tidur.

Orang dewasa juga akan sulit tidur saat lapar, bukan? Begitu juga dengan bayi. Karena bayi belum bisa bicara, maka bayi akan rewel dan jadi sulit tidur jika hal ini terjadi.

2. Tidak Nyaman dengan yang Dikenakannya

Bayi ngantuk tapi susah tidur? Mungkin penyebabnya karena bayi tidak nyaman dengan apa yang dikenakannya. Misalnya saja popok yang sudah penuh.

Tidak hanya popok penuh saja, pakaian yang terlalu sempit atau tidak bisa menyerap keringat juga bisa membuat bayi merasa tidak nyaman. Hal ini bisa membuat bayi Anda akan rewel dan tidak bisa tidur.

3. Bayi Merasakan Sakit atau Kelelahan

Salah satu penyebab bayi mengalami sulit tidur adalah karena bayi merasa kelelahan atau sakit.[1] Ketika bayi Anda sakit, dia akan lebih sulit untuk tidur karena merasakan sakitnya. 

Sakit yang membuat bayi jadi sulit tidur di antaranya yaitu:

  • Demam
  • Infeksi saluran napas
  • Tumbuh gigi
  • Infeksi pada telinganya

Selain sakit, aktivitas yang padat pada bayi juga bisa membuatnya kelelahan. Apalagi jika bayi tidak tidur siang, hal ini bisa membuatnya sulit tidur di malam hari.

4. Lingkungan Tidur yang Kurang Nyaman

Kenapa bayi susah tidur siang atau malam? Alasan yang terakhir adalah karena lingkungan tidurnya yang kurang nyaman. Lingkungan tidur ini termasuk tempat tidur dan kondisi ruang tidur bayi.

Kasur yang terlalu keras dan cahaya yang terlalu terang bisa mengganggu tidur bayi. Akibatnya bayi akan sulit tidur dan rewel sepanjang hari.

Cara Menidurkan Anak yang Susah Tidur

Jika penyebab bayi tidak bisa tidur karena kekenyangan atau justru lapar, Anda bisa menyusuinya terlebih dahulu, lalu membantunya untuk bersendawa. Tujuannya, agar perut bayi tidak begah sehingga dia akan lebih nyaman.

Jika bayi merasa tidak nyaman dengan apa yang dikenakannya, maka dia akan bisa langsung tertidur setelah ganti popok dan pakaian yang lebih nyaman.

Lalu bagaimana jika hal ini sudah dilakukan tapi bayi Anda tetap rewel dan sulit tidur? Coba cara-cara berikut ini untuk menidurkan bayi yang sulit tidur.

1. Atur Pencahayaan Ruang Tidur Bayi

Yang bisa Anda lakukan pertama kali untuk mengatasi bayi susah tidur adalah mengatur pencahayaan ruang tidurnya. Hindari menggunakan lampu yang terlalu terang untuk malam hari. Sebaiknya gunakan lampu tidur agar bayi merasa nyaman.

Di siang hari, sebaiknya matikan lampu ruang tidur. Nah, agar tidak terlalu gelap, Anda bisa membuka jendela. Hal ini juga bisa membantu bayi Anda untuk mengenal waktu siang dan malam.

2. Buat Jadwal dan Rutinitas Sebelum Tidur

Membuat jadwal dan membiasakan untuk melakukan rutinitas sebelum tidur bisa membantu bayi tidur lebih cepat.[2] Bayi yang mengalami sulit tidur bisa jadi karena jadwal tidurnya yang berantakan.

Nah, buatlah jam tidur siang dan tidur malam, kemudian patuhi jadwal tersebut. Awalnya memang cukup sulit, tapi lama-kelamaan bayi akan terbiasa.

3. Biasakan Tidur Siang yang Cukup

Bayi sulit tidur bisa karena terlalu lama tidur siang. Solusinya, biasakan bayi Anda untuk tidur siang yang cukup. Lama ideal tidur siang bayi tergantung usianya.[3]

Untuk bayi usia kurang dari tiga bulan sekitar 3-4 jam setiap harinya. Sedangkan untuk bayi usia 4 sampai 12 bulan, waktu tidur siang ideal adalah sekitar 2-3 jam. Memasuki usia 1 – 5 tahun, waktu tidur anak akan berkurang hingga menjadi 1 jam tidur siang.

4. Gunakan Tempat Tidur yang Nyaman

Cara efektif agar bayi cepat tidur dan tidak rewel adalah dengan menggunakan tempat tidur yang nyaman. Anda bisa pilih matras khusus toddler dari Domibed.

Matras Domibed ini sudah pasti nyaman untuk tidur para toddler, terutama bayi, karena terbuat dari bahan berkualitas terbaik yang aman untuk kulit mereka. Selain itu, ada banyak pilihan ukuran matras yang bisa Anda pilih.

Nah, kini Anda sudah tahu apa penyebab dan cara menidurkan bayi yang susah tidur, bukan? Pastikan Anda memenuhi kebutuhan bayi dengan tepat dan memberikannya tempat tidur yang nyaman. Pasalnya, kualitas tidur anak juga mempengaruhi tumbuh kembangnya.

Pernahkah Anda terbangun sambil menangis atau berteriak? Jika iya, mungkin Anda mengalami parasomnia. 

Parasomnia adalah kumpulan gangguan tidur yang kurang mengenakkan dan siapa saja bisa mengalami ini. Meski istilah parasomnia kurang familier dibandingkan insomnia, namun faktanya, gangguan tidur ini bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak.

Lalu apa itu parasomnia dan apa yang menyebabkannya? Apa bedanya dengan insomnia? Anda bisa menemukan jawaban lengkapnya hanya di sini.

Pengertian dan Penyebab Parasomnia

Parasomnia Adalah

Parasomnia merupakan serangkaian gangguan tidur yang bisa membuat Anda mengalami pengalaman fisik yang aneh[1], misalnya saja: 

  • berbicara sendiri atau mengigau
  • berjalan saat tidur, ekspresi emosi
  • dan hal lainnya yang aneh dilakukan saat tidur.

Pada saat terjadi, orang yang mengalaminya tidak akan sadar dan orang-orang di sekitarlah yang akan melihat keanehan tersebut. Ini sebabnya, Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda kerap mengigau saat tidur.

Parasomnia adalah rangkaian gangguan tidur yang terjadi setelah Anda memasuki fase NREM dan REM. Gangguan ini bisa berupa mengigau, tidur sambil berjalan, dan ketindihan.

Lalu apa yang menyebabkan seseorang bisa mengalami parasomnia ini? Para dokter tidak memastikan penyebab parasomnia dengan jelas. Pasalnya, penyebab pada setiap orang bisa berbeda-beda.

Penyebab paling umum seseorang mengalami parasomnia adalah tidur yang kurang nyenyak. Gangguan emosional dan stres juga bisa memicu seseorang mengalami hal ini. Konsumsi obat-obatan tertentu dan terlalu banyak minum alkohol juga bisa memicu seseorang mengalami gangguan tidur ini.

Siapa yang Berisiko Terkena Parasomnia?

Melansir dari Jurnal Missouri Medicine, yang paling beresiko mengalami parasomnia adalah anak-anak dengan ADHD atau epilepsi.[1] Namun tidak menutup kemungkinan anak-anak normal pun bisa mengalaminya.

Orang dewasa juga bisa mengalami parasomnia. Biasanya orang dewasa yang terlalu lelah dan stres yang berpeluang besar mengalaminya.

Gejala Parasomnia

Ciri-ciri parasomnia berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Jenis parasomnia sendiri dibagi menjadi 2 berdasarkan waktu terjadinya.

Parasomnia bisa terjadi di 2 fase tidur, yaitu fase NREM dan REM. Fase tidur NREM adalah fase di mana Anda masih setengah sadar dan belum tidur pulas. Sedangkan fase REM merupakan fase ketika Anda sudah tertidur pulas. Seperti apa gejalanya?

Gejala Parasomnia di Fase NREM

Adapun gangguan parasomnia yang bisa Anda alami ketika berada di fase NREM, yaitu: 

  • Berjalan sambil tidur atau somnambulisme. Hal ini Anda lakukan tanpa sadar. Jika Anda berpindah tempat ketika bangun, mungkin saja Anda mengalami gangguan tidur ini.
  • Bangun dengan menangis atau ketakutan, yang juga dikenal dengan istilah teror tidur. Gangguan tidur ini hanya terjadi sekitar 30 detik saja.
  • Bangun dengan perasaan bingung. Respon bicara akan melambat bahkan Anda bisa tidak merespon sama sekali..

Gejala Parasomnia di Fase REM

Berbeda dengan saat berada di fase NREM, gangguan parasomnia yang terjadi pada saat fase tidur REM antara lain:

  • Mimpi buruk, di mana Anda bisa menggambarkan dengan detail mimpi buruk yang Anda alami.
  • Mengigau alias berbicara sambil melakukan gerakan ketika sedang tidur. Penyebab mengigau saat tidur bisa karena mimpi ataupun karena pengaruh obat. Biasanya yang sering mengalami ini adalah para lansia yang menderita stroke atau parkinson.
  • Ketindihan, di mana Anda seolah-olah tidak bisa bergerak atau terisolasi ketika tidur.
  • Bangun tiba-tiba dan berhalusinasi, seperti mendengar ada yang memanggil atau melihat sesuatu.

Perbedaan Parasomnia dan Insomnia

Masih banyak yang menganggap parasomnia dan insomnia mempunyai hubungan atau persamaan. Parasomnia dan insomnia memang sama-sama gangguan tidur, namun keduanya adalah jenis gangguan tidur yang berbeda.

Perbedaan yang paling jelas adalah waktu terjadinya gangguan tersebut. 

Insomnia terjadi pada saat Anda belum tidur atau merasa sulit untuk tidur di malam hari, sedangkan parasomnia terjadi pada saat masuk dalam fase tidur. 

Tapi, apakah orang yang mengalami insomnia juga bisa mengalami parasomnia? 

Hal ini mungkin saja terjadi, tapi sangat jarang. Ketika hal ini terjadi, berarti ada yang salah dalam diri orang tersebut, entah kesehatan fisiknya maupun mentalnya.

Bagaimana Cara Mengatasi Parasomnia?

Apakah parasomnia bisa diatasi? 

Tentu saja, gangguan tidur ini bisa Anda kurangi atau hilangkan. Untuk mengurangi gangguan ini, Anda bisa menerapkan kebiasaan yang baik sebelum tidur.[2] Kondisi emosional dan lingkungan tempat tidur bisa memengaruhi munculnya gangguan tidur ini.

Salah satu cara agar Anda tidak mengalami parasomnia adalah tidur senyaman mungkin. Tidur nyaman yang dimaksud tidak hanya posisi tidur saja tapi juga tempat tidurnya.

Tempat tidur yang nyaman akan membuat Anda menjadi lebih nyenyak tidur dan terhindar dari gangguan mimpi buruk yang bisa menyebabkan parasomnia. Oleh karenanya, pilih tempat tidur terbaik.

Rekomendasi tempat tidur terbaik hanya Domibed. Domibed terbuat dari bahan terbaik yang akan membuat Anda merasa nyaman dan nyenyak ketika tidur. Kasur ini juga tersedia dalam banyak ukuran sehingga cocok untuk semua ukuran ruangan.

Nah, setelah tahu bahwa parasomnia adalah gangguan tidur yang bisa mengurangi kenyamanan beristirahat, pastikan Anda segera mengatasinya dengan tepat. Selain itu, putar lagu pengantar tidur favorit agar tidur bisa lebih nyenyak dan gunakan kasur, serta bantal dan guling nyaman dari Domibed agar tidur Anda berkualitas.

×